Waktu cepat berlalu ketika kita bahagia.Begitu kata Fajar.Gak terasa kita udah jadi kakak kelas aja.Semuanya masih berjalan normal.Aku dan Fajar masih bersama,masih hangat.Banyak yang bilang kami itu salah satu relationship goals di sekolah,tidak juga.Selama hampir setahun ini,banyak banget yang sudah kami lewatin bareng dan di kelas yang baru ini,kami harus pisah.Pisah kelas,pisah jurusan.Fajar lebih memilih jurusan IPA dan aku lebih suka memilih jurusan Bahasa.Baik,banyak yang bilang aku akan menjadi seseorang yang cupu karena memilih jurusan yang "langka" dan prospek kerja yang monoton.Tidak juga,aku bisa buktikan jika jurusan Bahasa layak untuk dipertahankan.
Fajar berjanji akan selalu menungguku di depan kelas ketika bel pulang sekolah.Fajar berjanji akan setia,akan selalu menjaga hatinya untuk tidak dekat-dekat dengan cewek lain.Fajar juga berjanji akan selalu mendukungku untuk maju.Ya,setelah melewati semester 2 yang buruk yang di kelas X,aku berjanji pada diriku sendiri untuk berubah.Aku akan rajin belajar,aku akan mendapatkan juara umum 1 jurusan Bahasa,janjiku pada diriku sendiri.
Bulan-bulan pertama kelas XI Fajar menepati janjinya.Bahkan sesekali dia menengok dari balkon kelasnya untuk sekedar melihatku di lantai bawah.Aku senang,ternyata dia memang seseorang yang berbeda.Aku sekarang benar-benar yakin padanya sekarang.
September telah tiba.Kembali bertemu lagi dengan ulang tahunku.Fajar nyebelin banget,aku kira dia yang akan pertama kali ngucapin ultah,baper banget aku nungguin dia sampai tengah malem,ternyata hasilnya nihil.Keesokan harinya aku cemberut terus kalau lihatin Fajar.Dia pura-pura gak inget,jahat kan?
Sesampainya di rumah,aku bersiap-siap untuk balik lagi ke sekolah untuk mengikuti pelajaran olahraga renang.Namun,baru saja aku mandi,aku melihat teman-temanku datang ke rumah.Raya,Delis, Intan,Tara,Dias,dan Fajar.
Mereka membawa kue dan bunga.Fajar,dia mungkin canggung,tak banyak berucap.Fajar memberiku sebuah kotak besar berwarna pink.Aku terharu,tak bisa berkata-kata lagi.Mereka hanya sebentar saja di rumahku,karena aku harus cepat-cepat kembali ke sekolah.
Di jalan menuju sekolah,aku masih sangat penasaran,apa yang ada di dalam kotak pink itu?
*********************
Sore itu sepulang dari sekolah,aku cepat-cepat menuju kamar,tidak sabar melihat apa yang diberikan Fajar.Aku buka perlahan kotak pink besar itu,
Dan aku melihat...
Dreamcather berwarna kuning.
"Yaampun,bagus banget." Gumamku takjub.
"Kenapa Fajar bisa tau kalau aku lagi pengen banget dreamcatcher?" Aku masih menatap dreamcatcher itu tanpa berkedip.
Kemudian aku menggantungnya di pintu kamar.Jadi aku bisa melihatnya setiap hari,seperti aku bisa melihat Fajar.
Di dasar kotak itu,aku melihat gulungan kertas,surat.
"Maaf ya Fajar cuma bisa ngasih ini.Fajar pengen kamu gak mimpi buruk lagi,gak kebangun malem-malem karena takut.Sekarang aku bisa jagain kamu lewat dreamcatcher ini.Selamat ulang tahun ya Tata."
Aku membacanya berulang-ulang,benar-benar terharu.
Aku merasa benar-benar bersyukur memiliki Fajar.Sampai lupa akan semua kesedihan yang pernah kita lewati bareng.
![](https://img.wattpad.com/cover/110538720-288-k859568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Belum Menyerah
Tienerfictiesepuluh tahun berlalu.Semuanya terasa sangat berbeda.Kalung itu kini berada di leher wanita itu.Dia menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun.Anak perempuan yang sangat cantik.Dan suaminya sedang memperhatikan mereka dari lantai atas kamarnya.K...