Rindu

117 9 0
                                        

Bulan Desember,sebelum rapotan sekolah mengadakan kegiatan berkemah.Namun PMR dan Pramuka dipisah.

"Yah kita pisah." Ucapku kepada Fajar setelah pengumuman acara kemah.

"Gapapa,kamu jaga diri ya disana,jaga hati juga." Ucap Fajar yang kemudian mengacak-acak rambutku lagi.

"Iyaiya,kamu juga ya,awas aja." Sahutku sembari berjalan disebelahnya.

Selama seminggu persiapan kemah,di sekolah kami tak banyak menghabiskan waktu bareng karena sibuk ngurus regu.

********************

Di hari H,pagi hari pukul 4 Fajar meneleponku.

"Woy bangun babi." Ucapnya dari seberang sana.

"Hmm." Aku masih ngantuk.

"Babi bangun,kemah sekarang." Ucapnya hangat.

"Iyaiya ini udah bangun." Aku terduduk di samping ranjang.

"Mandi sana,ih bau asem deh." Ledeknya.

"Iyaa aduh,kamu ni ya masih jam 4 loh." Aku kembali merebahkan diri di kasur.

"Kangen kamu,gimanain." Nada bicaranya sedikit lesu.

"Aku juga kangen Jar." Aku tersenyum

"Sana mandi,kamu ni males banget."

"Iyaya Fajar jelek,aku mandi dulu.Daa." aku menutup telepon.

********************

Kemah kali ini dilaksanakan 3 hari 2 malam.Cukup seru,ini akan selalu aku rindukan.Ngomong-ngomong soal rindu,aku jadi rindu Fajar.Dia ngapain ya disana?Bisa gak ya dia tidur nyenyak?Bisa gak ya dia makan lahap?Ah,aku benar-benar jadi rindu.

Sore itu sebelum api unggun,kami anak-anak PMR langsung masuk tenda.Hujan lebat disertai petir turun.Kami semua ketakukan.Tenda mulai bocor.Aku dan reguku berusaha keluar tenda untuk memperbaiki tenda ya bocor.Air masuk dari bawah.Kami mulai kebingungan.Saluran air yang kami buat tidak dapat menahan air lagi.Tenda kami banjir.Kami memutuskan tetap bertahan karena angin dan petir sangat kencang.Namun kegaduhan terjadi di luar tenda.Aku menengok sedikit dan melihat semua tenda sudah hancur,regu-regu lain pecah kemana-mana,ada yang berteduh di bawah pohon,ada yang menyelamatkan barang-barangnya ya terbawa air,ada yang berusaha kembali mendirikan tendanya.Akhirnya kakak senior PMR datang menyelamatkan kami.Kami diajak berteduh di sebuah bangunan yang tidak terlalu luas.Sore itu,semuanya berantakan.Acaranya berantakan.Aku mendengar,di perkemahan Pramuka juga tak kalah berantakan,aku jadi kepikiran Fajar,gimana dia disana?

Malam itu,kami semua tidur di  ruangan salah satu bangunan yang tidak terlalu luas,sekitar tengah malam,aku masih terjaga.Tidur kayak pengungsi gini jelas gak nyaman banget.Aku ingin cepet-cepet pulang.Aku kangen rumah,mataku berkaca-kaca.

********************

Pagi hari yang cerah.Fajar bangun dan keluar dari tendanya yang selamat dari hujan badai kemarin.Dia duduk di depan tenda sambil memakan rotinya.

"Wess,jangan baper lo liat matahari Jar." Ucap Andi menepuk pundak Fajar.

"Tata,kamu gimana disana?" Ucap Fajar khawatir dalam hati.

*******************

Pagi ini semua regu mengemasi barang-barang dan diangkut ke truk.Tata dan regunya sibuk merapikan tenda yang berlumpur.1 jam kemudian,truk sudah di dalam perjalanan menuju ke sekolah.

Di sekolah,Tata cepat-cepat turun dari truk dan menunggu jemputan.

"Ih bauk deh gak mandi 3 hari ya?hahahaha." Ucap suara yang sangat Tata rindukan.

"Fajarrr!!!!!" Tata mencubiti pipi Fajar.

"Eh,aku gak tembem kayak kamu,jangan dicubit ih." Protes Fajar.

"Eh aku udah dijemput,nanti aku kabari sampai rumah ya.Daa." Ucap Tata yang kemudian pergi karena telah dijemput Ayahnya.

"Syukurlah Ta,kamu baik-baik aja." Gumam Fajar yang terus menatap Tata dari kejauhan.

Matahari Belum MenyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang