Thanks to Ann, Livia selesai dan siap jam 1 tepat. Tatapan wanita itu menyalahkan Raphael saat membawa Livia turun. Dan karna Livia menolak memakai baju buatan Carl, Ann memberikannya mantel berwarna merah terang, yang memiliki kerudung, tampak seperti Red Riding Hood dalam cerita.
Sayangnya saat itu, Raphael tak tampak seperti serigala, ia malah tampak seperti penebang kayu yang tersesat di hutan. Saat Raphael memegang tangan Livia yang telanjang, ia menyadari suhu tubuh Livia yang dingin dan lelaki itu memasukkan sebelah tangan Livia ke kantung mantelnya.
"Kau sedang apa?" tanya Livia bingung melihat aksi Raphael.
Lelaki itu tersenyum lembut, "Menghangatkanmu. Nanti akan kubelikan penutup telinga dan sarung tangan juga."
"Eumm!" Livia mengangguk kuat dan menatap Ann yang ada disampingnya lalu tersenyum lebar, "Terima kasih!"
Ann mengangkat bahunya santai, "Itu memang tugasku. Aku akan meminta bayarannya minggu depan."
"Bagus," balas Raphael cepat sambil membawa Livia keluar, tak sabar berkencan.
Ann langsung menelpon Rachel saat kedua orang dihadapannya pergi. "Rach? Ini aku. Aku punya gosip baru, kau dirumah?"
***
Livia sama sekali tak mengenal malu saat ia menatap hewan di akuarium mewah tersebut. Bukannya ini pertama kalinya ia pergi melihat hewan laut, tapi kali ini ia pergi dengan Raphael dan itu membuatnya sangat senang.
Ia ber 'ah' 'oh' dan memanjakan dirinya saat menatap ikan tersebut berenang bebas disana. Tangannya menempel di dinding kaca, matanya bersinar-sinar dan ia menyeringai seperti anak kecil.
"Lihat itu Raph!" serunya saat lelaki itu membiarkan Livia membawa dirinya ke seluruh sudut aquarium.
Livia menatap sekitar dan menangkap tatapan lelaki itu yang tertuju ke arahnya.
"Kenapa? Kau bosan?"
Raphael mengunjungi akuarium lebih sering daripada ia mengunjungi pabrik. Ia bosan, tapi mana mungkin ia mengatakan itu pada Livia bukan? Jadi sebaliknya Raphael menggeleng.
"Bukan. Hanya saja aku baru melihat sisi dirimu."
"Mungkin itu karna aku tak pernah benar-benar pergi keluar seorang diri," balas Livia saat mereka tengah menatap ikan pari yang berenang diatasnya.
Mereka tengah berada di lorong aquarium bersama dengan pengunjung lain sambil menunjuk ke dalam, ke arah ikan yang berenang di balik kaca sana.
Raphael meremas tangan Livia erat, "Karna kakakmu?"
"Tidak, mereka memiliki waktu untuk menghabiskannya denganku tapi aku benar-benar tak tahu kemana aku ingin pergi."
Lelaki itu menatap Livia lembut. "Apa ini karna kematian orangtuamu? Kau menutup diri?"
"Kurasa begitu," ucap Livia kecut. Ia menarik tangannya dari genggaman Raphael dan menempelkan tapaknya di kaca, saat matanya menatap jauh ke depan, tampak sedih.
"Ada banyak hal yang tak kau tahu tentangku. Bagaimana orangtuaku bisa meninggal, bagaimana kami bertiga melewati semua masa sulit itu."
Raphael mengusap kedua bahu Livia dari belakang dengan tangannya, dengan irama menenangkan dan menundukkan sedikit wajahnya saat kepalanya menyentuh wajah Livia. "Aku akan menunggumu menceritakan semuanya. Semua kesedihanmu, timpakan saja padaku."
Livia menengok ke arahnya saat lelaki itu menatap matanya, memberi tatapan lembut. Livia tak tahan untuk tidak memeluk lelaki itu dan memejamkan matanya. Raphael menepuk-nepuk pelan punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time : Love Me, Your Grace (LARODI SERIES #1)
Historical FictionLivia Larodi, si bungsu dan wanita satu-satunya dalam keluarga, pergi ke Inggris untuk membuktikan pada kedua saudaranya bahwa ia mampu mandiri tanpa mereka. Sayangnya, di perjalanan ia kehilangan semua barangnya. Keesokan harinya, ia menemukan diri...