[31] Senang atau Sedih?

2.1K 128 1
                                    

"Yauda deh. Nda gue mau ngomong, lo mau gak jadi pacar gue?"

Franda mengangkat kepalanya lalu menatap Rian bingung.
"Lo nembak gue?"

Rian mengangguk.

"Lo aneh ya Yan, tadi lo bilang lo gak suka sama gue. Sekarang lo malah nembak gue. Mau lo tuh apa sih Yan, lo mau buat gue nge fly baru lo jatohin lagi?!" Ucap Franda dengan nada emosi nya.

"Oh jadi lo marah sama gue gara gara gue bilang lo kurus aja gue gasuka, apalagi gendut. Yang itu?"

Franda menyeruput minumannya.
"Serah lo deh"

"Ya gue emang ga suka" ucap Rian sejujur jujurnya.

"Trus kalo lo gasuka, kenapa lo nembak gue?!"

"Nda, gue emang gak suka sama lo. Tapi gue cinta. Gimana dong?"

Franda menatap wajah Rian dengan ekspresi bingungnya.

"Nih anak maunya apa sih. Benci gue"

"Nda. Gimana?"

"Gimana apanya?"

Rian menghembuskan nafasnya lalu memegang pipi Franda dengan kedua tangannya.
"Lo nerima gue apa enggak. Gue cuma butuh kepastian. Iya, apa enggak"

Franda hanya diam sambil menatap Rian dengan ekspresi cengo nya.

"Nda. Franda" Rian menggoyang goyangkan wajah Franda ke kanan kiri.

"Eh iya iya"

"Iya gimana? Iya lo nerima gue?"

Franda mengangguk polos.

"Lucu banget sih" Rian tersenyum manis kepada Franda sambil menatapnya dengan tatapan bahagia.

"Oh iya, tadi lo bilang, lo ada kabar bahagia. Kabar apaan?" Franda menggigit donat yang ada di tangannya sambil menatap Rian.

"Gue,,,"

Franda mengangguk menunggu jawaban dari Rian.

"Gue,,,"

"Gue,,,"

"Gue gue mulu. Buruan. Gue kepo"

Rian terkekeh pelan lalu menatap wajah Franda dengan senyum lebar yang tercetak di bibirnya.
"Gue, dijadiin direktur utama di perusahaan besar milik bokap gue!"

Franda membuka mulutnya lebar lebar.
"Hah? Serius? Lo baru mau lulus, belum tau apa apa tapi udah dijadiin direktur?"

Rian mengangguk.
"Ntar bokap gue yang ngajarin. Katanya, gue kerja waktu gue udah masuk kuliah. Dan lo, lo bakalan gue jadiin manager disana"

Franda menganga takjub atas perkataan Rian.
"Really?"

Rian mengangguk singkat.
"Tapi ada syaratnya"

"Apaan?"

"Lo harus jadi istri gue dulu" goda Rian yang ingin membuat ekspresi wajah Franda menjadi marah. Baginya, ekspresi marah Franda sangat sangat menggemaskan. Bahkan lebih menggemaskan dari sebuah boneka beruang berwarna merah muda.

"Ih jorok" Franda melemparkan 1/4 sisa donatnya kepada Rian.

"Jorokan mana coba sama lo, nah kan lo malah ngelempar gue donat" Rian langsung memakan donat itu kemudian menatap serius wajah Franda.

"Jangan liatin gitu, gu--"

"Gue gasuka. Mau ngomong gitu kan?"

Mereka langsung tertawa bersama kemudian menghabiskan bersama donat yang tersisa di atas meja.

My Bad Brother [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang