[48] Sedikit Polesan

2.3K 129 7
                                    

Franda terus berjalan memutari dua patung wanita yang mengenakan gaun cantik di dekatnya.
Gaun yang satu berwarna hitam elegan. Yang satunya lagi berwarna pastel. Dan itu membuat daya tariknya meningkat. Ia ingin salah satu dari gaun itu, tetapi ia tidak bisa memilih.

"Nda,, kalau mau dua duanya ambil aja. Ntar lo bisa pilih lagi yang mana yang mau di pake. Gue gak masalah kok kalo lo milih kedua nya"

Franda terus berjalan mengitari dua patung itu.
"Tapi gue cantikan pake yang mana Yan? Yang hitam, apa yang pastel?"

Rian mendengus. Sudah berkali kali Franda menanyakan hal itu. Mungkin sudah lebih dari 50 kali. Tetapi jika Rian jawab, ia tak akan percaya. Ia malah kekeh pada pendiriannya sendiri.
Jadi kalau dia begitu, kenapa harus nanya?

"Yan..."

"Apa Nda"

"Bagusan yang mana?"

"Yang hitam Nda. Elegan banget. Cantik kalo lo yang pake" jawaban itu juga sudah Rian berikan berkali kali. Tetapi tetap saja Franda mengulang bertanya.

Ia pernah mengganti kata hitam dengan pastel. Dengan harapan, Franda akan segera memilih salah satu dari 2 gaun itu.

Tetapi tetap sama, ia belum juga berhasil memilih salah satu dari keduanya.

"Kenapa gak samain sama Vincha aja Nda? Gaun Vincha bagus kok" ucap Rayn lembut. Sebenarnya laki laki itu sudah tidak tahan menunggu Franda. Sudah 3 jam mereka disini, tapi Franda belum dapat juga gaun yang akan ia kenakan nanti.

"Punya Vincha kayak gimana?"

"Tuh, kayak gitu tuh" Rayn menunjuk salah satu patung yang berada di sela sela patung lain.

Patung itu mengenakan gaun cantik berwarna hitam. Hampir sama dengan pilihannya tadi, tapi yang ini terkesan simple, namun tetap terlihat glamour dan elegan.

"Oh itu, bagus kok bagus. Kan lo sama Rian jas nya sama, nah gue sama Vincha juga. Jadi, kita bakalan kelihatan kembar sebagai pacarnya si kemb--"

"Nda, sini gue mintain ke penjaga ya. Ntar ntar" Rian langsung berjalan menuju mbak penjaga yang berada di dekat kasir.

Penjaga itu memberikan gaun yang Rian ingin, lalu Rian kembali dan memberikan gaun itu kepada Franda.
"Dicoba dulu. Jangan lama lama. Gak jadi beli kado lo?"

Franda mengangguk "tar ya, gue ke fitting room dulu"

Franda membawa gaun itu, lalu berjalan menuju fitting room.

"Gue nyerah sama pacar lo Yan"

Rian menatap Rayn datar "maklum, dia tuh tipe cewek yang gak suka shopping. Dia juga kalo belanja baju sukanya online. Kayak mesen produk luar gitu. Kata nya sih, itu lebih gampang. Sisa mencet mencet hp, datang. Gue aja gak pernah tau kalo dia beli baju. Maksudnya, dia gak ngode buat bayarin atau beliin baju gitu. Dia bener bener pake uangnya sendiri"

Rayn mengangguk "untung banget ya punya pacar gitu, bisa irit duit. Beda sama Vincha" bisiknya.

#####

Malam ini, Franda benar benar dandan dengan cantik. Ia sangat berbeda dari biasanya. Ia dipakaikan make up khusus oleh Vincha, rambutnya juga ditata serapi mungkin oleh pacar Rayn itu.

Rambut Franda dibuat sedikit bergelombang di bagian bawah, rambut ombre nya juga diwarnai hitam agar serasi dengan warna gaunnya. Serta wedges hitam yang memiliki hak setinggi 7 cm membuat tampilannya tambah sempurna di mata Rian juga Rayn. Mungkin tidak hanya di mata 2 laki laki itu saja. Mungkin semua laki laki akan terpukau oleh nya kali ini. Perempuan itu benar benar cantik.

My Bad Brother [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang