[18] Rasya atau Nando

2.6K 144 0
                                    

Sudah dari 10 menit lalu mereka ada di dalam pesawat, sedang menunggu hingga tiba waktunya pesawat mereka terbang dan menjauhi changi airport menuju bandara Soekarno Hatta.

"Ray lo kenapa?" Franda menatap wajah Raya yang duduk di sampingnya.

Raya duduk di ujung kiri, Franda di tengah, dan Fernando di ujung kanan dekat jendela.

"Gak kok gapapa. Cuma pusing dikit. Tapi gapapa, santai aja"

Franda mengangguk lalu mengalihkan pandangannya ke arah Fernando yang sedang sibuk dengan earphone di telinganya yang terhubung ke ipod yang baru ia dapatkan dari Seera.

Franda menyenderkan punggungnya sambil menghembuskan nafas.
Ia menarik beanie nya hingga menutupi mata lalu memejamkan mata berharap saat ia telah sadar nanti, ia sudah berada di negri tercintanya, Indonesia.

#####

2 jam berlalu...
Kini mereka bertiga telah berada di bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Mana sih Rasyaa?? Dia niat ngejemput kita apa enggak? Lawas banget. Gue cape nih nunggu mulu. Menunggu tuh gaenak. Apalagi menunggu yang ga pasti"

Fernando berdecak kesal lalu mengambil ponsel dari kantong celananya.

"Sya!! Lo dimana sih, lama banget! Gue naik taxi aja lah kalo gitu. Liat aja lo besok"

Tut.
Fernando mematikan teleponnya lalu menekan tombol off dan memasukkan ponselnya kembali ke dalam kantong celana.

"Naik taxi aj--"

"NANDO!! FRANDA!!"

Fernando dan Franda langsung membalikkan badannya, dan mendapati seorang laki laki seumuran mereka sedang berlari ke arahnya.

"Sorry sorry, biasa lah Jakarta. Macet parah!" Rasya tersenyum manis lalu mengalihkan pandangannya kepada Raya.

"Ini kakak lo yang dari Singapore?"

Fernando menggeleng cepat.
"Gak. Dia temannya Franda. Dia cuma sementara disini. Palingan bentar dia balik ke Bpn"

Rasya mengangguk mengerti lalu tersenyum manis ke arah Raya sampai menunjukkan lesung pipinya yang dalam.

"Nama gue Rasya" Rasya mengulurkan tangannya ke arah Raya sambil tersenyum sangaaat manis.

"Dia kenapa,,," bisik Franda kepada adik laki lakinya.

"Mana gue tau"

Raya langsung membalas uluran tangan Rasya sambil tersenyum manis.
"Nama gue Raya. Nice to meet you Sya"

"Pegangannya entar aja bisa kan? Gue cape nih mau pulang. Mau tidur gue"

Fernando menatap Franda bingung.
"Kapan deh lo jadi suka tidur gini? Entar badan lo melar jangan salahin gue"

"ISH TAPI KAN--"

"Stop, ayo pulang"

Franda langsung menarik kopernya berjalan mengikuti Rasya dan Fernando yang sudah berjalan lebih dulu di depannya.

My Bad Brother [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang