[19] Chocolate

2.6K 143 6
                                    

"HAH??" Agnes langsung menunjukkan ekspresi kaget sambil membuka mulutnya lebar lebar.

"Segitunya sih lo, sampe doain gue meninggal"

Franda langsung menolehkan kepala nya ke arah Rian yang sedang menatap nya bingung.

"YAN, LO SADAR YAN, YA AMPUN YAN GUE SENENG" Franda langsung memeluk tubuh lemah Rian sambil berloncat girang.

"Lo juga yang salah Nda, siapa coba yang bilang Rian mati? Ada ada aja lo" Agnes berjalan ke arah sofa lalu duduk sambil memainkan ponselnya disana.

"Ya maaf, gue kan panik aja gitu, waktu denger Agnes bilang lo masuk ruang ICU" Ucap Franda sambil menundukkan kepalanya.

"Gue? Masuk ICU? Perasaan kemaren kondisi gue udah membaik deh. Ngapain lagi gue di ICU? Trus, kok lo ada disini Nes?"

Agnes menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.
"Gue kan sekertaris kelas Yan, ya gue tau lah lo masuk RS. Orang ada surat keterangan dokter kok. Nah, rencana nya gue mau jengukin elo. Baru besok juga gue ajakin anak anak satu kelas jenguk lo. Tapi, waktu gue sampe sini, gaada orang sama sekali. Nah pas gue masuk, gue liat lo kejang kejang gitu. Baru waktu gue deketin, lo udah ga napas. Gue teriak teriak manggil dokter, mencet tombol bantuan, baru suster datang dan tiba tiba lo di bawa ke ICU"

Rian mengerutkan keningnya bingung.
"Trus? Kenapa ada Franda?"

"Ya,,, gue panik aja gitu. Jadi gue spontan nelpon Franda. Dan untungnya, Franda udah balik dari Singapore"

Rian mengangguk mengerti lalu mengalihkan pandangannya kepada Franda.

"Lo kenapa aneh gitu sih?"

Franda bergumam pelan lalu membuka mulutnya.
"Soal ucapan gue tadi, itu,, cuma bercanda"

"Ucapan yang mana?"

Franda mengangkat kepalanya lalu menatap Rian bingung.
"Lo gak denger yang gue ngomo--"

"Ngomong apa?"

Senyum di bibir Franda mengembang lalu ia spontan memeluk Rian.
"Bukan apa apa. Syukur deh kalo lo udah sadar"

"Oh iya Yan, lo kenapa bisa kayak gini sih? Sabtu lo masih baik baik aja tuh di sekolah" ucap Agnes sambil menatap Rian serius.

"Ekhmm"

Franda spontan melepaskan pelukannya dari Rian lalu memperbaiki rambutnya yang terurai panjang.

"Maaf maaf,,,"

Rian tersenyum manis kepada Franda lalu mengalihkan pandangannya kepada Agnes.

"Waktu itu, gue dari Dufan sama anak anaknya. Nah, habis gue naik roller coaster, gue pusing gitu sampe pingsan. Dan gue,, waktu pulang, dijalan gue jatoh dari motor, baru gatau lagi"

Franda berdecak kesal.
"Kan gue udah ajakin bareng gue waktu itu! Kenapa batu banget sih jadi orang!"

Rian menatap Franda bingung lalu tersenyum manis.
"Lo kenapa jadi perhatian ke gue sih? Biasa juga bilangin gue cowok lemah"

"Lah kan emang lo lemah. Masa naik Roller Coaster aja sampe pingsan. Lembek banget jadi cowok. Ga malu apa"

"Tuh kan, jahat tauga" ucap Rian dengan nadanya yang dibuat buat.

"Idih jijik banget. Gausa sok imut"

"Lah, emang Iyan imut kok"

Franda menggedekkan bahunya geli lalu mengalihkan pandangannya ke tas yang ada disamping badannya.

"Oiya, gue punya sesuatu nih buat lo"

Franda merogah isi tasnya lalu mengambil sebuah kantung plastik kecil di dalamnya.

My Bad Brother [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang