[24] Pengakuan

2.2K 141 0
                                    

"Sebenarnya ada apa sih, antara lo, Fernando, Raya, dan Arya?"

Franda diam. Ia menoleh ke arah Fernando, Arya, dan Raya yang juga menatapnya dengan tatapan takut.

"Harus, gue jawab pertanyaan lo yang ini?"

Rasya menangguk.
"Kenapa enggak?"

Franda menarik nafas panjang lalu mengehembuskannya.

"Dulu,, Gue, Arya, Fernando, sama Raya itu sahabatan. Sahabat dekett banget. Kita pergi sekolah sama sama, main sama sama, kalo malam minggu juga tidur sama sama. Waktu SMP, Nando sama Raya itu pacaran. Dan, tepat dimana waktu mereka jadian, Arya juga nembak gue. Dan gatau karna perasaan apa, gue nerima dia. Persahabatan kita makin lama makin baik. Tapi, entah kenapa, persahabatan kita, mencampur rasa sayang dan rasa cinta. Waktu itu, Arya ngajak Raya pergi agak ngejauh dari gue sama Nando. Mereka perginya cukup lama. Karna gue sama Nando takut mereka kenapa napa, kita nyari dan datangin mereka. Dan waktu kita datang,,," ucapan Franda menggantung.

"Gue minta maaf soal itu Nda" terdengar suara lemah Arya dari hadapannya.

"Apaan Nda, lanjutin aja" ucap Dika semangat. Sedangkan Raya dan Fernando tak memberi komentar sedikitpun.

Franda Pov.

Waktu itu gue jalan sampingan sama Nando. Kita keliling keliling nyariin Arya sama Raya yang ga balik balik dari tadi.

"Nah itu dia"

Gue teriak ke Nando, yang membuat dia balik badan dan melihat ke arah yang gue liat.

Kita liat Raya sama Arya berdua disana.
Kita cuma diam, dan melihat apa yang mereka lakukan disana.

Gue sama Nando dengar waktu Arya ngomong gini ke Raya.

"Ray, aku suka sama kamu. Aku itu udah suka sama kamu dari kita kecil. Dari kamu masih kecil, dari aku masih kecil Ray. Tolong putusin Nando Ray, demi aku"

Raya waktu itu sempat ga percaya dengan omongan Arya.
Gue sebenarnya tau, Raya cinta sama Nando, dan Raya sayang sama Arya.
Mungkin waktu itu Raya gak mau nyakitin perasaan Arya, jadi dia gini,,,

"Kamu udah punya Franda, kamu gak boleh buat dia sakit gara gara kamu sendiri"

Arya tetap gak terima dengan alasan Raya.
"Aku mau kita pacaran di belakang mereka. Mereka gaakan tau kalo kita berdua pacaran. Cuma kita yang ta--"

Nando waktu itu gabisa nahan emosi nya. Dia ga nyangka sahabatnya sendiri bakal ngehianatin dia.

Nando langsung mukul Arya dan Arya juga bales mukul Nando.

Persahabatan kita sejak itu gak jelas. Semua hancur. Semua hilang. Cuma karena satu hal bodoh, yaitu Cinta.

Mungkin bukan cuma Nando yang merasa sakit, gue juga.
Gue itu sayang sama Arya. Sayang yang melebihi sayang.
Gue juga sebenernya ga terima kalo dia ngehianatin gue karna sahabat gue sendiri.

Tapi apa daya, gue cuma bisa diam. Gue cuma bisa diam dan gak ngerespon apapun ke Arya. Gue juga gak main bareng Raya lagi.

Sampe waktu itu, waktu gue sama Nando bakal pisah, gue ke Singapore dan dia tetap disini sama bokap gue, Arya tiba tiba dateng ke rumah gue dan bilang Raya hilang.

Kita panik.
Kita semua nyari dia.
Kita selalu nunggu dia.
Kita selalu gali info tentang dia.

Tapi hasilnya nihil.
Raya hilang tanpa jejak.
Dia hilang tanpa izin.
Tanpa pamit.
Tanpa salam.

Jadi kita sudah mikir, kalau Raya meninggal dunia. Walaupun kita gak tau apa dia masih hidup apa dia sudah mati. Kita gak tau dan mencoba gak mau tau tentang itu.

My Bad Brother [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang