Franda berjalan kembali ke lapangan bersama Seera sambil mengusap air mata yang masih membasahi pipinya.
"Sabar, hasil gaakan mengkhianati usaha. Optimis aja kalo kamu bakal masuk 10 besar"
Franda menatap Seera lalu tersenyum singkat.
Kini ia tidak kembali ke barisannya, Ia memilih untuk menunggu di belakang saja bersama Seera.
Staff TU yang akan membacakan daftar 10 besar datang ke lapangan lalu mengambil mic yang berdiri ditengah tengah lapangan itu.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" Staff TU itu mengucap salam.
"Sebelum hari semakin panas, bapak akan langsung mengumkan daftar siswa siswi SMA Pancasila yang masuk dalam 10 besar dengan nilai ujian tertinggi di tahun 2017 ini. Bapak harapkan, semoga kakak kakakmu yang ini, bisa menjadi motivasi agar kalian bisa mengikuti jejak belajarnya nanti"
"Langsung saja bapak bacakan, yang mendapat peringkat 10-6 berturut turut. Adelina Saputri, Ferdian Aditya, Argadian Putra, Elsa Sabilla, dan Jenna Rasyiti"
Masing masing orang yang di panggil langsung maju ke bagian depan lapangan.
Tak lupa disertai sorak sorai serta tepukan tangan dari siswa siswi lainnya."Sekarang yang peringkat 5 - 1. Akan bapak bacakan satu persatu"
"Peringkat ke 5 ada Steffany Cintiany" prokk prokk prokk prokkk...
"Di peringkat ke 4 ada Annisa Fira"
prokk prokk prokk prokkk...Tangis di mata Franda kini tak bisa ia bendung. Ia memeluk ibunya, menangis sekuat kuatnya. Menangis sekuat kemampuan yang bisa ia keluarkan.
"Maafin Franda maa" terdengar suara pelan Franda ditengah isakan tangisnya.Seera sangat sedih. Ingin sekali ia menangis rasanya. Tapi ia harus tegar. Ia harus bisa membuktikan kalau putrinya itu pintar. Putrinya sanggup untuk mengalahi 7 orang yang telah ada di depan lapangan itu.
"Peringkat ke 3 ada Sherenna Dilla"
prokk prokk prokk prokkk...Air yang keluar dari mata Franda makin lama makin deras. Hingga matanya bengkak, juga sedikit memerah.
Ia pasrah.
Ia gak yakin bakal dapatin peringkat 2 apalagi 1 di daftar itu.Semua karena perilaku buruk gue.
Harusnya gue mikir dulu kalo bertindak, harusnya gue gak boleh seenaknya."Di peringkat ke 2 ada,,,, putri"
Suara itu.
Suara pembaca itu makin lama makin buyar. Ia menaikkan kepalanya menghadap siswa siswi yang menatapnya. Pandangan nya buyar."Kenapa ini..."
"Ndaa. Franda! Kamu dapat peringkat 2 nak. Kamu peringkat 2" suara Seera menggema di telinganya.
Peringkat 2?
Kenapa gaada tepukan tangan?
Kenapa pada diam?
Siapa sih peringkat 2?Franda masih sibuk dengan kepalanya yang pusing.
"Sekali lagi, panggilan kepada Franda Ariesta Putri Ardeon sebagai peringkat ke 2 dipersilahkan maju"
Franda bengong.
Diam.
Tak percaya."Mah, Franda, peringkat 2?"
Seera mengangguk.
"Maju nak"Franda makin menangis. Makin mengeluarkan air matanya. Kali ini bukan karena sedih, tapi karena terharu.
Usahanya.
Doanya.
Tidak sia sia.Franda mengangkat kepalanya, lalu melihat Rian yang tersenyum lebar kepadanya.
Ia bediri, lalu berlari untuk maju kedepan lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Brother [COMPLETED]
Teen FictionFranda. Gadis cantik yang menjadi kakak sekaligus pacar pura pura dari adiknya, Fernando. Franda dan Fernando adalah saudara yang berbeda 1 tahun. Mereka sempat bahagia, juga sempat sedih di waktu yang berbeda. Tetapi kini, perjalanan hidup mereka b...