Dari segala hal indah di muka bumi, kenapa gadis itu harus datang dan menghancurkan keindahan itu? Dia datang dari kota dengan tampang bodoh tidak jauh dengan gadis lajang di desaku. Kuakui parasnya memang khas seorang gadis yang diurus oleh kalangan orang kaya, dia cantik, tapi biar kuperjelas jika cantik itu relatif, benar bukan?
Tapi ada yang aneh sejak pertama kali aku melihatnya, kadang pendiam, kadang marah-marah tidak jelas, lebih seringnya melamun dan menatap langit. Dilihat dari kemiripan wajah, kurasa gadis itu tidak tinggal bersama orang tuanya, aku tahu jika dia tinggal bersama paman Yoo, peternak desa yang sering menyambangi kota. Bisa kupastikan jika gadis itu dibuang oleh keluarganya dan dia selalu meratapi nasib dengan memandang langit. Seperti yang dilakukannya pagi ini.
Heol, sudah kukatakan jika dia itu berhasil merusak keindahan sebelumnya, hobiku adalah melukis pemandangan desa, lalu tiba-tiba saja aku lebih sering melukiskan kesendiriannya. Dia adalah keindahan yang tidak kukenali asal usulnya.
Dari kejauhan aku melihatnya berpaling ke arahku, aku yakin jika mata kami berpapasan tadi, atau mungkin hanya aku saja yang merasa seperti itu. Aku menggeser tubuh dan sepeda yang kubawa agar tidak dilihatnya, kemudian aku masih mengintip dari samping rumahnya.
"Yoona, ayo makan!" Kata wanita paruh baya yang datang dari dalam rumah, itu bibi Yoo, aku mengenalnya.
Dari satu hal yang kuketahui bahwa gadis itu lebih tua dariku, sekarang aku tahu jika namanya adalah Yoona. Sebenarnya aku hanya asal menebak saja mengenai umurnya, aku tidak pernah melihatnya memakai seragam sekolah, jadi kuputuskan untuk menganggapnya lebih tua dariku.
"BYUN BAEKHYUN APA YANG KAU LAKUKAN DI SANA?"
Oh ya ampun, itu suara khas dari malaikat hidupku. Sial, kenapa juga aku harus ketahuan.
Aku sedikit melirik ke belakang dan benar saja, wanita pendek berdaster itu tengah berlari ke arahku. Aduh ibu, maafkan anakmu yang harus kabur ini, aku yakin kau akan memelintir kupingku jika berhasil menangkapku. Aku sedikit kesusahan karena harus membawa sepeda dan menyelamatkan hasil lukisanku. Yang pasti aku masih bisa mendengar ibu berteriak dari kejauhan.
"DASAR ANAK NAKAL! KAU MENCOBA UNTUK BOLOS SEKOLAH? LIHAT SAJA NANTI BOCAH INGUSAN!"
Tamatlah sudah riwayatku.
Dasar ibu-ibu, sudah berumur kenapa masih saja sanggup berlari dan berteriak seperti itu? Lagi pula aku tidak bolos sekolah, mungkin hanya terlambat beberapa menit lalu dapat hukuman.
Sudah cukup jauh aku mulai memperlambat laju sepeda dan melihat ke arah belakang. Astaga, apa aku tidak salah lihat? Ibu mengobrol dengan Yoona?
yayas,
©2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Of You ✔ | YoonBaek
FanfictionByun Baekhyun tidak pernah tahu tentang siklus yang dinamakan jatuh cinta. Pria tampan yang menghabiskan waktunya di desa itu hanya tahu bagaimana cara melukis dan mengusili teman, menjadi langganan detensi karena jarak rumah dan sekolah yang sangat...