#21: Graduation Day

388 53 7
                                    

Minggu ini adalah hari kelulusan yang sebenarnya cukup dinantikan oleh Baekhyun. Pria itu sedikit terbebani dengan fakta tentang nilainya yang tidak mungkin mengalami kenaikan drastis. Mungkin memang lebih baik, bahkan sebenarnya sangat baik. Tapi bagi Baekhyun, ia harus siap dengan kemungkinan bahwa nilainya belum mencapai apa yang ia harapkan. Karena sebenarnya Baekhyun hanya ingin menyombongkan itu pada Yoona, bahwa pria itu mampu berubah bahkan dalam waktu yang cukup singkat. Jadi, bagaimana pun nanti, Baekhyun sudah berjanji akan menjadi lebih baik untuk Yoona. Agar ia pantas, tanpa memikirkan apa yang telah dialaminya waktu lalu, ia hanya ingin menjadi berguna untuk Yoona bahkan jika sebelumnya ia hanyalah sandera, maka janjinya adalah untuk menjaga Yoona lebih baik dari siapa pun, termasuk Luhan.

Baekhyun keluar kelas dengan senyum yang mengembang. Peringkatnya naik jauh dan itu cukup untuk disombongkan menurutnya. Orang tuanya baru saja tiba di depan kelas namun Baekhyun langsung menghambur memeluk keduanya. Sepertinya dua orang paruh baya itu mengerti jika anaknya membawa kabar gembira. Bahkan bunga yang dibawa ibu Baekhyun terjatuh saking bahagianya mereka.

Baekhyun melepas pelukan lalu mengeluarkan ponsel pintarnya. Ia menekan beberapa tombol untuk kemudian mengarahkan ponsel itu pada wajah ketiganya. Orang-orang itu tersenyum bahagia dimana Baekhyun adalah satu-satunya yang bergaya imut sampai bunyi 'cekrek' berhasil mengabadikan momen graduation itu. Baekhyun kembali memeluk orang tuanya lalu berkata, "Ayah, Ibu, wali kelasku ingin bertemu kalian." Pria itu memungut sebuket bunga yang tadi terjatuh lalu meniupnya seakan debu sedikit saja dilarang menyentuh bunga itu. "Jadi bolehkah aku pergi sekarang? Ada yang harus kulakukan." Ia menambahkan.

Kedua orang tuanya hanya saling pandang heran. Bahkan belum sempat menjawab pun, Baekhyun sudah berlari kencang keluar area sekolah dengan membawa bunganya. Pria itu bahkan hampir melupakan sepedanya jika saja ia tidak kembali ke parkiran.

Namun sesuatu terjadi.

Baekhyun menghentikan langkahnya lalu berjalan lambat namun perlahan semakin cepat, bahkan bisa dibilang Baekhyun berlari lagi. Ia berlari menerjang segala yang dilewatinya dengan tatapan yang hanya terfokus pada satu orang di sana.

Pria itu berhenti berlari kemudian tersenyum.

"Akhirnya," Gumam Baekhyun. "Kau milikku, Im Yoona."

Baekhyun hampir saja memeluk Yoona jika saja gadis itu tidak menahannya dengan jari telunjuk di kening pria itu. "Kau masih belum cukup umur untuk bisa memeluk wanita dewasa sepertiku." Ujar Yoona membuat Baekhyun tertawa sinis.

"Kau masih bisa berkata begitu setelah apa yang kulakukan untukmu?"

"Memangnya apa yang sudah kau lakukan untukku?" Yoona bertanya mengejek.

"Kau tidak perlu tahu. Tapi aku merasakannya. Rasa menggebu dimana ternyata aku melakukan segalanya hanya untukmu." Ujar Baekhyun.

Yoona terdiam di tempat kemudian senyumnya perlahan mengembang. "Aku tidak percaya jika pemuda SMA yang dulu begitu membenciku ternyata bisa begitu mencintaiku."

Kali ini Baekhyun ikut tertawa, "Jika saja kau tahu bahwa itu hanyalah tameng."

"Kau baru saja memberitahuku."

"Ah, dan  kau juga harus tahu, aku bukan lagi pemuda SMA." Baekhyun tersenyum miring.

"Hei kau itu baru saja lulus beberapa menit yang lalu. Sombong sekali." Yoona berdecih.

Sebenarnya Baekhyun belum kehabisan kata-kata untuk berbasa-basi. Tapi ada hal yang lebih penting dimana ia harus menanyakan pasal janji Yoona waktu lalu. Pria itu menatap Yoona dalam, yang ia lihat, Yoona juga menyukainya. Tapi yang diketahuinya hanyalah, ia harus datang menemui Yoona setelah kelulusannya lalu menunggu jawaban gadis itu, sederhananya, Yoona belum tentu menerima perasaannya.

Crazy Of You ✔ | YoonBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang