"Jadi bisa aku mengetahuinya sekarang?"
Taeyeon menatap Yoona yang berdiri tidak jauh di sampingnya, tatapannya seperti meminta persetujuan, biar bagaimana pun, ini adalah tentang Yoona. Gadis itu mengangguk pada Taeyeon. Ya, lagi pula, mereka sudah terciduk, bisa apa.
Taeyeon berdeham terlebih dahulu, "Seperti yang kau dengar tadi, aku memang kenal Yoona dan Luhan." Katanya.
"Luhan bilang aku harus pura-pura tidak mengenalnya, aku minta maaf."
Baekhyun mendengus mendengar pengakuan Taeyeon, "Semuanya karena Luhan Luhan dan Luhan. Memangnya dia itu siapa?"
"Bukan maksudku untuk ikut campur, tapi pria yang bernama Luhan itu terlalu posesif. Seakan hanya dia yang bisa menjaga Yoona. Hanya dia yang tahu tentang Yoona. Egois."
Taeyeon mengangguk setuju, sejak lama ia pun berpikir seperti itu tapi ia hanya menurut saja.
"Kau tidak marah kan?" Tanya Taeyeon.
"Untuk apa aku marah? Aku hanya merasa dibodohi saja dengan sandiwara kalian. Kau berlagak tidak mengenalnya, ah, kalian berlagak tidak saling mengenal, lalu apa untungnya?"
"Eyy, kau marah, Baekhyun."
"Tidak."
"Tidak salah lagi." Yoona menimpali.
Baekhyun melirik Yoona sekilas, ia hanya sedang kesal.
"Apa masih ada yang kalian sembunyikan?"
Yoona dan Taeyeon saling menatap lagi, lalu menggeleng serempak.
"Bagaimana bisa kau mengenal si Luhan itu?" Baekhyun masih penasaran.
"Dulu aku bekerja di mini market milik ayahnya. Sekarang aku bekerja padanya." Jawab Taeyeon.
"Bekerja padanya?" Ulang Baekhyun.
Taeyeon mengangguk, "Menjaga Yoona."
"APA?"
"Bayarannya menggiurkan. Lagi pula Yoona tidak susah diatur." Taeyeon terkekeh menatap Yoona.
"Heol, memangnya apa yang akan terjadi? Kenapa orang itu posesif sekali?"
Kali ini Taeyeon mengendikkan bahunya tanda tidak tahu, sejak awal, itu pula yang membuatnya penasaran.
"Lalu kau dibayar berapa?"
"Kuliah di Paris. Perusahaan pamannya yang akan membiayaiku."
Baekhyun tertegun seketika, "Jadi—"
Kali ini Yoona ikut masuk ke dalam pembicaraan keduanya, "Aku tidak tahu mengenai bayarannya."
"Jadi kau akan pergi, eonni?" Tanya gadis itu.
"Ah, maaf baru memberi tahumu." Sesal Taeyeon.
Baekhyun menutup matanya lalu membukanya lagi.
"Aku tidak mengerti masalah orang dewasa." Ujarnya menyadari bahwa hanya dirinya lah yang masih berseragam SMA.
***
Hanya sebuah kisah lama, tapi jika itu membekas, wajar bukan jika sulit untuk dienyahkan?
Luhan memperhatikan lampu-lampu yang menyala terang sejauh mata memandang, ia tengah berada di sebuah gedung perusahaan, tepatnya di dalam ruangan bertuliskan presiden direktur Im Hyunjae.
Dinding kaca yang menjulang tinggi memberi akses bagi Luhan untuk mengagumi karya manusia di depannya. Ia tidak habis pikir, siapa gerangan pencetus bangunan-bangunan raksasa pencakar langit itu? Bahkan gedung tempatnya berpijak pun tak kalah bersaing. Siapa yang memulainya atau bagaimana awal mulanya? Sungguh, Luhan begitu penasaran, sama halnya ketika ia penasaran soal kepemilikan hak tanah. Jika di era ini setiap tanah sudah memiliki pemilik dan diperjual belikan, lalu apa yang dilakukan nenek moyang dulu untuk mendapat tanah? Sampai pada tanah itu diwariskan pada keturunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Of You ✔ | YoonBaek
FanfictionByun Baekhyun tidak pernah tahu tentang siklus yang dinamakan jatuh cinta. Pria tampan yang menghabiskan waktunya di desa itu hanya tahu bagaimana cara melukis dan mengusili teman, menjadi langganan detensi karena jarak rumah dan sekolah yang sangat...