#02: Mad

611 111 9
                                    

Author's Point of View

Satu minggu setelah pertemuan yang tidak begitu baik dengan Yoona, hidup Baekhyun kembali seperti semula. Dia tidak lagi mengintip kegiatan Yoona di rumah paman Yoo, tidak ada lagi lukisan wajah gadis itu, dan tidak lagi terlambat karena sibuk memandangi Yoona saat akan pergi ke sekolah.

Baekhyun tetap malas dan hobi melukis.

Masih tidak berponsel.

Masih bersepeda juga masih pulang terlambat karena akan menyempatkan diri untuk melukis pemandangan desa.

Lalu berusaha keras untuk tidak terjerat pada pesona Yoona yang selalu ia lihat di teras. Memang tidak ia pandangi, tapi Baekhyun akan berusaha untuk tidak berhenti dan berusaha mengacuhkannya.

Kenapa?

Karena semenjak obrolan pertama hari itu, mereka adalah musuh.

"Baekhyun-ah! Tunggu!"

Taeyeon berteriak saat melihat Baekhyun berjalan menggiring sepedanya seperti biasa.

Pria itu berhenti.

Di tangan Taeyeon terdapat dua buah kanvas dan cat air. Dahinya juga berkeringat, mungkin karena berlari menghampiri Baekhyun.

"Kau mau melukis, Noona?" Tanya Baekhyun.

Taeyeon mengangguk. Tapi dia menggeleng lagi.

Baekhyun berjengit heran.

Gadis itu mengangkat kanvas di tangan kirinya, "Ini untukku," lalu mengangkat kanvas di tangan kanan, "Ini untukmu." Ucapnya lalu tersenyum.

Baekhyun membalas senyumannya cenderung terkekeh, "Memangnya Noona bisa melukis?"

"Sudah berapa lama kau mengenalku? Apa masih lucu dijadikan bahan ejekkan, hm?" Taeyeon memicing dengan bibirnya yang mengerucut.

Mereka pun tertawa.

Taeyeon memang payah dalam hal melukis, dan Baekhyun tidak pernah absen untuk mengejeknya.

"Jadi untuk apa kanvas itu? Lebih baik berikan dua-duanya padaku." Usul Baekhyun.

"Begini. Ini memang akan kuserahkan padamu. Kau harus melukis hal yang sama di masing-masing kanvas. Lalu berikan satu padaku." Kata Taeyeon.

Baekhyun hampir terjungkal mendengarnya. Itu namanya Taeyeon meminta Baekhyun melukis untuknya.

"Tidak mau. Aku sibuk." Tolak Baekhyun.

Pria itu lalu melajukan kembali sepedanya masih tidak menaikinya.

"Hey dengarkan dulu! Kumohon kali ini saja!" Pinta Taeyeon mengikuti langkah Baekhyun.

"Apa yang aku dapat jika kuturuti permintaanmu?" Baekhyun mencoba bernegosiasi. Meskipun sebenarnya ia hanya iseng saja, tanpa dipaksa pun Baekhyun akan melakukannya untuk Taeyeon.

Mereka dekat sejak kecil.

Dan Baekhyun selalu menuruti segala keinginan Taeyeon, apapun itu. Karena Taeyeon adalah satu-satunya gadis yang mau dekat dengannya.

Noona yang baik untuknya.

"Hmmm-" Taeyeon terlihat menimbang-nimbang tawaran Baekhyun. Ia lalu menjentikkan jarinya di udara. "Ah, aku akan membelikanmu banyak kanvas." Katanya.

Kali ini Baekhyun lah yang terlihat menimbang-nimbang.

"Tidak! Aku masih punya banyak buku gambar dan pensil warna."

Taeyeon mendengus dulu sambil menahan tangan Baekhyun.

Mereka berhenti berjalan.

"Melukis di kanvas lebih menyenangkan. Ya ampun, kau hanya tinggal melukis hal yang sama di dua kanvas ini. Setelah itu aku tidak akan meminta apapun lagi, sungguh Baekhyun."

Crazy Of You ✔ | YoonBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang