#29: Paris

254 46 2
                                    

Baekhyun mendapati dirinya tidak bersemangat setelah 4 jam melamun di dalam pesawat untuk bisa menginjakkan kaki di Charles De Gaulle. Kyungsoo yang mengerti jika ini kali pertama bagi Baekhyun membiarkan pria itu duduk barang sejenak dekat pintu masuk. Ia juga berjalan sedikit untuk memeriksa taksi karena membawa banyak barang. Jika biasanya yang pertama kali lah yang begitu antusias, namun berbeda untuk Baekhyun dan Kyungsoo, tidak adil karena Kyungsoo membawa banyak barang namun memutuskan untuk menggabungkannya dengan milik Baekhyun. Hanya ada dua koper besar, dan satu setengah dari isinya bukan kepunyaan Baekhyun.

Sebenarnya Kyungsoo sempat membicarakan pasal keberangkatannya ini pada Baekhyun, mengingat suasana hati pemuda itu sedang tidak baik. Kyungsoo sempat menyarankan untuk membatalkan keberangkatan namun Baekhyun menolak. Dia berkata meskipun tidak pergi dengan Yoona, Baekhyun bisa datang untuk Yoona. Menemui wanita itu di Paris, membawa seluruh kesungguhannya. Bahwa dirinya akan menjadi satu-satunya orang yang menolak pernikahan Yoona dengan Luhan.

Membawa seluruh tekadnya.

Untuk meyakinkan dan membawa Yoona bersamanya.

"Baek, mau berapa lama duduk di sana?" Kyungsoo sedikit berteriak ketika selesai memasukkan koper ke dalam bagasi namun Baekhyun masih di sana tanpa pergerakan. "Apa udara di Paris membuatmu sesak?"

Baekhyun beranjak lantas masuk ke dalam taksi lebih dulu. Kyungsoo hanya menggeleng, ia harus lebih sabar menghadapi Baekhyun yang patah hati.

"Aku sedang menyesuaikan, ternyata baik kampung halamanku atau pun kota besar Paris masih sama-sama menyesakkan." Baekhyun bergumam namun dengan penekanan.

Itu membuat Kyungsoo tersenyum miring, "Karena kau datang dengan mengikat dadamu. Lepaskan saja! Kau bilang kau datang untuknya kan? Jadi temui dia dan minta lepaskan ikatan di dadamu itu." Balas Kyungsoo.

Baekhyun menghela nafasnya bersamaan dengan taksi yang melaju. "Apa dia akan suka dengan kedatanganku?"

"Tentu tidak. Tapi dengan alasan yang berbeda."

Kali ini Kyungsoo mendapat atensi penuh dari Baekhyun sampai pemuda itu melanjutkan, "Tidak suka karena kau datang untuk menggoyahkan keputusannya atau karena tidak suka melihatmu datang untuk merusak kebahagiannya."

"Tidak ada yang tahu bagaimana isi hatinya Baekhyun."

"Jadi kau harus menerima apapun keputusannya nanti. Setidaknya kau pernah mempertahankan untuk tidak menyesal."

"Jangan lesu begitu! Aku saja malas melihatnya."

Lalu Kyungsoo mendapat cengiran bodoh dari Baekhyun. "Sial, yang itu lebih menyeramkan." Katanya memalingkan wajah, enggan melihat Baekhyun.

***

Suasana malam yang membuat Yoona merindukan Baekhyun. Jelas bukan karena suasana gemerlap atau bunyi bising kendaraan yang berlalu lalang khas ibu kota. Tapi hanya karena gelapnya langit yang dilihatnya melalui jendela kamar apartemennya.

Gadis itu sedang bimbang.

Dia marah pada sikapnya yang keras kepala. Jika saja dulu ia menuruti perkataan Luhan untuk tidak banyak berinteraksi dengan orang di desa, mungkin keadaannya tidak akan seperti ini. Meninggalkan Baekhyun dengan luka yang ia torehkan, membuat pemuda baik yang baru mengenal cinta itu mengecap pahitnya patah hati. Yoona begitu menyesal bahkan saat hanya mengingat apa yang ia katakan sebelum memutuskan untuk pergi.

Yoona ingin kembali tapi tidak boleh, ingin mencoba bersama Luhan tapi tidak sepenuh hati. Keadaan ini membuatnya harus mengalah, ini kesalahannya.

Pergi dari Baekhyun dan hidup bersama Luhan adalah pilihan terbaik meskipun bukan yang diharapkan. Lagi pula, ia mengenal Luhan lebih lama dan akan tinggal bersama pria itu dalam waktu yang lama. Yoona yakin dengan begitu ia juga bisa menerima Luhan seutuhnya.

Crazy Of You ✔ | YoonBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang