Lagi.
Dalam ruang gelap berdebu, Baekhyun menemukan dirinya terikat pada kursi usang, dengan wajah yang penuh luka lebam. Tapi kali ini bukan bersama Jongin, Baekhyun menoleh ke arah Yoona. Gadis itu pun terikat tak berdaya, pakaiannya kotor, wajahnya basah bekas air mata.
Tak tega melihat Yoona, Baekhyun memalingkan tatapannya, berusaha mencari celah untuk melarikan diri.
Berbeda dari tempat sebelumnya ia disekap, ruangan ini memiliki langit-langit yang tinggi, terlihat seperti bekas peternakan. Baekhyun juga menemukan jerami yang bertumpuk di ujung ruangan.
Tidak mungkin keduanya kabur melewati satu-satunya jendela di ujung atap, itu tidak akan berhasil. Memang hanya pintu di depan sana yang bisa mereka lewati.
Netra Baekhyun bergulir mengamati keadaan, ia merasa tidak ada orang. Lantas mencari benda yang bisa melepas ikatan tali di perutnya. Kaki dan tangan Baekhyun tidak diikat, jadi dia bisa bergerak untuk sekedar menggeser kursi tempatnya duduk.
Hingga pergerakan Baekhyun membangunkan Yoona dari tidurnya.
Gadis itu mengerti dengan apa yang berusaha Baekhyun ambil, pecahan kaca. Dengan was-was, Yoona ikut mengawasi pintu di depan sana, takut-takut pria berbadan kekar suruhan Oh Junsoo menemukan keduanya berusaha untuk kabur.
"Baekhyun, jangan terlalu berisik." ucap Yoona pelan. Baekhyun yang baru tersadar jika Yoona sudah bangun pun hanya meliriknya sebagai respon.
Yoona tahu betul, disekap berdua bukan berarti bisa mengembalikan hubungan baik dirinya dan juga pemuda itu.
Berhasil mendapat pecahan kaca tersebut, Baekhyun kembali menggeser kursinya ke dekat Yoona. Berusaha keras menggesekkan bagian kaca yang runcing dengan tali yang mengikat tubuh gadis itu. Namun tampaknya tidak semudah menggunakan pisau, pecahan kaca itu justru melukai telapak tangan Baekhyun hingga mengeluarkan darah.
Yoona yang melihatnya berusaha menghentikan Baekhyun.
"Tanganmu mengeluarkan darah, berhenti Baekhyun!"
Tapi Baekhyun seolah tuli, bahkan Yoona tak dibiarkan untuk menjauh. Tangan Baekhyun masih bersikeras melepas tali yang mengikat Yoona.
"Byun Baekhyun!"
"DIAM!"
Yoona tersentak ketika mendengar suara Baekhyun meninggi. Ia hanya tidak bisa melihat Baekhyun terluka seperti itu hanya untuk menyelamatkannya. Yoona merasa tidak pantas.
"Baekhyun, kumohon. Berhenti! Kita cari cara lain." lirih Yoona.
"Tidak ada cara lain. Kau mau orang-orang itu memaksamu menyerahkan seluruh harta ayahmu?"
"Tidak masalah. Baekhyun, kumohon. Tanganmu..."
Air mata gadis itu menetes.
Yoona bisa melihat seberapa dalam pecahan kaca itu melukai telapak tangan Baekhyun. Gadis itu menutup matanya rapat, menolak untuk melihat tindakan Baekhyun.
"Sudah longgar, coba naikkan pelan-pelan." ujar pemuda itu.
Yoona mengikuti intruksi Baekhyun, gadis itu semakin melonggarkan tali yang mengikat tubuhnya lalu mendorong naik melewati kepala. Hingga talinya terlepas, Yoona bisa dengar Baekhyun menghela nafas lega.
"Cepat pergi dari sini, sebelum ada yang datang." titah Baekhyun.
"Aku tidak akan pergi tanpamu." balas Yoona.
Gadis itu mengambil alih pecahan kaca dari tangan Baekhyun, sedikit meringis melihat darah yang menempel di sana. Lantas mencoba membuka tali yang mengikat Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Of You ✔ | YoonBaek
FanfictionByun Baekhyun tidak pernah tahu tentang siklus yang dinamakan jatuh cinta. Pria tampan yang menghabiskan waktunya di desa itu hanya tahu bagaimana cara melukis dan mengusili teman, menjadi langganan detensi karena jarak rumah dan sekolah yang sangat...