Crazy Of You ✔ | YoonBaek

#28: Feeling Guilty

Baekhyun hanya perlu tidur untuk bisa berhenti memikirkan Yoona, tapi pada kenyataannya dia tidak bisa tidur karena terlalu banyak memikirkan gadis itu. Dulu ia sering mengejek teman-temannya yang sedang patah hati, semacam sindiran dan berakhir dengan dirinya yang kena pukul. Sejak lama Baekhyun berpikir bahwa orang patah hati sangatlah membuatnya geli, mendengar seperti rengekan karena pasangannya selingkuh, temannya yang mendadak murung karena cemburu, pertengkaran karena merebutkan satu wanita. Percayalah, hal-hal seperti itu sangat membuat Baekhyun jauh-jauh dengan bermain perasaan.

Baekhyun merasa geli pada dirinya sendiri. Perasaan seperti bersedih karena putus cinta begitu membuat dirinya sendiri prihatin. Baekhyun ingin berhenti tapi pada kenyataannya ia berakhir dengan memikirkan Yoona lagi.

Pertanyaan semacam 'Apa yang dia katakan itu benar?' atau seperti 'Kenapa dia tega melakukan itu padaku?' dan beberapa yang serupa. Baekhyun hanya mencoba untuk mencari jawaban dari pertanyaannya, yang seharusnya ia tanyakan langsung pada Yoona. Baekhyun sadar kemarin ia terlalu cepat mengakhiri tanpa berusaha mempertahankan. Sekarang dirinya baru merasakan keanehan yang terjadi pada Yoona. Seperti baru memahami bahwa apa yang dikatakan Yoona kemarin tidak masuk akal, begitu tiba-tiba. Setelah tidak menemui atau memberi kabar, bahkan mereka bertemu secara tidak sengaja kemarin. Pasti ada yang terjadi pada gadis itu sampai membuatnya berlaku demikian.

Baekhyun beranjak dari tidurnya. Katakan Baekhyun berlebihan, tapi Baekhyun yang patah hati membuatnya tidak sadar bahwa dirinya sampai berbaring di atas pasir tepi pantai. Pemuda itu bahkan membiarkan butiran pasir menempel di rambutnya ketika ia beranjak dan duduk. Ia menekuk kaki lalu menumpu tangan di atas lutut.

"Kalau memang Yoona tidak pernah mencintaiku, kenapa dia menerimaku? Ah, bukan bukan. Kalau dia memang mencintai Luhan, kenapa harus menyakitiku dulu lalu memutuskan untuk menikah?"

Baekhyun mengarahkan tatapannya ke atas langit, "Kau pasti sudah di Paris ya?"

"Kenapa aku seperti ini? Aku bahkan lebih menyedihkan dari teman yang kuejek dulu."

Kali ini tatapannya jauh ke ujung birunya air laut. "Apa yang sudah kulakukan? Kenapa aku menyesal sudah mengagungkanmu di depan tua bangka itu? KENAPA AKU MEMBIARKANNYA MEMUKULIKU?" Baekhyun menghirup udara dengan tidak sabaran. "Hanya karena melindungimu, aku berusaha baik-baik saja. Aku membiarkannya membunuhku, melepas keinginan untuk menjadi pengantinmu karena kupikir aku akan mati saat itu. Tapi sekarang kenapa aku menyesal? Aku tidak bisa menerima ketika kau lebih memilih bersama pria lain daripada aku."

"Kupikir kalau pun aku mati, aku bahagia karena bisa melakukan sesuatu untukmu sebelum kematianku. Tapi aku hidup Im Yoona, aku ada untuk bisa memulai denganmu dan kau justru menyakitiku."

"Oh shit! Kenapa aku semenjijikan ini?"

"Ya ampun aku berkata kasar."

Baekhyun menunduk menyembunyikan wajah di balik tangan. Dia malu karena sadar dirinya begitu kekanakan. Bukan karena tingkahnya saja, tapi juga pemikirannya. Untuk kali ini dia menyadari jika pemuda labil sepertinya tidak cocok untuk Yoona yang sudah dewasa, sudah memikirkan banyak hal untuk kelangsungan hidupnya. Sedangkan Baekhyun? Dia bahkan baru lulus SMA dan baru merasakan siklus putus cinta.

Tapi perasaan tidak terima itu tetap saja ada. Baekhyun yakin dia tidak berlebihan. Dulu temannya sedih karena putus dengan alasan sepele. Kasus Baekhyun berbeda, ini bukan hanya tentang putus cinta. Dia melakukan segalanya tapi mendapat fakta bahwa Yoona tidak mencintainya. Dia dibohongi, dipermainkan dan itu bukan hal sederhana. Itu mengganggu harga dirinya.

Tapi dari segala yang ia pikirkan, entah kenapa Baekhyun berakhir pada, "Apa dia juga tahu semuanya? Dia sudah mendapatkan kembali ingatannya?"

Baekhyun baru menyadari hal itu dan memutuskan untuk mencari tahu. Well, dalam arti, kembali pada zona seorang Im Yoona yang mungkin sudah bahagia di Paris bersama calon suaminya.