#03: Teaching

600 113 14
                                    

Senin ini adalah minggu pertama bagi Jongin untuk mulai belajar di sekolah barunya. Ia memutuskan untuk satu sekolah dengan Baekhyun dimana pria itu berada dua tingkat di atas Jongin. Bahkan pria tinggi berkulit kecoklatan itu rela menghabiskan sisa uang tabungannya untuk bisa membeli sepeda baru hingga ia tidak perlu merepotkan hyung-nya.

"Harusnya kau beli sepeda motor saja." Ucap Baekhyun saat mereka tengah dalam perjalanan kembali dari sekolah.

Jongin tidak malas seperti Baekhyun, dia cukup pandai untuk ukuran pria biasa dengan fasilitas yang tidak begitu memadai. Ia tipe rajin yang akan melakukan sesuatu untuk mencapai inginnya. Tidak seperti Baekhyun, ditawari ponsel saja ia enggan dengan mengandalkan alasan terdungu sepanjang masa.

Fokus belajar?

Astaga. Kenapa orang tuanya bisa mudah percaya?

Baekhyun lebih memilih sesuatu yang ada di depan mata dan tidak mau repot-repot untuk meraih yang lebih tinggi. Dia hanya melakukan apa yang mudah untuk dilakukan olehnya.

Jongin sedikit berdecak mendengar saran Baekhyun yang membebaninya, "Kau tega membiarkanku terpuruk kurang asupan gizi?" Tukasnya.

Baekhyun terkekeh. "Kau kan masih punya orang tua. Mereka tidak akan membiarkanmu mengalami hal itu." Katanya.

"Bagiku adalah aku yang tidak akan membiarkan mereka terpuruk seperti itu." Jawabnya percaya diri.

Baekhyun mencebik mendengar balasan Jongin yang sudah seperti penembak jitu. Tepat sasaran. Pria pandai itu memang pandai dalam segala hal, termasuk menyudutkannya.

Baekhyun masih dengan sepeda yang ia giring mulai melirik Jongin yang ikut menenteng sepeda di sampingnya. Dia terkekeh lagi melihat betapa setia kawannya pria itu karena terus mengikuti apa yang dilakukan Baekhyun.

Sepeda itu diciptakan untuk mengurangi beban manusia, kenapa mereka repot-repot mendorong sementara sepeda sudah jelas bisa dikendarai. Baekhyun memang biang dari segala biang.

Dia itu cucu kedua dimana ibunya adalah anak tengah keluarga Kim yang kemudian dipersunting pria Byun.

Lalu Jongin adalah anak dari adik ibu Baekhyun, Kim Jaehyun.

Dan anak pertama keluarga Kim adalah, Kim Jaehwan, ayah Taeyeon.

Sudah jelas kenapa mereka bisa dekat dan lengket setiap waktunya. Bahkan Baekhyun sudah banyak bergantung dan merepotkan Taeyeon sebagai kakak sepupunya. Berbeda dengan Jongin, ia sempat mengemban menengah pertamanya di kota. Hingga ia kembali dan melanjutkan menengah atas di desa tempat kelahirannya.

"Hyeong, kudengar Taeyeon-noona akan melanjutkan sekolah ke luar negeri." Kata Jongin.

Baekhyun mulai menerawang jauh ke atas hingga lajunya terhenti perlahan. Lalu Jongin memutar tubuhnya menyadari Baekhyun yang tertinggal di belakang. Dia mengernyit heran.

"Hyeong—"

"Apa laut di sana bagus untuk kulukis?" Baekhyun bertanya kemudian mengalihkan atensinya pada laut di hadapannya lalu berpindah pada Jongin.

Jongin ikut menatap objek yang menarik perhatian Baekhyun, dia tersenyum jenaka. "Apapun akan menjadi bagus jika dilukis olehmu." Ucapnya.

"Benarkah? Kalau begitu apa aku pantas menggurui dalam hal melukis?"

Pria yang berada di depan Baekhyun itu tertawa sejenak lalu mengangkat ibu jari tangan kanannya. "Tentu."

Sesederhana apapun perkataan Jongin, tapi hal itu sukses membuat Baekhyun melukis senyum miring di wajahnya.

"Akan kubuat lukisan untuk Taeyeon-noona, lalu akan kubuktikan pada Yoona." Gumamnya tak terdengar Jongin karena suara deru angin lebih mendominasi pendengarannya.

Crazy Of You ✔ | YoonBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang