#31: Done pt.2

366 52 7
                                    

Melewati musim masuk sekolah awal Maret lalu sekaligus akhir dari awal yang baru untuk kakak beradik Byun. Jian dengan lingkungan lebih ekstrem di sekolah tinggi karena memilih melanjutkan SMU-nya di kota dan jauh dari keluarga. Sebenarnya tidak juga, karena ia tinggal dengan sang kakak. Lalu Byun Baekhyun dengan kesibukannya di sekolah seni nasional Korea, ditambah dengan galeri yang masih dalam tahap pembangunan.

Baekhyun juga harus memikirkan agar galerinya bisa dilirik banyak orang meskipun dirinya bukanlah pelukis dengan nama besar. Memang, beberapa bulan terakhir sudah banyak orang yang mengenali Baekhyun berawal dari lukisannya. Namun banyak artikel menyebutkan seolah ketampanan Baekhyun lah yang menjadikannya banyak digilai gadis, khususnya pecinta karya seni. Ya mau bagaimana lagi, orang-orang sukses dengan takdirnya masing-masing. Mungkin dengan mendapat popularitas karena wajahnya bisa sedikit demi sedikit memunculkan bakatnya ke permukaan.

Harus berhasil mengingat modal yang Baekhyun miliki sebagian besar ia pinjam dari Kyungsoo, meskipun sebagian lainnya diberi secara cuma-cuma oleh orang tua Baekhyun, hasil menjual tanah.

Selesai dengan kelas hari ini Baekhyun menyiapkan diri untuk menyambangi galeri-nya. Kyungsoo yang biasa mengontrol pembangunan berkata jika gedung dua lantai itu akan rampung akhir tahun ini. Masih cukup lama, dan bagusnya Baekhyun sungguhan mendapat popularitas di tempatnya mengemban ilmu. Bahkan ada yang dengan sukarela menanam modal meskipun Baekhyun menolaknya. Pemuda itu tidak ingin banyak berhutang pada orang lain, ia takut salah langkah mengingat orang-orang lebih banyak tertarik pada parasnya. Lagi pula ia belum banyak pengalaman, takut usahanya tidak berhasil.

"Hai, Baekhyun?"

Langkah Baekhyun terhenti karena suara yang memanggil namanya. Ia berbalik dan menemukan seorang perempuan tersenyum ramah untuknya. "Ya?" Baekhyun kebingungan.

Sedang perempuan di sana menatap penuh harap namun Baekhyun memang tidak menyadarinya. "Kau tidak mengingatku, Byun?" tanyanya seakan menyadari situasi.

"Ah, apa kita pernah bertemu?" Baekhyun telah sepenuhnya menghadap perempuan itu. Rasanya kurang sopan jika berbicara membelakangi terlebih sepertinya perempuan dengan brown hair itu mengenalnya.

"Yak! Kau benar-benar. Masa tidak mengingatku, sih, Byun?"

Kali ini Baekhyun menilik lebih intens, ia merasa tidak asing dengan cara bicara perempuan itu. Sampai ketika dirinya tersenyum, Baekhyun seperti menemukan serpihan ingatannya yang hilang. "Wow, Byun Nara, kau kah itu?" Baekhyun hampir memekik sambil memainkan pipi si lawan bicara, seakan tidak percaya jika ia bertemu kawan lama di kota.

Sedang Nara mencoba untuk terlihat biasa, aneh melihat Baekhyun bersikap seperti itu padahal pertemuan terakhir mereka sangatlah membekas dan mereka berada dalam situasi kurang baik. Melihat itu, Baekhyun buru-buru menghentikan aksinya dan tersenyum kikuk. "Sebenarnya ada seorang pemuda yang menjelaskan sesuatu padaku." Ujarnya.

Nara terlihat bingung dengan kedua alis yang menukik. "Maksudmu?"

"Ya, aku tidak ingin menyebut nama, sebut saja oknum Oh. Dia mendatangiku dan menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi."

"Maksudmu Sehun mengatakan semuanya?" Tanya Nara terkejut.

"Ck! Kenapa kau sebut nama?"

"Ah, iya maksudku apa si oknum Oh itu mengatakan semuanya?"

"Aku tidak tahu yang dia katakan itu semuanya atau hanya kepingan saja, tapi yang jelas itu cukup untuk membuatku sadar." Baekhyun memberi jeda dengan menarik nafas dan menghembuskannya kasar. "Bukankah seharusnya waktu itu aku suka padamu saja? Bodoh."

Karena Nara mendengar segala yang terjadi pada Baekhyun dan Yoona, bukan hal mengejutkan melihat Baekhyun bersikap seperti ini. Diam-diam ia juga merasa simpati. Seharusnya dulu ia berusaha lebih keras untuk merebut hati Baekhyun.

Crazy Of You ✔ | YoonBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang