#18: Go Through the Motions

298 64 3
                                    


Sebelumnya aku mau memberi tahu kalau jam sekolah di cerita ini berdasar sistem di Indonesia ya, karena trait Korea itu kan belajar sampai malam bahkan ada tambahan hagwon atau les. Sampai tengah malam kan tuhh. Nah kalau seperti itu, aku ribet bikin alurnya. Juga usia lulus mereka 18 ya. Tapi di chapter ini aku nyoba untuk menyesuaikan. Sekian dan terima kasyihh.

***

Sebenarnya Baekhyun tidak begitu buruk untuk nilai akademik, tapi bukan berarti nilainya menakjubkan dan menjadikan dirinya percaya diri saat tes masuk perguruan tinggi nanti. Percayalah, baru-baru ini Baekhyun memikirkannya, tentang bagaimana cara ia mengisi soal matematika dan bahasa asing saat ujian tanpa menyontek milik Kyungsoo. Awalnya, Baekhyun bahkan tidak terpikir agar lolos tes menyusahkan itu, yang menjadi alasan beberapa siswa untuk mengakhiri hidup karena merasa gagal. Baekhyun terlalu santai untuk menyandang gelar atau bisa dibilang ciri khas warga Korea yang workaholic. Bahkan 40% nilai rapornya belum tentu bisa membantu.

Dengan berakhirnya liburan musim dingin yang lalu, biasanya siswa akan lebih giat dalam mengemban ilmu sampai menghadiri lembaga pendidikan swasta dan belajar hingga larut malam. Lalu beberapa bulan terakhir mendekati ujian semester akhir, Baekhyun justru semakin tidak bisa fokus dengan belajarnya. Karena apa? Jatuh cinta. Heol. Memang picisan.

Dua minggu sebelum ujian akhir semester dua, mulai terjadi perubahan pada Baekhyun. Meskipun semakin picisan, tapi kehadiran Yoona harus diakui sebagai pencetus perubahan itu. Hanya karena ingin pantas, dan itu benar-benar mengubah seorang Byun Baekhyun menjadi pria yang akan pulang malam untuk les yang sebenarnya sangat terlambat, dan setidaknya, hasilnya tidak begitu buruk saat suneung nanti.

"Hyeong, kau pulang malam lagi?" Jongin sedikit berteriak saat jarak sepedanya dan sepeda Baekhyun mulai jauh. Di depan sana, Baekhyun mengangguk masih mengayuh pedal tanpa berkata apapun. Untunglah Jongin lebih dulu melihat anggukan pria itu yang sebenarnya terlihat samar.

"Jangan terlalu memaksakan diri! Itu juga tidak baik. Harusnya kau sadar lebih awal jadi tidak akan sesulit ini." Ujarnya ketika berhasil menyamai laju sepeda Baekhyun.

Baekhyun terkekeh. "Kau benar. Tapi tiap memikirkannya, aku hanya akan menyesal. Bukankah itu lebih tidak baik?"

Jongin terdiam mengiyakan tapi tak serta merta membiarkan Baekhyun seekstrem ini, bahkan beberapa kali ia memergoki Byun Baekhyun dengan darah yang keluar dari hidungnya. Itu berlebihan menurut Jongin. Meskipun itu memang akibat dari ulah Baekhyun sendiri, menghadapi ujian semester yang bisa dibilang sistem kebut semalam jika dianalogikan dengan tugas, ya begitulah.

"Sebenarnya aku jadi penasaran kenapa kau pindah sekolah di semester akhir. Menurutku kau bisa pindah di tingkat dua nanti." Ucap Baekhyun.

"Ah, aku hanya tidak sabar, dan ada orang yang bersedia membantu kepindahanku." Jawab pria tinggi itu.

Baekhyun mengangguk tapi rautnya sedikit mengisyaratkan keanehan, "Tapi biasanya orang cerdas sepertimu akan menyayangkan hal itu."

Hanya kekehan yang keluar dari mulut Jongin hingga tidak ada lagi yang berbicara sampai mereka tiba di sekolah. Keduanya memarkir sepeda lalu berjalan memasuki kelas yang berbeda.

Crazy Of You ✔ | YoonBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang