Baekhyun berjalan perlahan sambil memandangi dua buah lukisan di tangannya. Dia meneliti setiap inci ketidak samaan yang begitu jelas pada kedua lukisan itu, terutama pada bagian sudut kiri bawah. Di sana ada bulatan kecil berwarna merah muda yang jika tidak diberi tahu si pelukis, Baekhyun tidak akan pernah mengira jika itu seekor babi. Itu hanya terlihat seperti bulatan kecil dengan dua titik hitam di bagian tengah.
Pria itu sudah beberapa kali menahan senyumnya karena si pelukis masih berjalan di depannya. Yoona berjalan dengan bibirnya yang mengerucut lucu. Tangannya sesekali memainkan ujung tanaman yang dia lewati, kadang juga melirik ke belakang untuk melihat kegiatan Baekhyun di sana.
Pria itu hanya fokus pada lukisannya, dan Yoona yakin jika dia sedang bergemul dalam hati untuk mengejek hasil lukisan Yoona.
Gadis itu berdecak karena ternyata ada hal yang ingin ia tanyakan tapi tidak berani ia katakan. Terlebih rumah paman Yoo sudah di depan mata, Yoona semakin bergerak gelisah. Sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk mundur beberapa langkah sejajar dengan Baekhyun. Ia ikut melihat lukisan itu sebentar lalu mulai membuka mulut.
Tapi, Baekhyun mengacuhkannya.
Pria itu masih melihat ke arah lukisan bahkan Yoona mengira jika Baekhyun tidak menyadari posisinya yang tepat berada di belakang pria itu.
Yoona berdecak lagi. "Yak! Byun Baekhyun!" Teriaknya.
Baekhyun berhenti berjalan sempat celingukan sebelum menemukan Yoona berdiri di belakangnya.
"Sejak kapan kau di sana?" Baekhyun keheranan.
Yoona berjalan mendekat lalu merebut hasil lukisannya dari tangan Baekhyun. Pria itu tersentak lalu berusaha merebut lagi. "Yak! Kembalikan."
"Tidak. Ini milikku." Sahut Yoona berusaha menyembunyikannya.
"Yoona, itu milikku."
"Ini lukisanku."
Baekhyun mendesah frustrasi karena itu, dia memijat keningnya lalu menatap Yoona.
"Iya itu lukisanmu. Biarkan aku menyimpannya." Katanya mencoba meredam emosi.
"Kenapa ingin menyimpannya?"
"Karena aku ingin."
"Katakan kenapa ingin menyimpannya?"
Lagi-lagi Baekhyun menghela nafas kasar. "Yoona, kumohon—"
"Kenapa?"
"Karena aku memang harus menyimpannya. Taeyeon-noona memberikan itu padaku agar kami memiliki satu lukisan yang sama." Jawab Baekhyun mengalah.
Dia melanjutkan, "Dia akan jauh dariku, jadi aku ingin menyimpan pemberiannya."
Yoona terdiam mematung di tempatnya tadi, harusnya dia tidak penasaran akan hal itu. Harusnya dia tidak perlu menanyakannya.
"Lalu kenapa menyuruhku melukisnya? Kau bisa melakukannya sendiri agar terlihat sama."
"Kau bilang ingin belajar melukis."
"Sebelumnya kau bilang tidak sudi mengajariku."
"Kau ingin aku jujur?"
Yoona terdiam menunggu Baekhyun melanjutkan kalimatnya.
"Karena aku ingin membuktikannya. Meskipun aku hanya pria kampungan, tapi aku tidak serendah yang kau pikirkan."
Baekhyun mengambil alih lukisan itu lalu berjalan meninggalkan Yoona di sana. Gadis itu terdiam menatap kosong kepergian Baekhyun.
Benar.
Memusuhi Baekhyun adalah kesalahan yang terasa menyakitkan untuknya. Yoona tidak mengharapkan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Of You ✔ | YoonBaek
FanfictionByun Baekhyun tidak pernah tahu tentang siklus yang dinamakan jatuh cinta. Pria tampan yang menghabiskan waktunya di desa itu hanya tahu bagaimana cara melukis dan mengusili teman, menjadi langganan detensi karena jarak rumah dan sekolah yang sangat...