#19: Bondsman

386 60 3
                                    

Tiba di sekolah lebih pagi dari biasanya membuat beberapa siswa mulai merasa aneh pada perangai Baekhyun. Terlebih lagi saat gurunya bertanya, Baekhyun yang biasanya acuh pada pertanyaan yang bahkan terbilang mudah, kini menjadi lebih peka dan berani menjawab. Meskipun ia tidak yakin bisa menjawab dengan benar, tapi mengangkat tangan terlebih dulu menjadi kesukaannya seminggu terakhir ini. Dan biasanya Kyungsoo lah yang akan menyelesaikannya. Ya, keberanian Baekhyun ini harusnya terjadi lebih cepat karena mendadak beberapa guru menjadikan Baekhyun sebagai murid kesayangannya. Bukankah suatu hal luar biasa bagi seorang guru jika melihat muridnya berubah dengan cepat menjadi lebih rajin? Itulah yang terjadi pada Baekhyun.

Di Korea, terdapat pepatah mengatakan bahwa guru adalah hal tertinggi selayaknya Tuhan, dan Baekhyun mulai mengakui itu. Terlebih ujian akhir akan berlangsung satu minggu lagi, untungnya Baekhyun benar-benar memanfaatkan waktu belajar dengan baik, hingga sebuah detensi tidak lagi berlaku baginya, bahkan ia datang jauh dari terlambat. Itu perubahan yang mengagumkan.

Dengan bekal yang ia bawa dari rumah, Baekhyun kembali mempelajari materi bahasa inggris yang tadi disampaikan, ia duduk di bangku ujung kafetaria sambil menyantap bekalnya itu. Sebenarnya Baekhyun paham dengan dasar bahasa inggris, seperti halnya tenses dan jajarannya. Ia juga tahu beberapa arti kata, tapi jika itu kalimat, Baekhyun bersumpah ia tidak mengerti cara merangkainya untuk kemudian berbicara fasih. Dan jika itu dalam bentuk tulisan, maka Baekhyun bisa memahami dari satu per satu arti katanya, meskipun terkadang hanya mengira saja.

Bersamaan dengan Baekhyun yang kembali melahap bekalnya, Kyungsoo datang beriringan dengan Jongin lalu ikut menyimpan nampan dan duduk berhadapan. Mereka saling pandang sebentar sebelum akhirnya paham jika Baekhyun tidak menyadari kehadiran keduanya. Lalu Jongin berdeham.

"Baekhyun?" Kyungsoo menimpali karena sepertinya dehaman Jongin tidak berpengaruh. Baekhyun akhirnya mendongak lantas sedikit tersentak atas kehadiran dua manusia yang menurutnya tiba-tiba itu.

"Eoh? Sejak kapan kalian di sini?" Tanyanya.

Kyungsoo yang sedari tadi menatapnya mulai mendengus malas, ia tidak menjawab karena sebenarnya itu tidak penting, lagi pula tidak ada yang namanya teleportasi jadi Kyungsoo yakin Baekhyun tidak mungkin berpikir sejauh itu.

Setelahnya Jongin terkekeh.

"Hyeong, bukankah hari ini adikmu berulang tahun?" Jongin memulai pembicaraan.

"Iya, hari ini kami akan merayakannya, jadi aku akan bolos les." Ujar Baekhyun menjawab dibarengi cengirannya.

"Baguslah, aku bosan melihatmu belajar mati-matian."

Di sana Kyungsoo mengangguk menyetujui, sebenarnya ia juga khawatir melihat cara belajar Baekhyun yang berlebihan, tapi ia juga senang karena ternyata ada perubahan dari temannya itu. Tidak ada kata terlambat untuk berubah bukan? Jadi Kyungsoo, sebagai teman yang tumbuh bersama sejak kecil, tentu merasa tersentuh dengan perjuangan pria itu.

"Eyy, kalian mengatakan itu karena sudah memahami setiap pelajaran." Baekhyun mencibir sedangkan Kyungsoo dan Jongin hanya tertawa menanggapi.

"Aku ikut denganmu."

"Apa?"

"Jian di rumah nenek kan? Aku juga ikut. Taeyeon-noona bahkan sudah di sana." Ungkap Jongin.

Baekhyun mengangguk paham lalu menutup kotak bekalnya.

"Jian masih di rumah nenek Kim? Bukankah tahun ini dia masuk SMP?" Tanya Kyungsoo yang memang telah lama mengenal adik Baekhyun, Byun Jian.

"Hm. Ibu bilang Jian akan melanjutkan sekolahnya di sana. Terlalu jauh jika harus pulang ke rumah." Jawab Baekhyun menjelaskan.

"Ah, aku juga ingin ikut, tapi tidak bisa." Sesal Kyungsoo. Ia tersenyum kemudian menepuk pundak Baekhyun, "Sampaikan ucapan selamat dariku, dia sudah besar, katakan jangan terlalu menggilai Tom dan Jerry." Kekehnya.

Crazy Of You ✔ | YoonBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang