Baekhyun berjalan pelan menuju sekolahnya, dia berangkat pagi sekali dan meninggalkan Jongin yang biasanya akan dengan senang hati berangkat bersamanya.
Baekhyun tidak membawa sepedanya dan dia sengaja. Lagi pula pria itu hanya akan mendorong benda beroda dua itu yang hanya akan memperlambat langkahnya.
Sebenarnya salahnya juga.
Dia sudah melewati rumah Yoona, bahkan saat ini dia hampir tiba di sekolahnya. Tapi pikirannya masih pada kejadian semalam, saat ada seorang pria yang memeluk Yoona. Baekhyun merasa sangat penasaran kemudian sisi lain dari dirinya sedikit merasa marah.
Hanya sedikit. Karena Baekhyun lebih dulu menyanggahnya. Dia berpikir bahwa dirinya itu hanya penasaran. Sejak awal dia memang selalu penasaran pada Yoona, dan sampai sekarang belum ada rasa penasarannya yang terjawab.
Yoona hanya menambah tingkat penasaran itu hingga Baekhyun terpaksa terus memperhatikannya. Dan mungkin karena itu lah Baekhyun mulai tertarik padanya? Mungkin saja.
Beberapa langkah lagi pria itu hampir menginjakkan kaki di ambang pintu kelas, hingga teriakkan memekakan seorang perempuan menghentikan langkahnya.
Baekhyun megenal suara itu dan dengan senang hati dia berhenti. Sebenarnya hari ini tidak begitu senang karena mood Baekhyun sedang tidak dalam mode yang mengesankan. Dia sedang tidak bisa tersenyum secerah biasanya, dan Baekhyun akui itu karena Yoona.
"Ada apa, Nara?" Tanyanya berusaha baik.
"Kenapa bertanya begitu? Aku selalu begini setiap hari." Jawab perempuan bernama Nara.
Baekhyun tersenyum lalu mengusap tengkuknya. Dalam hati dia merutuk. Jujur dia merasa bahwa sikapnya bukan Baekhyun sekali. Dan dia juga yakin jika cepat atau lambat Nara pasti akan mencurigainya.
Astaga. Baekhyun tidak suka jika perasaan sepihaknya diketahui banyak orang.
"Kau baik-baik saja, Byun?" Tanya Nara. Baekhyun tersenyum lagi dan itu membuat Nara semakin memicing. Gadis itu tahu ada yang tidak beres dari Baekhyun.
Tapi,
"Aku baik-baik saja, Byun." Jawab pria itu tersenyum cerah.
Nara terkekeh lalu memukul bahu Baekhyun, itu sudah menjadi kebiasaan mereka sejak pertama berkenalan. Karena Baekhyun dan Nara memiliki marga keluarga yang sama. Byun.
Hanya saja mereka memang tidak begitu dekat. Arah rumah mereka berbeda dan itu membuat Nara kesusahan untuk mengobrol banyak dengan Baekhyun. Mereka hanya akan saling menyapa seperti tadi, lalu saat akan pulang sekolah. Hanya seperti itu kedekatan mereka.
Karena Baekhyun memang lebih dekat dengan teman pria, dan itu lah yang menjadikannya malas belajar di rumah. Dia hanya akan mendengarkan guru di sekolah. Tugas pun dia akan menyontek pada teman pintarnya.
Lalu satu hal lagi. Baekhyun adalah tipe pria yang akan dengan senang hati mendekati wanita untuk menjahilinya. Maka wajar jika setiap gadis di sekolah enggan untuk bertemu tatap dengan pria Byun itu, apa lagi menyerahkan hati. Karena sudah pasti Baekhyun hanya akan menganggapnya sebuah lawakan.
Dan masalah hati itu bukan lah perkara lucu yang pantas untuk ditertawakan. Setelah beberapa wanita yang pernah menjadi korban kejahilannya tiba-tiba menyatakan perasaannya, Baekhyun baru tersadar hari ini, jika dia baru saja mendapat karma.
Baekhyun merasa marah jika perasaannya ditertawakan. Parahnya dia sendiri lah pelakunya. Baekhyun akan setiap hari menertawakan perasannya yang tidak tahu diri itu, lalu setiap hari pula moodnya berantakan.
Sialnya ini memang yang pertama untuk Baekhyun.
Baekhyun duduk di bangku kebanggannya, di pojok kanan dekat jendela yang langsung mengarah pada perkebunan. Sejak lama Baekhyun memang menyukai pemandangan seperti itu, hanya akhir-akhir ini dia lebih tertarik pada Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Of You ✔ | YoonBaek
FanfictionByun Baekhyun tidak pernah tahu tentang siklus yang dinamakan jatuh cinta. Pria tampan yang menghabiskan waktunya di desa itu hanya tahu bagaimana cara melukis dan mengusili teman, menjadi langganan detensi karena jarak rumah dan sekolah yang sangat...