"Itu bukan solusi, Sehun. Itu putus asa."
"Bagiku itu solusi."
"Pasti ada cara lain, jangan berpikir seperti itu."
"Mungkin memang ada, tapi aku tidak ingin menunggu yang tak pasti, Noona."
"Tapi, Sehun.."
"Byun Nara," Sehun menjeda, "Jika aku mati, semuanya selesai."
"Biarkan aku menyelesaikannya." imbuh Sehun final.
Nara terdiam cukup lama setelah mengisahkan niatan Sehun yang sudah pemuda itu pikirkan sejak lama. Baekhyun terduduk di sebelahnya, mendengarkan dengan sangat baik, tanpa menjeda ataupun menghakimi keputusan Sehun karena mengakhiri semuanya dengan cara yang singkat. Baekhyun justru berempati, mengingat kembali alasannya bisa bertemu Yoona di desa. Gadis itu kecelakaan, dan itu juga termasuk rencana Sehun untuk mati bersama.
Hanya Nara yang selamat.
Kalimat itu masih tak bisa Baekhyun percaya meskipun kecelakaan yang terjadi sudah berlalu satu bulan lamanya.
Kabar lain yang Baekhyun dengar hanyalah, Oh Junsoo menjadi salah satu pasien rumah sakit jiwa pasca kepergian anaknya.
Dengan pemakaman yang dilakukan secara tertutup, Baekhyun bahkan tak sempat mengucapkan selamat jalan untuk keduanya.
Sehun dan Yoona.
"Byun Nara.." panggil Baekhyun lirih.
Nara menoleh mendapati Baekhyun menatapnya lama, dengan ekspresi yang sulit untuk ditebak. Hanya satu yang dapat Nara sampaikan, "Kau menatapku penuh cinta."
Baekhyun tak memberikan reaksi berlebihan, pemuda itu cukup terkesiap tapi tak sampai mempengaruhi ekspresi di wajahnya. Lagi pula memang benar, Baekhyun sedang melihat sebaik apa mata Yoona yang ada pada diri Nara.
Gadis itu mengalihkan tatapannya lantas membuang nafas perlahan. "Kau merasa jika yang ada padaku adalah mata Yoona?"
"Tidak. Untuk itu aku ingin melihatnya lagi. Aku tidak ingin percaya jika itu mata Yoona." jawab Baekhyun.
Nara mengangguk mengerti, ia juga melakukan hal yang sama, meneliti dari depan cermin, menebak-nebak mata siapa yang ada pada dirinya. "Tapi aku seperti melihat Sehun," ucap Nara, membuat Baekhyun menajamkan penglihatan pun pendengarannya. "Seperti Sehun yang ada pada diriku. Saat menatap pantulanku pada cermin, rasanya aku sedang menatap Sehun yang tengah merengek putus asa, meminta untuk mati." jelasnya.
Baekhyun menilik sekali lagi. Terdapat sedikit ketenangan dari air wajahnya, tapi tak lantas membuat Baekhyun bernafas lega. Paras Yoona tak ada pada jarak pandangnya, maka berpikir jika yang ada pada diri Nara adalah mata Sehun hanya akan membangun harapan tak jelas.
Baekhyun tak ingin berlarut dalam kesedihan, berpikir Yoona masih hidup saja rasanya berat. Jadi Baekhyun hanya menepisnya, bersusah payah meyakinkan diri jika Yoona sudah mendapat tempat yang jauh lebih baik. Meskipun tak lagi pada radarnya.
***
Baekhyun sudah kembali pada aktivitasnya seperti biasa, pergi kuliah dan sesekali mengunjungi galerinya. Untuk beberapa waktu terakhir Baekhyun lebih sering menghabiskan waktu di ruangan khusus dalam studio, menyelesaikan beberapa lukisan yang membuat perasaan dan pikiran laki-laki itu jauh lebih tenang.
Diam merenung membayangkan banyak hal yang bisa ia tuangkan dalam sebuah kanvas. Untuk kali ini tidak berhasil. Baekhyun merasa pikirannya penuh dan membuatnya pusing. Hanya berakhir dengan melempar kuas lalu menghempaskan tubuhnya pada sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Of You ✔ | YoonBaek
FanfictionByun Baekhyun tidak pernah tahu tentang siklus yang dinamakan jatuh cinta. Pria tampan yang menghabiskan waktunya di desa itu hanya tahu bagaimana cara melukis dan mengusili teman, menjadi langganan detensi karena jarak rumah dan sekolah yang sangat...