Episode 9

33.9K 1.8K 10
                                    

"Ray... bangun Ray" Rudi menggoyang goyangkan tubuh Ray yang tampak nyenyak bergelung dengan selimut tebalnya.

"Isshh.. ne anak ya kalo udah tidur susah bangunnya" Rudi tampak kesal dan tiba tiba sebuah ide muncul di otaknya. Buru buru dia pergi ke kamar mandi dan kembali dengan gayung kecil ditangannya.

Rudi tampak tersenyum miring sebelum melakukan aksinya. "1...2...3..."

"Aarrggghh... apa sih!" Teriak Ray.

"Ahahaha.. buruan bangun.. jam 8 lo ada pemotretan Ray".

Ray bangun dari tidurnya dan merubah posisinya menjadi duduk. Kemudian sambil mengucek ngucek matanya Ray berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi tanpa mengatakan apapun.

Rudi yang melihat itu hanya mengangkat bahunya acuh. Dia segera menyiapkan baju yang akan Ray pakai dan yang akan mereka bawa ke studio.

30 menit kemudian...

Ray keluar kamar dengan pakaian rapi.

"Yok Rud" Ucap Ray sambil menyambar kunci mobil yang ada di nakas. Ray memang tidak memakai supir. Dia lebih suka jika Rudi yang menjadi supirnya.

Ray yang melihat Rudi tak bergerak dari duduknya jadi kesal.

"Ck! Woi...buruan. tadinya kan lo tuh yang mau buru buru kenapa sekarang lo jadi males malesan".

Rudi yang sedari tadi menatap tab nya sekarang bergantian menatap Ray, "lo ya Ray seneng banget pagi pagi bikin gosip" Ucap Rudi.

"Huft! Lo Rud pagi pagi seneng banget baca gosip" Balas Ray.

Sekarang gantian Rudi yang berdecak. Dia kesal dengan Ray yang gampang banget terkena gosip.

"Ck! Lo tuh yang bikin orang orang kaya gue susah move on dari depan tv gara gara nonton gosip lo. Lagi lagi masalah cewe. Padahal dari semua cewe yang digosipin sama lo itu cuman 1 yang pernah lo pacarin. Sisanya mah numpang tenar doang" Ucap Rudi kesal.

Tawa Ray langsung lepas mendengar semua perkataan managernya itu.

"Kenapa ketawa lo? Seneng digosipin banyak cewe" Rudi berdiri dan merebut kunci mobil dari tangan Ray.

Ray terkikik melihat tingkah sahabat sekaligus managernya itu. Buru buru dia susul Rudi yang sudah berjalan duluan keluar dari apartemen.

"Biasa aja dong bro". Ucap Ray sambil merangkul bahu Rudi, "Bagi gue sehari tanpa berita itu terasa hampa" Ucap Ray asal.

"Iya, lo yang bikin berita dan gue yang klarifikasi beritanya. Ini tu demi nama baik lo Ray. Sudah lah berhenti bertindak ceroboh gitu. Lama lama gue bisa cepet tua nih" Rudi memasang wajah kesalnya.

"Siap bos" Ucap Ray sambil menirukan gerakkan tentara yang sedang hormat.

"Gue janji deh, besok besok bakalan bikin berita yang baik."

"Oke, ini yang terakhir ya" Ucap Rudi.

"Iyaaa bawel. Oya, ngomong ngomong berita apaan sih bro? Penasaran juga gue."

"Ini" Rudi memperlihatkan tab nya pada Ray.

"Aktor tampan Ray Mahendra tertangkap sedang dinner dengan Jessy. Apakah mereka akan CLBK ??" Ucap Ray mengeja tulisan yang ada di halaman depan salah satu media online.

"Elaahhh.. gue dibilang CLBK padahal tuh disana ada Laura juga."

"What?! Laura, ngapain tu cewe ganjen" Rudi memang satu selera dengan ibunya. Dia tidak menyukai tipe tipe cewe seperti Laura.

"Yaa... Ray menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gini ceritanya" Ray menceritakan semuanya pada Rudi.

"Hmm.. lo tuh emang Ray ga pernah jera. Untung yang digosipin lo sama Jessy, kalau lo sama Laura lagi bisa besar kepala tuh anak" Ucap Rudi sambil melajukan mobilnya.

---

"Umii...umiii" panggil Maryam.

"Iya sayang, ada apa heem?" Aisyah yang baru saja keluar dari dapur buru buru menghampiri Maryam yang ada di depan tv.

"Ini loh ada ka Ray" Ucap Maryam dengan penuh semangat.

"Oyah, mana?" Ucap Aisyah tak kalah semangat.
Aisyah dan Maryam memiliki selera yang sama, mereka berdua begitu menyukai Ray karena aktingnya bagus dan juga karena Ray tampan.

"Yahh, masa ka Ray diberitain mau balikan ama mantannya. Ga bener nih pasti" Ucap maryam kecewa.
Aisyah hanya tersenyum melihat tingkah putri bungsunya ini.

"Yaa, sebenarnya dalam islam kan ga ada pacaran sayang tapi itu kembali ke pribadi masing masing, mau mengikuti perintah agama atau tidak. Kan dosa itu ditanggung masing masing."

Maryam hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Dan buat Maryam yang suka sama Ka Ray jangan lupa juga doain semoga ka Ray dapat hidayah biar bisa menjalankan perintah agamanya."

"Iya um..lagian Maryam juga ga suka ko sama pacarnya ka Ray itu. Mereka suka pake baju seksi gitu" Ucap Maryam sambil memanyun manyunkan bibirnya.

Aisyah terkekeh mendengar itu.

"Maryam doain semoga ka Ray dapat jodoh cewe sholehah" Aamiin ucap mereka bersamaan.
Dan tak lama Syabila keluar dari dapur. Dia baru saja selesai membuat sarapan.

"Ada apa sih? Ko kaka denger ada yang bilang aamiin aamiin gitu" Syabila sekarang ikut duduk didepan tv tapi acara infoteimennya baru saja selesai.

"Tadi ada berita soal aktor kesukaan adik kamu bil" Ucap Aisyah.

"Owhh..." ucap Syabila menyelojorkan kakinya.

"Tapi masih gantengan abi kan?" Tanya Furqon yang tiba tiba muncul dari arah kolam renang dan langsung merangkul mesra bahu istrinya tercinta.

"Tentu lah. Abikan laki laki paling ganteng seduniaa" Jawab Maryam.

"Hemm..anak abi yang satu ini pinter banget mujinya" Ucap Furqon sambil mengacak rambut Maryam.

"Ada abi aja muji muji tadi pas ada idolanya yang dipuji idolanya" Ucap Syabila.

"Oyah?" tanya Furqon pura pura sedih.

"Ga ko bi, engga. Ka Syabila ini nyebelin deh" Maryam memanyunkan bibirnya.
Dan itu membuat mereka tertawa karena tingkah Maryam yang lucu.

Begitulah sekilas pemandangan keluarga El-Barack jika di akhir pekan. Mereka akan lebih sering mengahbiskan waktu bersama dirumah atau hanya sekedar jalan jalan.

Tiba tiba Syabila teringat sesuatu.
Dia melihat ke layar ponselnya.
Ko dia belum ada hubungin aku ya? Apa orang kantor lupa kasih tau ke aku. Batin Syabila. Jelas jelas lampu depannya rusak. Apa dia ga mau aku ganti rugi kali ya.
Ah.. bodo amat lah. Kan aku udah niat kalau dia ga mau berarti bukan salah aku dong. Syabila kembali bercengkrama dengan keluarganya.

Di tempat yang berbeda dengan waktu yang sama...

Ray kembali memandang kartu nama itu. Kira kira kapan baiknya ya gue hubungin dia. Dia nungguin gue hubungin ga ya atau dia malah seneng gue ga nelpon. Kan dia bisa bebas dari tanggung jawab.
Yaa sebenarnya sih itu hal kecil buat Ray. Dia bisa saja berganti mobil setiap hari jika dia mau.
Tapi untuk Ray bukan tanggung jawabnya tapi adalah bagaimana caranya agar dia bisa ketemu lagi dengan gadis yang bernama Syabila itu.

"Ray... kita take sebentar lagi" Ucap salah satu kru.

"Oke" Ray buru buru memasukkan kartu nama itu kembali ke dalam sakunya dan tanpa Ray sadari bahwa kartu nama itu telah terjatuh...

******

Holaaa...maaf baru bisa Up malam yaa.. soalnya akuh lagi dilanda flu n batuk, suara akuh juga jadi seksih abizz.. huft...

Dan aku nulisnya jadi ga konsen karena sambil batuk batuk gitu >.<

Tapi jangan lupa VOTE DAN KOMEN nya donkk..
Biar aku cepat sembuh dan bisa nulis lagi^^

Peluk hangat dari akuh ^^

Follow instagram aku jg yaa
@minmiee'aquarius ..

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang