Episode 22

29.7K 1.6K 12
                                    

Seperti yang sudah dijanjikannya waktu itu, akhir pekan ini Bima datang berkunjung ke kediaman keluarga El-Barack.

Dengan semangat Maryam menyambut kedatangan laki laki itu.

"Kakak" pekiknya keras dan membuat bibir Bima tersenyum lebar ketika melihat Maryam sudah berlari ke arahnya.

"Sudah dua tahun lebih kaka pergi dan kenapa baru sekarang datang berkunjung?" Maryam langsung mempersilakan Bima duduk di sofa.

Bima terkekeh melihat tingkah adik kecilnya ini.

Tak berapa lama bergabunglah Aisyah dan furqon yang datang dari arah dapur.

"Apa kabar om dan tante?" Sambut Bima sambil kembali berdiri.

"Alhamdulillah baik bim. Kamu terlalu sibuk ya sampai tidak pernah pulang ke indonesia?" Ucap Furqon.

Bima terkekeh, "Ya, namanya juga mahasiswa om pasti akan disibukkan dengan berbagai macam tugas.

"Ya om mengerti, karena om juga pernah merasakan menjadi seorang mahasiswa di negeri orang. Bagaimana kabar ayah dan ibumu, mereka sehat?

"Iya om, Alhamdulillah.

"Sampaikan salam om padanya dan kapan kapan ajak mereka kita akan makan malam bersama. Hah, sudah lama sekali ya. Ucap Furqon sambil mengingat ngingat kedekatan mereka dulu sebelum keluarga Bima memilih menetap di Bandung.

"Pasti om. Ucap Bima sambil celingak celinguk seperti mencari sesuatu.

Aisyah menyadari itu tersenyum. "Syabila ada dibelakang bim. Lagi sama samsaknya dia. Ucapan Aisyah seakan menjawab apa yang ada dipikiran Bima.

Bima menjadi tersenyum malu.

"Sebentar tante panggilkan ya bim. Ngobrol aja dulu sama om.

Bima hanya mengangguk dan Aisyah menuju halaman belakangnya untuk memanggil Syabila.

"Ehem... deheman dari Aisyah membuyarkan konsentrasi Syabila.

"Eh, umi. Syabila menghentikan kegiatannya yang menurut uminya begitu keras untuk ukuran seorang wanita feminin seperti uminya.

"Ada Bima tuh didepan. Kamu mandi dan buruan samperin dia didepan. Mungkin dia kangen dengan teman kecilnya dulu. Ucap Aisyah dan hanya mendapat anggukkan oleh Syabila.

Tak berapa lama Syabila turun dan segera menuju ruang keluarga dimana ada Bima disana.

Kedatangan Syabila membuat obrolan seru Maryam dan Bima terhenti.

"Hai ka, udah lama? Sapa Syabila

"Baru aja ko. Ini lagi ditemenin sama Maryam ngobrol.

"Ihh, kaka ganggu aku aja deh sama ka Bima. Padahal ya ka Bima tadi barusan nanyain kabar kaka dan aku mau cerita sesuatu sama ka Bima. Eh, yang diomongin malah datang. Jadinya ga seru deh. Ucap Maryam panjang lebar.

Syabila duduk disofa yang berseberangan dengan Maryam dan Bima duduk.

"Nanya kabar mah sama orangnya aja langsung. Iya kan ka? Ucap Syabila.

Bima terkekeh melihat dua bersodara ini. Masih tidak berubah dari dulu.

"Memangnya apa cerita apa heem Maryam soal ka Syabila? Tanya Bima sambil melirik ke arah Syabila yang tampak acuh dengan toples kacangnya.

"Ih, ka Bima penasaran yaa. Sini Maryam kasih tau. Ka Syabila udah punya gebetan loh. Ucap Maryam pelan tapi masih bisa didengar oleh Syabila.

"Ade! Apaan sih nyebarin cerita begituan. Pekik Syabila.

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang