Episode 12

31.8K 1.7K 16
                                    

Gimana sama Nicholas Saputra? Matanya kan tajam tuh..setajam silet..wkwkwk

Ahh, masih belum ketemu yang pas. Kita lanjut aja lah ya. Sementara silakan kalian berimajinasi sendiri dulu ^^
Maaf kalau ada typooo

---

"Gue ga nyangka Rud bakalan ketemu dia diacara ini" Ucap Ray senang.

"Ketemu siapa?" Tanya Rudi tanpa memandang Ray, seperti biasa dia selalu berurusan dengan tab ditangannya.

"Syabila....si cewe cantik cantik galak itu" Ucap Ray sambil terkikik.

Rudi beralih memandang Ray, "cuman ketemu gitu doang lo udah senengnya sampe gitu?"

"Iyalah, gue dapetin kartu nama dia. Gue jadi punya alasan buat ketemu sama dia lagi" Ray memperlihatkan kartu namanya pada Rudi.

"Coba sini gue liat" Rudi berusaha merebut kartu nama itu tapi buru buru disimpan oleh Ray.

"Eits... sorry bro. Ntar ne kartu hilang lagi. Lo cuman boleh lihat tapi ga boleh pegang"

Persis barang pecah belah. Boleh dilihat tapi tak boleh disentuh.

Rudi memutar bola matanya kesal, "gue jadi penasaran sama tuh cewe. Secantik apa sih dia jadi bisa buat lo kekanak kanakan gini" Rudi menggeleng gelengkan kepalanya.

Tawa Ray langsung pecah, " ini namanya antisipasi bro, kalau ne kartu nama sampai hilang lagi. Gue ga mungkin dapetin kesempatan ke tiga" Ray menyimpan kartu nama itu didalam dompetnya.

"Lo bego atau gimana sih Ray?!" Tanya Rudi mulai kesal.

"Eh...?"

Rudi mengambil ponsel Ray dan merebut paksa kartu nama Syabila.

"Mau apa lo Rud?!" Ray berusaha merebut kembali barang berharga miliknya dan Rudi mengisyaratkan Ray untuk diam.

Rudi mengetikkan sesuatu diponsel Ray, "nih!" ucapnya sambil memberikan kembali ponsel dan kartu nama itu pada Ray.

Ray memandang layar diponselnya dan menepuk jidatnyan, "aduh, iya ko gue jadi tiba tiba bego gini sih. Makasih bro" ucap Ray sambil menyalami tangan Rudi.

Ternyata Rudi ngesave no telpon kantor Syabila di kontak milik Ray.

"Iyalah, lo aja dibutakan rasa cinta sampe ga bisa mikir gitu" Ucap Rudi asal.

"Cinta?? Serius??" Ray tertawa kencang.

---

"Syabila sayang..." panggil Aisyah lembut.

"Iya umi ada apa?" Syabila yang baru saja selesai memasak makan malam langsung menuju meja makan.

"Loh, abi mana um?" Syabila meletakkan ayam kecap kesukaan abinya di atas meja.

"Abi lagi mandi."

Syabila ke dapur dan kembali lagi dengan membawa nasi hangat.

"Ade juga mana?" Sebelum Aisyah menjawab Maryam datang dengan kehebohannya bersama Furqon.

"Haii..semuaaa" sapa Maryam girang.

"Buruan yuk makan, kaka udah laper nih" Ucap Syabila tak sabar.

"Oya, tadi umi panggil Syabila mau ngomong apa ?" Tanya Syabila disela sela kunyahannya.

"Selesaikan dulu makannya sayang" jawab Aisyah mengingatkan.

Syabila hanya mengangkat bahunya acuh.

20 menit kemudian, di ruang keluarga El-Barack...

Syabila duduk santai di sofa dan Aisyah yang baru datang langsung duduk di sampingnya.

Tiba tina Maryam datang dan, "Ih, kaka baru juga selesei makan udah ngemil lagi!" Maryam merebut toples kripik kentang dari tangan Syabila.

"Adee!  apaan sih. Sini balikin punya kaka" Syabila ingin meraih kembali toplesnya dan diinterupsi oleh umi.

"Udah biarin aja. Umi mau nanya sama kamu" Syabila mengurungkan niatnya dan dia mendapat juluran lidah oleh Maryam.

"Ade.. udah!" ucap Aisyah memperingatkan. Syabila terkikik dan Maryam menyun.

"Umi mau nanya apaan sih?" Syabila membenarkan posisi duduknya.

"Umi mau nanya, apa benar kamu kenal sama Ray?"

Glek! Pasti Maryam si mulut lebar nih yang cerita. Batin Syabila

"Hmm... bukan kenal sengaja ko umi" Syabila tersenyum kikuk.

"Ko ga cerita sama umi?" Aisyah melipat kedua tangannya sebatas dada.

"Gimana ya, menurut Syabila itu bukan hal yang penting umi. Lagian kan ketemunya juga ga sengaja dan Syabila ga tau kalau dia itu aktor kesukaan ade sama umi" jelas Syabila.

Umi Aisyah tersenyum, "Kalau ada hal apapun yang menyangkut anak gadis umi, umi merasa harus tau sayang" Aisyah meraih tangan Syabila.

"Iya umii...maafin Syabila yaa" Syabila mengelus lembut tangan uminya.

"Apalagi kata Maryam", Aisyah melirik ke arah Maryam dan mendapat senyuman dari anak bungsunya itu.

"Kata Maryam apa um?" Tanya Syabila tak sabar.

"Kata Maryam, dia melihat kalau Ray suka sama kamu. Apa bener?"

"Ish! Ade ya" Syabila benar benar kesal dengan Maryam saat ini. Pilihannya untuk menceritakan semuanya pada Maryam memang salah, anak itu benar benar bermulut besar.

"Ga benar itu umi. Ray kan dia itu seorang aktor jadi dia pasti udah biasa ngasih senyum yang kaya gitu pada semua orang" Elak Syabila.

"Bukan cuman senyuman ka Ray aja ko um..tapi tatapan dia itu loh waktu liat kaka, mengisyaratkan banget" Ucap Maryam ikut nibrung.

"Ade!" Maryam hampir aja mencubit pipi Maryam tapi Maryam langsung menghindar dan berlari ke belakang abinya yang baru saja bergabung.

"Ada apa nih? Abi ketinggalan cerita apa?" tanya Furqon yang juga ikut duduk disofa

"Kaka bi, dia lagi dekat sama ka Ray" Ucap Maryam semangat.

"Adeeeee!"

"Ray? Siapa?" Furqon mengerutkan dahinya.

"Ray itu aktor idolanya ade bi. Ih, dia ganteng banget loh, bi"

"Maryam!" Ucap Aisyah mengingatkan.

"Maaf umi" Maryam menggaruk tengkuknya.

"Jadi bener kaka lagi deket sama si Ray itu ?" Tanya Furqon jadi ikut penasaran.

"Ga bii...gini ceritanya..."
Syabila menceritakan semua dari awal pertemuan mereka sampai pertemuan terakhir mereka tadi.

"Owh... gitu" Ucap Furqon, "Ade, abi mengingatkan ya...ga boleh ngasih berita yang belum tentu kebenarannya. Nanti jatohnya jadi fitnah sayang. Kecuali sudah ada konfirmasi dan juga kamu ga boleh menyebarkan berita jika orang itu keberatan. Ngerti kan sayang?"

"Iya abi. Maaf ya ka" Maryam memasang wajah bersalahnya.

"Iya ade, tapi jangan di ulangi lagi loh ya. Kaka ga suka" Syabila mencubit gemas pipi adik kesayangannya itu.

"Nah sekarang udah beres kan. Jadi ada yang mau kue ?" Tawar Aisyah.

"Maauuuuu...!" ucap mereka bersamaan.

******
Iihh... keluarga bahagia banget yaaa..hee

Jangan lupa VOTE DAN KOMEN nya yaaa... biar semangat nulisnya ^^

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang