Di kantor Syabila...
"Ibu Syabila hari ini kita ada peninjauan proyek di lokasi A" Ucap Mily salah satu staf dari bagian desain sekaligus asisten dari Syabila.
"Oke Mil, kamu atur aja semuanya dan tolong kasih tau juga sama staf yang bakalan ikut saya buat ke lokasi supaya siap siap 1 jam lagi."
"Baiklah bu. Saya permisi dulu."
Syabila memijit pelipisnya, hari ini banyak kerjaan yang menunggu untuk segera diselesaikan.
Syabila memang baru satu bulan yang lalu mendapat kenaikan jabatan sebagai manager dan ini membuat Syabila harus banyak belajar dari para seniornya.
"Hai Syabila sayang. Kenapa melamun heem" sapa Karin yang baru saja masuk ke ruangan Syabila.
"Oh..hai tante. Iya nih sepertinya Syabila harus banyak belajar sama tante." Syabila mengerucutkan bibir imutnya.
"Jadi karena kerjaan? Tante kira karena masalah cowo" Karin terkekeh.
"Hmm..tante ini. Mana mungkin Syabila mikirin cowo, masalah itu nomer 100 buat Syabila tan"
"Mungkin aja kan?" Karin mengerlingkan matanya dan membuat wajah Syabila semakin cemberut.
"Ahaha.. iya sini deh, yang mana bikin kamu ga ngerti. Nanti tante Karin kasih tau."
Syabila duduk disamping Karin dan menyerahkan beberapa file padanya.
"Kamu itu kalau sama orang lain aja juteknya minta ampun, kalo sudah sama orang dekat baru deh ketahuan sifat aslinya" Karin terkekeh.
"Heem, tante ini. Syabila kan memang seperti ini. Apa tante mau jadi samsak baru Syabila?"
"Oww... takuutt.." dan merekapun tertawa bersama.
---
"Kamu tau kan kalau proyek ini harus selese 3 bulan lagi! "
Para pekerja lapangan yang kena semprot Syabila pun hanya menunduk takut. Mereka tau jika mereka memberikan pemebelaan sedikit saja maka riwayat mereka akan segera tamat.
Syabila memang dikenal sangat dingin dan tegas dalam segala hal. Tidak mudah untuk membuat seorang Syabila tersenyum dihadapan banyak orang. Bahkan ada gosip yang beredar bahwa Syabila yang masih jomblo sampai sekarang itu karena kegalakkannya.
Sebenarnya tidak sedikit para pengusaha muda yang mencoba untuk kenal Syabila lebih dekat tapi semuanya mundur secara teratur karena mendapat sikap dingin dari Syabila. Menurut mereka wajah Syabila yang sangat cantik itu ternyata tidak sesuai dengan sifatnya yang keras dan dingin.
"Saya akan kembali minggu depan dan saya harap pembangunan proyek ini sudah ada kemajuan yang signifikan. Kalau tidak kalian siap siap aja menyerahkan surat pengunduran diri!"
Setelah mengucapkan itu Syabila pergi menjauh dengan diikuti beberapa staf dibelakangnya.
"Maaf ibu Syabila menurut saya pembangunan proyek ini tidak begitu terlambat ko, kita masih tetap bisa selesai tepat waktu" Ucap salah satu stafnya.
Syabila yang mendengar itu langsung berhenti berjalan dan berbalik mengahadap para stafnya.
"Denger ya, kalau mereka terus terusnya mengerjakannya dengan bersantai seperti ini bisa saja pembangunannya tidak sesuai jadwal. Jangan pernah memberikan peluang untuk membuat proyek ini menjadi gagal, mengerti kamu!" Setelah mengatakan itu Syabila makin mempercepat langkahnya. Moodnya benar benar rusak saat ini. Abinya menyerahkan proyek baru ini pada Syabila dan ini adalah proyek pertamanya. Tentu Syabila tidak ingin jika proyek pertamanya ini hasilnya tidak memuaskan apalagi sampai gagal. Memikirkan kata gagal saja sudah membuat emosi Syabila ingin meledak ledak lagi.
Syabila memasuki mobilnya dan melaju dengan cepat. Dia tinggalkan stafnya dengan mobil kantor. Saat ini yang ikut dengan Syabila hanya Mily si asisten sekaligus sahabat yang begitu mengerti Syabila luar dan dalam. Mereka bekerja sangat profesional. Syabila tidak pernah mengistimewakan sahabatnya ini dengan staf lainnya. Bagi Syabila jika itu berurusan dengan pekerjaan maka semua sama.
Lain halnya jika mereka berada diluar kantor atau hanya berdua di ruangan boleh jadi mereka kembali seperti sahabat karib.
Mily melirik ke arah Syabila yang wajahnya begitu tegang.
"Tarik nafas dulu bil... lo keliatan tegang banget tau ga" Ucap Mily.
Syabila menghela kasar nafasnya. "Astagfirullahalazim...
Kamu tau kan mil ini tuh proyek pertama yang diberikan abi sama aku. Kalau sampai gagal gimana dong" Syabila memijit keningnya.Mily kembali melihat ke arah Syabila, "gue tau bil tapi menurut gue lo jangan sampe terbawa emosi. Ini tuh bisa diselesaikan dengan kepala dingin ko. Mereka pasti bukan sengaja memperlambat tapi mungkin ada hal hal yang terjadi dilapangan dan itu PR kita untuk mencari tau, biar ga berlarut larut dan bikin proyek kita jadi gagal."
Syabila menghela nafasnya lemah. Itu menandakan bahwa emosinya sudah menurun.
"Bener juga kata kamu mil. Besok kamu tugasin orang ya buat ke lapangan dan mencari tau apa masalahnya.""Siaap boss" Ucap Mily dan dibalas senyum oleh Syabila.
"Oya, habis ini aku ada jadwal apa?"
"Owh, kita bakalan ke William corp. nih. Lo ada meeting disana" Ucap Mily sambil melihat ke tab ditangannya.
"Okeh. Kita langsung OTW aja ya" Milly pun mengangguk.
Syabila pun melajukan mobilnya menuju Willian corp.
******
Aku harap kalian suka yaa..
Jangan pelit vote n komen nya donk..heheMakasiihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBIT
Espiritual(#1 in spiritual 10/10/17) *sekuel dari Kekasih Halalku* * PERINGATAN! cerita sudah TIDAK LENGKAP karena Sudah Terbit* Syabila El-Barack adalah putri sulung dari pasangan Furqon El-Barack dan Siti Aisyah. Di umurnya yang menginjak 23 tahun Syabila...