Episode 14

29.3K 1.8K 34
                                    

Ray melihat mobil Syabila yang mengikutinya dari kaca spion, dia terkekeh membayangkan wajah kesal syabila karena dia berjalan begitu lamban.

Melihat wajah kesal Syabila seperti sebuah hiburan bagi Ray.

"Marah aja cantik, apalagi senyum"

---
Sesampainya dibengkel....

Syabila menutup pintu mobilnya dengan sedikit keras. Dia begitu kesal dengan Ray selama diperjalanan tadi. Bahkan di sepanjang perjalanan tadi Syabila terus saja mencengkram kuat setir mobilnya.

Ray yang baru saja keluar dari mobil terkejut karena sudah ada Syabila di samping pintu mobilnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

Bisa Ray lihat wajah Syabila yang kesal. Ray tersenyum kecil melihatnya.

"Kamu sengaja ya?" Syabila menatap Ray dengan wajah kesalnya.

"Apa?" Tanya Ray dengan wajah dibuat pura pura polos.

"Kamu mengendarai mobil seperti siput dan itu benar benar menyebalkan!"

"Tidak" Ucap Ray santai, "saya hanya tidak ingin kamu tertinggal jauh jika saya mengendarai mobil dengan cepat" Sambungnya.

"Ck!" Syabila berbalik dan duduk dikursi tunggu.

Ray menyusulnya dan ikut duduk disana.

"Berapa lama?"

"Apanya?"

"Owh, Ya Tuhan. Kamu ini...arrghhh..!" Syabila berbalik dan duduk menghadap dinding.

Ray terkikik melihat tingkah Syabila.

"Lebih baik kamu melihat ke arah sini. Apa yang bisa kamu nikmati dari tembok itu?" Ray kembali terkikik.

"Lebih baik melihat tembok ini daripada melihat wajah kamu, bawaanya bikin kesal saja" Ucap Syabila.

"Oyah? Tapi aku lebih tampan dari tembok itu nona" Goda Ray.

"Itu hanya untuk yang matanya gangguan!"

"Tapi semua orang yang saya temui mengatan hal yang sama dengan saya. Hanya kamu, jadi disini mata kamu lah yang bermasalah."

"Terserah!" Ucap Syabila, kali ini ingin sekali dia membanting kursi untuk meluapkan kekesalannya.

"Ahahaha.." Ray tertawa, "Kalau kamu tak mau melihat saya, lebih baik saya yang melihat kamu, jadi please berbaliklah"

Deg...

Jantung Syabila terasa berdetak sedikit kencang.

"Kamu cantik walau sedang marah" Ucap Ray lagi.

Blusshhh...

Wajah Syabila memerah seketika.

Ya Allah cobaan macam ini? Batin Syabila.

Sibuk dengan pikirannya tiba tiba saja Ray menghampiri Syabila.

"Bisa pinjem ponsel kamu?" Tanya Ray.

Syabila menaikkan sebelah alisnya, Seakan bertanya buat apa?

"Ponsel saya ...saya lupa menaruh ponsel saya. Jadi boleh kah saya meminjam ponsel kamu sebentar?" Wajah Ray terlihat sedikit panik dan itu sukses membuat Syabila sedikit iba.

"Ini, cepat kembalikan" Ucap Syabila ketus.

"Oke" Jawab Ray singkat sambil menerima ponsel dari Syabila.

Ray berjalan menjauh dari Syabila dan menuju mobilnya.

Dalam hati Ray dia tertawa, siapa bilang dia lupa menaruh ponsel. Itu hanya akal akalan dari Ray agar bisa mendapatkan nomer ponsel Syabila dan bakat aktingnya ternyata sangat membantu, ini berhasil.

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang