Episode 11

31.2K 1.8K 14
                                    

"Owh, tentu bo...leh" senyum Ray langsung mengembang begitu melihat siapa pemilik suara lembut itu.

"Hai...apa kabar?" ucap Ray dengan senyuman mautnya.

---
"Sekarang katakan sama kaka yang mana aktor idola kamu itu?" Ucap Syabila sambil menarik tangan adiknya.

"Yang itu ka, yang sedang membelakangi kita" Ucap Maryam semangat dengan jari yang menunjuk ke arah seorang laki laki.

"Oke, kamu tunggu disini biar kaka yang bilang kalau kamu mau foto bareng" Lalu Syabila pergi mendekat dengan aktor idola adiknya itu.

Dalam batin Syabila, dia sangat penasaran dengan sang aktor. Dari tampilan belakang sih kayanya oke. Pantes lah kalau adiknya Maryam begitu menyukainya.

"Maaf, bisa minta waktunya untuk foto sebentar?" Tanya Syabila sopan.

Saat sang aktor menjawab boleh dan berbalik, jantung Syabila terasa ingin lepas. Mata mereka kembali bertemu. Tapi kali ini agak sulit bagi Syabila untuk lepas dari sorot mata itu. Mata yang teduh, hidung mancung dan senyun manawan. Mana mungkin Syabila melupakan sosok ini.

Sampai Syabila tak menjawab pertanyaan dari Ray.

"Halloo... Syabila kan ? Cewe yang waktu itu?" Tanya Ray lagi.

Syabila yang baru kembali kesadarannya segera menunduk dan menormalkan kembali detak jantungnya. Setelah dirasa aman Syabila kembali tegak.

"Iya saya Syabila dan maaf jika kamu ga keberatan bisa minta waktunya untuk foto?" Tanya Syabila.

Sebenarnya Syabila sangat tidak ingin mengatakan hal itu, gengsinya besar dan lagi dia bukan fans dari seorang Ray apalagi hal itu bisa membuat si cowo nyebelin ini besar kepala.

"Tentu... tentu saja boleh. Apapun buat kamu" Sebuah garis lengkung terukir di bibir Ray.

Dia tidak menyangka jika akan kembali bertemu Syabila dengan cara seperti ini dan coba lihat gadis ini memintanya untuk berfoto? Apakah ini pertanda bahwa dia sudah mengenaliku? Tentu saja, aku kan seorang Ray Mahendra. Batin Ray senang.

Syabila segera memberi kode pada adiknya Maryam agar mendekat. Ray telah selesai merapikan penampilannya. Bagi Ray berfoto dengan gadis yang dia cari selama 3 hari ini penampilannya harus terlihat oke.

"Ayo, mari foto" Ucap Ray dengan semangat. Tak lama mendekatlah seorang gadis remaja dan Ray sedikit bingung.

"Syabila, ayo foto" Ucap Ray sambil memberi kode dengan tangannya agar Syabila mendekat padanya.

"Owh, maaf bukan saya yang mau foto sama kamu tapi adik saya Maryam" Ucap Syabila menahan kekehannya.

Syabila sedikit mengarahkan Maryam agar tidak terlalu dekat dengan Ray.

Ray sempat tertengun, dia tak menyangka jika ternyata adiknya Syabila lah yang ingin berfoto dengannya, bukan Syabila. Ada sedikit rasa kecewa dihati Ray tapi tak dia tampakkan.

Ray memasang wajah senyum dan ingin merangkul bahu Maryam seperti yang biasa dia lakukan jika akan berfoto dengan fansnya.

"Maaf, bisa tolong jauhkan tangan kamu dari bahu adik saya. Kalian bukan muhrim" Ucap Syabila tegas.

"Owh...oke..." Ray menjauhkan tangannya dari bahu Maryam lalu berganti menatap Syabila intens dan Ray pun menjadi semakin penasaran dengan gadis yang didepannya ini.

Setelah selesai foto Maryam mengucapkan terimakasih dan dibalas oleh Ray dengan senyuman ramahnya. Seharusnya Ray lah yang berterimakasih pada Maryam karena dirinya lah Ray bisa bertemu lagi dengan Syabila.

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang