Maaf jika ada typo ya dan makasih buat doa kalian semua ^^ ..
---"Jadi bagaimana Ray ?" Tanya Rudi
"Kita ga mungkin membungkam mulut media kan? Berita ini sudah terlanjur menjadi rahasia umum rud. Kita harus pikirkan jalan lain."
Ray memijit pelipisnya, kepalanya benar benar pusing saat ini. Ponsel Ray terus saja berdering menampilkan nama ibunya.
"Lebih baik lo angkat deh Ray. Jelasin apa yang sebenarnya pada ibu lo." Rudi memgambilkan ponsel Ray di atas meja kemudian memberikannya pada Ray.
Ray berdiri agak menjauh dari Rudi kemudian menggeser tombol hijau. Sebelum Ray mengucapkan salam, ibunya terlebih dahulu menghujam Ray dengan berbagai pertanyaan. Dengan sabar Ray menjelaskan semua kejadian itu dari awal hingga akhir.
"Oke, ibu ga mau tau kamu harus segera menyelesaikan masalah ini. Ibu ga tau bagaimana reaksi dari Syabila dan keluarganya!"
Kalimat terakhir dari ibunya sebelum menutup telpon tadi membuat dada Ray terasa sesak. Pasalnya sejak Ray mengetahui berita iti telah bocor ke media, Ray terus menghubungi Syabila tapi tak ada jawaban dari gadis pujaannya itu.
"Aarrggghhhh!! Sialan lo Laura."
Rudi hanya mengelus dada "kita pikirkan cara untuk menyangkal berita ini ketika kita mengklarifikasi nanti Ray."
"Lo udah cek CCTV disana kan rud ?"
Rudi nampak menghela kasar nafasnya "Laura sudah merencanakan semuanya Ray. CCTV disana hasil rekamannya rusak."
Brugh!
Ray menendang kursi yang ada di depannya.
"Lo ga bisa menyelesaikan semua dengan emosi Ray. Kita pasti bisa mengatasi ini. Bagaimana kalau kita mengadakan konfrensi pers?"
Ray menoleh ke arah Rudi "yakin bisa membersihkan nama gue ?"
"Ya setidaknya lo sudah berusaha Ray dan gue yakin ko, mereka yang memang sayang sama lo pasti percaya. Mana mungkin lo melakukan hal tidak senonoh itu ditempat umum."
Ray menganggukkan kepalanya "lo atur aja rud semuanya, gue nurut aja."
Rudi menepuk pelan bahu Ray "gue selalu sama lo ko Ray. Kita selesaikan sama sama."
Ray mengangguk lemah
---
Laura mematikan televisinya dan tersenyum puas " lo liat sendirikan mer, rencana gue berjalan mulus."
"Tapi gue ga yakin setelah kejadian ini Ray bakal bisa nerima lo. Ray pasti benci sama lo ra."
"Ahahahaa" Laura tertawa kencang " itu sudah gue pikirin mer. Yang pasti saat gue ga bisa mendapatkan Ray maka cewe yang namanya Syabila itu juga tidak bisa dapetin Ray."
Merry hanya menanggapi Laura dengan senyum palsu. Sesungguhnya Merry sangat tidak betah bekerja dengan Laura yang tempramen dan licik tapi apa mau dikata jika mencari pekerjaan itu sangat sulit. Apalagi sekarang dia terlibat dalam rencana Laura. Merry adalah mantan pacar dari Rudi sengaja menghubungi Rudi waktu itu. Dia berbasa basi menanyakan kabar Rudi dan bertanya saat itu Rudi sedang berada dimana. Dan dengan infomasi dari Merry yang didapat dari Rudi itulah Laura menjalankan aksinya.
Setelah mengetahui keberadaan Ray, Laura menyiapkan segalanya. Dengan uang yang dia miliki akhirnya dengan mudah Laura membayar penjaga gedung itu untuk merusak rekaman CCTV hari itu.Rencana Laura berjalan lancar dengan bantuan fotografer yang disewanya, dia mengambil gambar dari sudut yang pas saat Laura menarik wajah Ray maka seolah olah mereka sedang berciuman. Rencana itu pula yang membuat perasaan bersalah Merry semakin besar. Dia takut jika sampai Rudi mengetahui segalanya maka Rudi akan membencinya. Sejujurnya Merry masih mencintai Rudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBIT
Espiritual(#1 in spiritual 10/10/17) *sekuel dari Kekasih Halalku* * PERINGATAN! cerita sudah TIDAK LENGKAP karena Sudah Terbit* Syabila El-Barack adalah putri sulung dari pasangan Furqon El-Barack dan Siti Aisyah. Di umurnya yang menginjak 23 tahun Syabila...