Episode 19

30.3K 1.6K 30
                                    

"Abi bangga banget sama kamu nak  Furqon memeluk singkat tubuh anak sulungnya itu.

"Makasih ya bi, abi udah percayakan proyek itu sama Syabila. Syabila juga ga nyangka kalau proyek ini bakalan berhasil. Ini tuh berkat kerja keras tim Syabila dan ilmu dari senior senior Syabila bi."

"Abi sudah yakin ko kamu pasti bisa nak. Kamu memang mewarisi darah El - Barack. Abi yakin suatu saat kamu akan menjadi pengusaha yang sukses seperti opa dan abi" ucap Furqon sambil melerai pelukan mereka.

"Makasih bi. Syabila akan selalu berikan yang terbaik untuk abi dan perusahaan ini."

Furqon mengangguk bangga, "Oya nak, abi akan memberikan kamu satu proyek selanjutnya. Kali ini lebih besar dari yang kemarin" Ucap Furqon sambil mengambil beberapa map dari atas mejanya.

"Oyah, yakin Syabila bisa bi?" Tanya Syabila.

Furqon memberikan map itu pada Syabila, "Kamu pelajari dulu nak. Tapi abi yakin kamu pasti bisa dan mau nemerima ini".

"Dalam kamus Syabila memang tidak pernah ada kata menyerah bi. Syabila akan berusaha memberikan apa yang terbaik dari Syabila."

"Jadi? Kamu mau kan nak?" Furqon tersenyum.

"Insyallah bi. Syabila bersedia" jawab Maryam yakin.

"Kamu memang anak abi" Furqon mengelus lembut pipi anaknya.

"Ya sudah, Syabila balik ke ruangan dulu ya bi, oya nanti malam mau makan malam sama tim untuk merayakan ini. Abi ikut kan?"

"Abi sudah tidak muda sayang, kalian saja tapi ingat tidak boleh lebih dari jam 10 malam. Oke?"

"Siap abi. Syabila permisi dulu ya bi."

---

"Hmm... kita bakalan bekerjasama dengan perusahaan asal Singapore nih bil?" Tanya Mily saat memeriksa isi map yang diberikan Syabila.

"Yap, begitulah mil. Kira kira tim kita bisa ga?" Tanya Syabila sedikit ragu.

"Bisa lah... kan ketua tim kita Syabila El-Barack yang kuat dan cerdas" Mily terkekeh.

"Kuat apa nih maksudnya?" Tanya Syabila balik

"Kuat makannya alias rakus" Mily terbahak dan Syabila melempar Mily dengan pulpen yang ada ditangannya.

"Terancam batal pesta kita malam ini" Syabila tersenyum miring.

"Ya elaah bil, barang gitu doang lo marah. Ga seru nih" Mily memasang wajah sok sedihnya.

"Abisnya kamu mah gitu" Syabila terkikik melihat ekspresi lebay dari Mily.

"Maafken sahabatmu ini yee neng bil bil yang cantik" Ucap Mily

"Termaafkan asal lo yang bayarin tagihan malam ini" Syabila terbahak dan Mily manyun.

"Tega lo bil" Ucap Mily sambil keluar dari ruangan Syabila.

Syabila terkekeh dan kemudian menyandarkan kepalanya dikursi lalu tiba tiba pikirannya melayang ke Ray. Apa kabar cowo nyebelin itu ya. Udah satu minggu semenjak dia meminta Syabila untuk jadi pacarnya, dia ga pernah muncul lagi didepan Syabila.

"Apa dia nyerah ya ? Ahh, masa gitu doang dia nyerah sih. Ga cowo banget. Udah dikasih kode juga" Ups.. Maryam menutup mulutnya.

"Lupakan...lupakan..." Syabila mengibaskan tangannya.
"Fokus kerja bil..fokus..masih ada proyek yang harus kamu taklukkan.

---

"Okee guys...kalian boleh pesen makanan sepuasnya. Tenang malam ini kita rayakan keberhasilan kita. Dan yang bayarin-" Mily mencari sosok Syabila yang sedang pergi ke mushola.

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang