Episode 29

25.9K 1.6K 26
                                    

Maryam tersenyum puas setelah dia berhasil menyimpan kontak Ray didalam ponselnya.

Sewaktu Syabila mandi tadi pagi, Maryam mengendap ngendap masuk ke kamar Syabila dan mengambil ponsel Syabila. Dia mengembalikannya tepat sebelum Syabila keluar dari kamar mandi.

"Kalau ga gini, mau sampe kapan PDKT mulu. Gumam Maryam sebelum meninggalkan kamar Syabila.

"Gimana sayang, udah dapet? Tanya Aisyah.

"Sudah dong, sapa dulu Maryam. Jawabnya bangga.

"Sekarang kita harus gimana de? Ko umi yang deg degan gini sih.

"Ih, umi pake deg degan segala. Tenang aja mi, serahin sama Maryam yah.

"Kamu ini banyak akalnya. Umi heran kenapa terkesan lebih dewasa kamu sih de daripada kaka kamu itu. Umi curiga jangan jangan ade pernah pacaran ya ? Tatapan Aisyah menyelidik

"Astagfirullah umi. Maryam ini anak umi yang sholehah loh. Mana ada pacaran dalam kamus Maryam. Ini semua tuh karena temen temen Maryam yang sering curhat sama Maryam.

"Anak jaman sekarang ya, baru juga SMP udah pacar pacaran. Umi mau kamu bisa jaga itu sampai waktunya ya de. Umi khawatir kalau temen temen kamu seperti itu dan kamu jadi ikut ikutan. Jaga kepercayaan umi dan abi ya de. Aisyah mengusap lembut tangan Maryam.

"Insyallah umi, Maryam akan jaga terus kepercayaan umi sama abi..seperti ka Syabila.

"Baiklah... jadi bagaimana setelah ini?

Maryam mendekatkan mulutnya pada telinga Aisyah dan membisikkan sesuatu. Lalu mereka terkikik bersama.

---

"Jadi sampai disini dulu rapat kita hari ini. Terimakasih"

Ray membereskan berkasnya di atas meja dan dia bersalaman dengan anggota rapat lainnya.

"Nak Ray. Sapa Furqon

"Senang bisa bertemu langsung dengan CEO El-Barack corp. Ucap Ray sambil menyalami Furqon.

"Maaf baru sempat bertemu sekarang. Bagaimana proyek kita ?

"Alhamdulillah lancar pa. Bapa memang tidak salah memilih Syabila sebagai pimpinan proyek itu. Jawab Ray

"Saya bangga dengannya. Dia mempunyai semangat yang tinggi. Ucap Furqon

"Dan juga cantik. Eh..maaf pa bukan maksud saya..

Furqon tertawa.."tapi dia galak.

Ray tak bisa menyembunyikan tawa kecilnya.

"Mari kita minum teh dulu diruangan saya. Ajak Furqon

"Dengan senang hati pa.

Ray mengikuti Furqon dari belakang dan sampailah mereka diruangan Furqon.

"Mari silakan duduk nak. Saya akan minta sekertaris saya untuk mengantarkan teh untuk kita.

Ray duduk disofa sambil memandang ke sekeliling ruangan. Ada beberapa foto yang terpajang disana. Salah satunya foto yang menarik perhatian Ray adalah foto keluarga El-Barack.

Disana ada foto Syabila, foto itu tampak diambil sekitar 2-3 tahun yang lalu. Terlihat dari foto Maryam yang masih terlihat seperti anak anak.

Ray tak sadar jika dia sedang tersenyum saat melihat foto Syabila.

"Dia cantik tapi agak galak. Ucap Furqon membuyarkan lamuanan Ray

Sekertaris Furqon masuk dan menyajikan teh di atas meja.

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang