"Ya Allah, kamu kenapa bil?" Tanya Mily sambil memperhatikan penampilan Syabila, "gamis kamu basah nih."
Tampang Syabila makin ditekuk "meeting nya 5 menit lagi mil. Aku harus gimana? Masa dengan tampilan gini sih" Syabila mendaratkan tubuhnya disofa.
Mily menatap wajah sahabatnya itu prihatin, "kamu kenapa bisa basah heem?"
"Tadi ga sengaja aku jatuh gara gara ada cowo yang tumpahin isi ember Mil"
"Terus?"
"Aku omelin lah dia. Untung pinggang aku sakit kalo ga pasti udah aku banting dia."
Mily menatap Syabila ngeri "Istigfar bil"
"Astafirullahalazim... Ya Allah aku emosi banget nih mil" Syabila mengelus dadanya.
"Ya udah biar gue aja deh yang pergi meeting, lo bisa pulang dan ganti baju dulu" Ucap Mily sambil mengelus punggung Syabila.
"Tapi kan mil, aku ga enak. Gapapa deh aku gini. Aku beresin hijab aku sama pake bedak dikit biar agak segeran deh."
"Ya udah deh,hayuk siap siap. Bentar lagi dimulai loh."
---
Ray merebahkan tubuhnya disofa. Sambil menatap langit langit di ruang santainya Ray kembali teringat dengan si cewe galak yang punya mata indah itu.
Cantik cantik galak. Ray terkekeh
Ya semoga bisa ketemu kamu lagi deh. Rasanya penasaran juga sama cewe yang ga kenal sama artis kaya gue.
Tringggg
TringgggRay merogoh kantongnya dan segera mengambil benda persegi panjang itu.
Dilihatnya dilayar ponsel
Laura calling...
"Hallo"
"Haii Ray... kamu sibuk?"
"Hmm... ga juga. Kenapa ra ?"
"Mau ngajakin kamu dinner, bisa?"
"Kapan?"
"Malam ini di resto A, gimana bisa?"
"Hmm... gimana ya ra?"
"Kita ga berdua ko Ray, aku sama asisten aku. Lagian ini tuh buat ucapan terimakasih aku karena kamu udah anterin aku pulang kemarin. Gimana, mau yaa Ray?"
"Iya, oke deh. Jam berapa?"
"Jam 7 malam"
"Oke, kita ketemu ditempat aja ra"
"Oke Ray. See you"
"Ya"
Klik
Sambungan telpon terputus. Gimana ya, ntar malah ada berita yang engga engga lagi. Ray tampak berfikir sejenak. Apa gue ga usah pergi aja ya?
Tapi ga enak juga sih udah bilang iya.Ya udahlah gapapa, bismillah aja lah.
Ray segera melihat ke jam yang yang melingkar ditangannya. Udah jam 6.30 , siap siap aja deh.
---
"Hai Ray... makasih ya udah mau datang." Laura yang sudah menunggu Ray langsung cepika cepiki.
"Iya kebetulan pas gue lagi kosong aja ra. Gue duduk ya"
"Oke silakan. Kamu mau pesen apa Ray?"
"Samain aja ra" jaaab Ray sambil terus menatap ponselnya.
"Owh... oke"
Laura melirik ke arah Ray yang sibuk dengan ponselnya.
Apa gue malam ini kurang cantik ya? Ko dia liatin ponsel mulu sih. Batin Laura"Ray..."
"Heem..." Ray mengalihkan pandangannya pada Laura.
"Makasih yaa kemaren kamu udah mau nganterin aku" Laura mengelus lembut tangan Ray yang ada dimeja.
Ray langsung menarik tangannya yang berada di atas meja, "Iya sama sama ra. Namanya juga nolongin temen."
Laura tersentak karena elusannya ditangan Ray tak mendapat respon baik.
"Oya, mana asisten lo? Katanya mau ikut dinner?" Ray celingak celinguk.
"Owh... dia masih dijalan Ray. Mungkin bentar lagi sampe." Laura sedikit salah tingkah.
Padahal Laura sengaja tidak membawa asistennya agar bisa berduaan dengan Ray. Yaa untung untung kalau ada wartawan yang memotret mereka dan menjadikan dinner mereka berdua berita besok pagi. Laura tersenyum."Ray, gimana hubungan kamu sama Jessy ? Kemaren kan sempet tuh ada gosip kalian berdua lagi liburan di Bali."
"Owh, gue udah lama putus sama Jessy tapi pas yang di Bali itu ga sengaja ketemu. Dia pas lagi ada kerjaan juga disana."
"Hmm... gitu yaa"
Yess... ada kesempatan nih gue. Batin Laura."Ini makanannya, silakan menikmati." Ucap pelayan yang memgantarkan makan malam mereka.
Dan mereka pun menyantap makan malamnya dalam diam.
Sesekali Laura mengajak Ray mengobrol tapi hanya disahut deheman oleh Ray.Disela sela makannya Laura melirik ke arah Ray.
Ray memang tampan walau dalam keadaan apapun. Laura memang jatuh cinta pada Ray dari awal pertemuan mereka 3 tahun yang lalu tapi Laura menahan perasaannya karena Ray menjalin hubungan dengan Jessy teman satu profesi dengannya."Habiskan makananmu ra." Ucap Ray tanpa memandang ke arah Laura.
"Eh...iya." ucap Laura sedikit malu.
"Asisten lo ga jadi datang ra?" Tanya Ray ketika dia sudah menyelesaikam makannya.
"Emm..itu..tadi dia kirim pesan sama aku kalau dia terjebak macet Ray..jadi ya mungkin dia telat banget Ray." Laura tersenyum paksa.
"Owh...suruh pulang aja. Kita juga udah mau selese kan." Ucap Ray santai
"Iya Ray..."
---
Ray melirik jam ditangannya. Sekarang udah jam 8 lewat 15 menit "gue duluan ya ra?""Eh, ko buru buru sih Ray. Santai dulu ya." Ucap Laura ingin menahan Ray.
Ray yang sudah berdiri dari kursinya tiba tiba duduk lagi.
Laura yang melihat itu tersenyum senang Ray mau menuruti kemauannya.
Ray kembali duduk tapi pandangannya lurus ke belakang Laura.
Ray yang memandang terpaku pada objek dibelakangnya itu membuat Laura mengikuti arah pandang itu dan seketika senyuman Laura pudar...
******
Holaaaa..selamaatt malamm... abang Ray muncul lagi nih..Semoga syuka yaaa...
Jangan lupa kasih Vote dan komennya yacchh...
Makasiihh..
Peluk hangat dari akuh ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBIT
Spirituale(#1 in spiritual 10/10/17) *sekuel dari Kekasih Halalku* * PERINGATAN! cerita sudah TIDAK LENGKAP karena Sudah Terbit* Syabila El-Barack adalah putri sulung dari pasangan Furqon El-Barack dan Siti Aisyah. Di umurnya yang menginjak 23 tahun Syabila...