"Kesepian " celetuk Ares membuat Gracia langsung mengangguk setuju akan pendapat adik nya itu.
"Nah itu.. bener. Shani kayak.... tunggu !" Ujar Gracia memberi jeda lalu mulai mengingat sesuatu. Gracia langsung berbalik ke arah kursi belakang tepat pada Ares. "Loe kok tau? Emang ny loe kenal sama kak Shani?" Tanya Gracia dengan penuh selidik.
"Semalam ketemu, waktu jemput kak Shania " jawab Ares acuh tak acuh. Gracia pun mengangguk paham. Kembali ia menghadap depan.
Mobil Shania kini melaju dengan perlahan.Gracia mengerutkan dahi nya saat melihat Sebuah mobil box besar ada di dekat rumah nya.
Dan mobil berhenti di depan gerbang. Ketiganya memilih turun dan menghampiri sang Mama yang baru saja mengobrol dengan seorang wanita yang mungkin sebaya dengan Veranda, Mami ketiga nya."Tetangga baru Mi ?" Tanya Ares yang lebih dulu tiba di samping Sang mami.
"Eh, kalian udah pulang. Iya tetangga baru yang nempati rumah di samping kita " jawab Veranda.
"Siapa Mi? Mami Kenal?" Tanya Gracia.
"Enggak sih, baru ketemu tadi. "
"Pindah dari mana Mi?" Tanya Ares lagi.
"Depok katanya "
"Kenapa pindah Mi ?" Tanya Gracia cekikikan sendiri, begitu juga Ares.
"Mana Mami tau, la... kalian ya. Ngerjain mami ya"
"Hahaha.. " tawa Gracia dan Ares pecah. Keduanya seolah sengaja bertanya bergantian. Sedangkan Shania hanya tersenyum tipis.
"Hahah.. lagian Mami mah serius pisan. " ujar Ares menggunkan logat sunda nya.
"Anak ini.. "
"Ampun Mami " ujar Gracia masih dengan kekehan geli nya.
"Itu... " ucap Ares tertahan saat seorang gadis keluar dari dalam rumah. Gadis itu mengenakan kaos hitam dan celana pendek rambut panjang yang di biarkan tergerai. Cantik dan memiliki senyuman yang manis. Apalagi ketika memiliki gigi gingsul lengkap sudah kesempurnaan yang di beri kan Tuhan. "Itu... itu.. "
Ketiga nya ikut memandang kepada gadis yang kini sedang mengambil satu kardus dan membawanya kedalam rumah.
"Itu siapa dek?" Tanya Gracia penasaran. Apalagi melihat ekspresi Ares yang seolah Syok, kaget, tidak percaya.
"Itu.. itu.. Mi.. itu.. itu.. "
Kini ketiga nya malah mengernyit kan dahi melihaf Ares yang mengap - mengap kayak ikan koi.
"Wah.. mulai gila dia Mi " ujar Gracia menunjuk Ares.
"Hus.. adek sendiri lho itu " tegur Ve pada Gre.
"Abis. Liat Mi.. "
"Ares!" Sentak Shania langsung membuat Ares sadar. Ia menelan ludah nya.
"Sorrhe " mereka kompak menoleh pada asal suara. Gadis yang tadi di perhatikan Ares tiba - tiba sudah di dekat mereka. Menyapa dengan sopan dan juga ramah. Senyuman yang sangat amat manis. Membuat Ares tersenyum tengil dengan tidak berkedip.
"Sore.. haa.. kamu putri nya mbak Imel ya?" Tanya Veranda ramah.
"Iya tante "
"Res.. " senggol Gre pada Ares yang seolah mematung. "Res.. " lagi. Namun seperti nya Ares tidak mendengar. Kini Shania ikut melirik pada Ares dan langsung mendesah frustasi melihat tampang tengil idiot nya Ares kini. "Ares" masih sama.
"Nama nya siapa? Kamu cantik banget ya "
"Nabilah Mi, " ucap Ares seketika membuat mereka menoleh dengan heran. Gadis itu juga ikut menoleh dan tersenyum pada Ares.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior (GreShan) End
FanfictionDi tengah sepi nya dunia ku, aku menemukan setitik keramaian saat aku bertemu dengan mu. Di tengah gelapnya hidup ku, aku menemukan setitik cahaya dari mu. _ Shani Indira Kamu tidak sendiri. Aku tidak akan membiarkan mu sendiri lagi. Aku akan selalu...