Shani membawa Gracia menuju kursi mereka sesuai dengan nomor yang tertera di dalam tiket keduanya.
Dan menemukan kursi nya di bagian tengah.Shani sama sekali tidak bisa memudarkan senyum tipis nya sejak tadi. Ia masih terus memandangi Gracia walau tanpa sepengetahuan gadis cantik yang duduk di sampingnya sambil memangku popcorn.
Film di mulai dan suasana menegangkan dan juga mencekam langsung menguasai dalam bioskop ketika pembuka di mulai. Dengan suara jeritan membuat para penonton kaget bahkan Gracia sekali pun.
"Berubah fikiran ?" Bisik Shani yang sengaja bersandar lebih dekat dengan kepala gadis itu. Gracia menoleh dan langsung terkesiap. Namun dengan cepat dia mampu menguasai dirinya sendiri.
"No, it's the beginner. " jawab Gracia membuat Shani menggeleng lengkap dengan senyum nya memamerkan pipi bolong nya membuat Gracia ngebatin menahan gemas.
Dan film pun di mulai, Gracia mulai fokus pada layar besar itu. Dan Shani diam - diam memasang aer phone di kedua telinga nya. Dan ikut menonton dan sesekali melirik pada Gracia.
"Kamu takut ya ?" Bisik Gracia saat menoleh ke samping dan melihat apa yang menutupi kedua telingan Shani. Gadis itu menggeleng.
"Aku punya lemah jantung, takut kaget berlebihan jadi ini buat ngurangi volume aja " jawab Shani dengan raut muka meyakin kan. Dan Gracia menatap shani untuk memastikan kalau senior nya itu tidak berbohong.
Dan kemudia ia mengangguk percaya kembali menatap latar. Shani diam - diam menghembuskan napas lega.Setiap film horror bukan gambar nya bikin takut. Namun sond nya lah. Di tambah si setan yang muncul tiba - tiba bersamaan suara sond yang membuat si penonton kaget.
Shani melirik pada Gracia yang terlihat serius dan begitu menikmati film yang sudah berjalan setengah jam. Sesekali ia tersenyum melihat Gre menutup muka atau terlonjak kaget.
Gracia mengambil popcorn dan memasukkan ke dalam mulutnya sambil tetap fokus pada film. Melakukan lagi, lagi.. hingga seterus nya.
Hingga ia di buat kaget dan terkesiap saat tangan nya di sentuh. Ia langsung menoleh ke bawah pada tangan nya yang kini di genggam Shani. Ia menoleh ke samping pada Shani. Gadis itu membawa tangan Shani menuju mulutnya. Membuat popcorn di tangan Gracia masuk kedalam mulut. Lalu Shani tersenyum, dan Gre ikut tersenyum dengan tersipu. Jantung nya berdebar tidak karuan.
Film selesai, dan Mereka memutuskan untuk pulang karena hari sudah malam. Veranda juga sudah berkali - kali menelfon nya sejak tadi.
Jadilah ia mengajak Shani untuk pulang padahal ia masih ingin mengajak gadis itu untuk menghabiskan waktu bersama untuk bermain time zone atau jalan - jalan ke taman kota untuk menikmati indah nya malam.***
"Masuk dulu yuk " ajak Gracia pada Shani ketika mobil Shani berhenti di depan rumah nya. Shani menggeleng.
"Udah malam "
"Gak apa, ayok masuk dulu dari pada Papi curiga aku pergi bersama cowok "
"Kenapa emangnya ?"
"Kakak tau kenapa kak Shania sama kak Agam Backstreet ? Alasannya sederhana namun cukup lebay untuk jaman sekarang. Papi hanya ingin kami fokus pada sekolah. "
"Oh.. yaudah ayo.. " jawab Shani dan menuruti ke mauan gadis itu. Keduanya pun memutuskan turun dari dalam mobil masuk kedalam pekarangan luas rumah keluarga Gracia.
Shani langsung memicingkan matanya ketika ia masuk dan melihat ke arah tembok yang menjulang yang menjadi pemisah rumah Gracia dan tetangga.
Ares, laki - laki itu sedang berdiri di tangga sambil celingukkan ke sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior (GreShan) End
FanfictionDi tengah sepi nya dunia ku, aku menemukan setitik keramaian saat aku bertemu dengan mu. Di tengah gelapnya hidup ku, aku menemukan setitik cahaya dari mu. _ Shani Indira Kamu tidak sendiri. Aku tidak akan membiarkan mu sendiri lagi. Aku akan selalu...