28. Aku mencintai mu

8.6K 689 59
                                    

Shani memasuki apartemen nya dengan muka lelah nya. Sepanjang perjalanan ia memikir kan semuanya.
Ares yang begitu menentang hubungan nya dan Gre. Dan juga tentang pemikiran Ares, yaitu penyebab Papi nya Gre masuk rumah sakit.

"Kenapa muka mu di tekut seperti itu ? " suara bariton dengan nada dingin itu menghentikan gerakkan langkahnya yang akan menaiki anak tangga.

Tubuhnya menegang seketika.

Suara yang tidak asing di telinganya. Namun sudah sangat lama tidak di dengar nya lagi.

Ia menoleh ke asal suara. Dan mendapati seorang pria paruh baya sedang duduk di balik meja bar dengan segelas minuman didepan nya. Pria dengan stelan kantor lengkap masih terlihat gagah dan juga tampan.

Shani mendesis malas dan sinis pada pria yang entah bagaimana bisa masuk kedalam apartemen nya. Namun itu tidak penting buat Shani.
Ia jelas sangat tau kalau pria itu punya akses penuh atas dirinya.

"Ada angin apa yang membawa bapak Alex Hutama ke sini ? Hm ?" Tanya Shani dengan nada datar dan tidak kalah dingin. Membuat pria dewasa itu tersenyum menyeringai.

"Apa begitu cara mu berbicara dengan Daddy mu sendiri?"

Kini Shani ikut tersenyum sinis. Berdiri menghadap pria itu sambil bersendekap dada.

"Daddy ? " Shani tersenyum hambar. Lalu menatap tajam dan penuh luka pada Alex papanya sendiri. "Saya bahkan lupa kapan terakhir kita bertemu ? Setahun yang lalu ? Dua tahun? Atau tiga tahun yang lalu.. hajh.. lama juga ya. Dan sekarang tiba - tiba anda ada di sini. Pasti ada sesuatu yang penting kan ? Tidak mungkin seorang Alex Hutama yang terhormat dan sibuknya bukan main bahkan lupa kalau ia memiliki anak " ujar Shani dengan tenang. Membuat pria itu meremas gelas yang telah kosong menatap marah pada Shani.

"Berhenti bersikap kurang ajar Shani !!" Geram Alex dengan tatapan tajam nya menghujam anak semata wayangnya.

"Anda yang membuat ku seperti ini !!" Jerit Shani tertahan dengan muka merah dan juga menahan tangis.

"Mau apa anda datang ? Hm ?!"

"Huft.. " Alex menghela napas kasarnya. Mencoba meredam emosi yang siap meledak sebentar lagi.

"Mengajak mu tinggal bersama Daddy di Amerika " jawaban itu sontak membuat lat Shani. Ia memicing matanya pada Alex.

"Aku tidak mau "

"Kenapa? Bukan nya itu yang kamu dari dulu ?" Tanya Alex dengan tenang.

"Sekarang tidak lagi " jawab Shani tegas.

"Apa karena gadis itu ?"

Deg

Jduarr!!

Seperti ada petir ucapan Alex langsung membuat Shani menegang dan mematung.

"Apa di dunia ini sudah abis stock laki - laki sehingga kamu memilih pacaran sama perempuan !!" Kini ada kilatan sangat marah di nada dan mata elang milik Alex.

"Bukan urusan anda " ujar Shani mencoba untuk tenang.

"Berhentilah berkhayal dengan hubungan tabu kalian Shani. Kau tidak akan mendapatkan apa - apa. Tinggal kan dia !"

"Tidak !"

Alex terkekeh pelan dan santai. Ia berjalan memutari bar. Keluar dari pantry dan menghampiri Shani.

"Dengar !" Ujar Alex tenang menatap anak semata wayang nya dengan tulus dan sarat keriduan. " mungkin semua ini salah saya. Saya yang sudah menelantarkan kamu. Memilih pergi menenangkan diri setelah di tinggalkan oleh wanita yang sangat saya cintai. Saya berdosa. Saya minta maaf "ujar Alex menatap Shani dengan mata berkaca.

My Senior (GreShan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang