"Kok Mami lama banget ya kangen - kangenan nya sama Ares " gerutu Gracia yang mulai bosan menunggu di dalam mobil.
Sekaligus cemas dengan hasil misi nya. "Mami berhasil bawa pulang Ares gak ya ?" Lanjut nya lagi.Sedangkan Shani dan Shania hanya diam sambil melirik satu sama lain. Lalu menghela napas berat bersama karena ikut bosan karena keluhan Gre sejak tadi.
"Eh.. itu .." kini ke duanya ikut menoleh ke arah tunjuk Gracia. Dari arah rusun itu, terlihat Sofia keluar dan berjalan ke pinggir jalan seperti menunggu sesuatu.
Hingga sebuah ojek online datang dan berhenti di depan nya. "Itu bukan nya Sofia ya ?""Kamu kenal ?" Tanya Shani tanpa menoleh kebelakang di mana Gre duduk.
"Enggak sih, cuma kan tau aja dia satu angkatan juga sama aku. Dan banyak gosip gak jelas yang mampir ke kuping ku tentang dia "
"Gosip apa ?" Tanya Shania penasaran.
Gracia mengindikkan bahu. "Banyak yang bilang kalau dia cewek panggilan "
Shania dan Shani kembali terdiam, mengawasi lagi rusun tersebut.
"Btw, kok dia di sini ya ? Apa... "
"Dia tinggal sama Ares " saut Shania membuata Gracia tanpa sadar ber oh. Saja.
"Eh ? Apa ? Ares tinggal satu atap sama dia ? Wahh... "
Shania mendelik tidak suka dengan pengucapan adik nya itu.
"Cu..."
Ucapan Shania terhenti saat melihat Ve dan Ares keluar dengan tergesa dan langsung masuk kedalam mobil dengan muka panik.
"Mami kenapa ? Kok nangis kejer gitu ?" Tanya Gracia heran dan bingung.
Hingga suara dering ponsel Shania mengalun menyentakkan ke tiga nya. Gre menoleh tanya pada Shania.
"Abang " jawab Shania, lalu menerima panggilan telfon tersebut.
"Hallo bang " sapa Shania dengan nada datar.".... "
"Apa ?.. !!" Gre dan Shani menoleh cepat melihat jeritan Shania. Apalagi muka Shania berubah pucat dan juga takut.
"..."
"I.iya Bang. Shania ke sana sekarang. Iya bang " jawab Shania kemudian memutuskan sambungan telfon.
"Kenapa kak ?" Tanya Gracia penasaran dan mendadak perasaan nya tidak enak.
"Papi.. Papi masuk rumah sakit " ujar Shania panik. Ia meminta Shani untuk segera menjalan kan mobil nya.
"Apa ,? Enggak mungkin. Papi pagi tadi masih sehat - sehat aja " ujar Gracia panik, taku dan cemas.
Shani melajukan mobil dengan cepat. Sesekali ia melirik spion mengintai kekasih nya yang membeku mendadak.
***
Ve dan Ares langsung bergegas menuju UGD ketika tiba di rumah sakit.
Mereka mendapati Biru sedang duduk di kursi tunggu di depan UGD sambil menunduk dalam."Biru " seru Ve dengan sisa air mata.
"Ma. "
"Papa kamu kenapa, kok tiba - tiba gini ?"
"Biru juga gak tau Ma, Satria yang mendapati Papa yang tiba - tiba drop " jawab Biru dengan panik dan cemas.
Lalu ia beralih pada Ares."Res, kamu.. Ya Tuhan.. kamu gak papa ?" Ujar Biru lega dan juga cemas pada Ares. Ia langsung memeluk Ares.
"Ares gak apa kok Bang. Sekarang Papi gimana ?"
"Kita doa aja, semoga Papa gakpapa ya. Kamu tenang aja " ujar Biru menenangkan Ares.
Adik tirinya itu mengangguk. Ia berjalan ke arah Ve.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior (GreShan) End
FanfictionDi tengah sepi nya dunia ku, aku menemukan setitik keramaian saat aku bertemu dengan mu. Di tengah gelapnya hidup ku, aku menemukan setitik cahaya dari mu. _ Shani Indira Kamu tidak sendiri. Aku tidak akan membiarkan mu sendiri lagi. Aku akan selalu...