Dengan langkah kasar dan wajah di tekuk Gracia masuk ke dalam salah satu kamar yang sudah di tentu kan oleh para senior juga panitia ospek.
Malam perakraban akan berlangsung nanti malam jadi mereka memiliki setengah hari lagi untuk istirahat."Kenapa sih?" Tanya Okta yang melihat sikap tidak jelas Gracia yang melempar ransel nya begitu saja di atas tempat tidur.
" what ?"
"Loe, muka loe kayak orang lagi marah "
"Biasa aja " jawab nya acuh, lalu ia beralih keluar lagi meninggalkan Okta yang menggeleng heran melihat teman yang baru dua hari ini di kenal nya.
Gracia berjalan acuh mengabaikan para senior nya yang sedang berkumpul membicara kan sesuatu.
Ia menuju ke arah dapur. Dan mendapati Ares sedang meneguk air putih."Kenapa ?" Tanya Ares melihat Gracia berdiri di samping nya.
"Apanya ?"
"Itu " Ares menunjuk wajah Gre. "Muka loe kayak baju Papi yang lupa di gosok Mami "
"Apa deh " ujar Gracia dengan malas. Ares mendelik kembali meneguk minuman nya.
"Kak "
"Hm ?"
"Loe kenal dia gak ?"
"Siapa ?" Tanya Gracia menoleh pada Ares.
"Tuh " Ares menunjuk dengan dagu nya keluar jendela di hadapan nya. Di mana seorang gadis berpakaian santai dan sederhana sedang berdiri atau melamun menatap hampa pada kolam renang."Kayak nya maba juga deh, kenapa?" Jawab Gracia setelah melihat apa yang di tunjuk Ares. Dan kemudian bertanya balik pada nya.
"Cuma tanya doang " jawab Ares, kemudian pamit pergi.
Gracia mengernyit dahi keheranan melihat adik nya. Kemudian kembali memandangi gadis yang masih berdiri di sisi kolam renang.
Lalu mengindikkan bahu nya dan berbalik pergi menyusul Ares."Astaga !" Pekik Gre saat di ambang pintu hampir Shani karena muncul tiba - tiba.
"Kenapa?" Tanya Shani datar.
"Kenapa , apa?" Tanya Gre balik. Shani menaikkan satu alis nya menatap lekat pada Gracia. Dan sejenak kemudian ia menghela napas nya. Melirik ke sekitar sejenak.
Dan kembali pada Gre."Istirahat lah, karena nanti malam kita akan begadang " ujar Shani padanya. Dan Gracia mengangguk cuek dan berjalan melewati Shani tanpa pamit. Membuat Shani heran.
"Dia kenapa sih?" Tanya Shani bingung sendiri. Dan kemudian melangkah masuk ke dapur ia mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih.
Mata nya tidak sengaja melihat keluar jendela. Melihat Vikram sedang mengobrol dengan seorang maba. Dan raut wajah maba perempuan itu terlihat ketakutan dan sedih juga marah membuat nya heran.
Namun seorang Shani Indira tidak pernah perduli dengan sekitar apa lagi urusan orang. Jadilah ia mengabai kan nya. Dan setelah meminum air ia berbalik pergi.
***
Cuaca malam di puncak sudah pasti dingin dan cukup menusuk kedalam kulit jika hanya mengenakan baju biasa apa lagi hanya kaos tipis dan berlengan pendek seperti yang di kena kan Gracia sekarang karena ia lupa membawa jaket nya.
Ini gara - gara Papi nih, yang bilang aku manja. Dan aku malah lupa memasukkan jaket.
Huft.Batin nya. Kemarin malam ia meminta bantuan maminya untuk packing, tapi Papi nya malah menyindir sekaligus meledek nya. Karena ia sudah mahasiswa masih manja. Tidak bisa mandiri masih saja meminta bantuan semua nya pada Mami.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior (GreShan) End
FanfictionDi tengah sepi nya dunia ku, aku menemukan setitik keramaian saat aku bertemu dengan mu. Di tengah gelapnya hidup ku, aku menemukan setitik cahaya dari mu. _ Shani Indira Kamu tidak sendiri. Aku tidak akan membiarkan mu sendiri lagi. Aku akan selalu...