Di dalam kamar Shani dan Gracia duduk bersandar di atas tempat tidur. Dengan Gracia memeluk erat pinggang Shani. Menyandarkan kepalanya di bahu Shani.
"Jadi, Vinny itu siapa ?" Tanya Gre memandangi jemari nya yang bertaut dengan jemari Shani.
"Bukan siapa - siapa " jawab Shani dengan malas. Gre diam sejenak, ia sudah lelah dengan semua fikiran nya. Seharian ini ia lelah dengan kuliah dan juga mencari Ares yang entah kemana.
Belum lagi ia semalam mendapati sang Mami yang menangis di kamar Ares sambil melukin foto Ares. Dan juga pertengkaran Biru dengan Papi nya pagi tadi saat tau kalau Ares di usir Papi.
Semua jadi kacau.
Dan salah siapa ? Dirinya.
Hahhh "
Hembusan napas berat itu lolos dari bibir mungilnya membuat Shani menunduk untuk melihat kekasih nya itu.
"Kenapa?"
"Belum ada kabar tentang Ares " jawab Gracia.
Kini Shani yang diam, ia memandangi kasur nya dengan tatapan kosong.Merasa bersalah pada semuanya. Salah nya yang memancing bahkan dengan berani menantang Ares tanpa tau kalau seorang Ares tidak bisa mengendali kan emosinya.
Coba saja waktu itu ia bisa lebih tenang, menenangkan Ares mencoba memberi pengertian pada laki - laki itu."Maaf "
"Udah lah ?Shan, jangan minta maaf terus. Aku gak butuh maaf kamu " ucap Gre datar. Ia beranjak dari pelukkan Shani. Berjalan menuruni tempat tidur.
"Mau kemana ?" Tanya Shani ikut menuruni kasur
"Pulang " jawab Gracia mendadak mood nya memburuk sekarang.
"Kamu gak mau nginap aja ?" Gracia menggeleng, ia mengambil tas nya.
"Kamu marah ?" Tanya Shani menahan tangan Gre yang akan membuka pintu.
"Aku cuma capek "
"Nginep aja " ujar Shani padanya. Gre menghela napas berat nya.
"Aku gak bisa "
"Kamu marah sama aku ?"
"Enggak sayang. Aku capek "
"Nginep ya " ulang Shani lagi membuat Gre harus mendesah lelah. Ia memejamkan matanya dengan erat.
Dan sedikit kaget saat Shani tiba - tiba mencium bibirnya dengan lembut dan halus.
Gre tidak menolak nya, bahkan kini ia malah menarik Shani untuk semakin mengikis jarak dengan nya. Melumat bibir Shani dengan lembut dan penuh perasaan.
Shani ikut membalasnya, mengimbangin ciuman dan lumatan Gracia yang mendadak panas. Bahkan Gre memasukkan lidahnya menautkan dengan lidah Shani.
Gigitan kecil di bibir bawah Shani membuat gadis bidadari itu melenguh. Napas kedua memburu. Gre menhentikan ciuman nya yang mendadak liar.
Ia memejamkan matanya menenangkan jiwa liarnya yang kini hendak muncul.
Dan ia hampir saja berhasil mengendalikan nya sebelum Shani kembali melumat bibir nya.Bahkan menarik Gre untuk kembali ketempat tidur.
Shani semakin memperdalam ciuman nya. Membuka satu persatu kancing kemeja ungu hitam yang di kenakan Gre hari ini. Lalu kembali memperdalam ciuman nya.
Keduanya telah di kuasai gairah yang membara.
Entah mendapat ilmu dari mana Gracia dengan cekatan mampu menelanjangi Shani sekarang. Menciumi, menghisap bahkan menjilati leher jenjang Shani. Memberi banyak bekas merah di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior (GreShan) End
FanfictionDi tengah sepi nya dunia ku, aku menemukan setitik keramaian saat aku bertemu dengan mu. Di tengah gelapnya hidup ku, aku menemukan setitik cahaya dari mu. _ Shani Indira Kamu tidak sendiri. Aku tidak akan membiarkan mu sendiri lagi. Aku akan selalu...