33. Marahnya Papi

7.2K 628 23
                                    


"Ekhem " kini Ares yang berdehem. Membuat Shania tersentak. Dan semua menoleh padanya termasuk Keynal.


"Jadi, loe dapat ilham dari mana berani datang ke sini ?"

***

"Ares " tegur Ve lembut. Ares hanya menoleh pada Mami nya. Lalu kemudian menatap lurus pada Agam.

"Ada apa emang ? " tanya Biru jadi heran karena mendadak kembali tegang.

"Bang Agam ini. Pacar nya Kak Shania " jawab Gracia.

"Eh ? Beneran ?" Tanya Biru. Kemudian ia tersenyum melirik adik nya yang menunduk.

Agam menoleh pada Shania kemudian beralih pada Keynal.

"Om, saya ke sini berniat baik kok. Sebelum nya saya minta maaf. Karena selama ini hanya berani diam - diam. Itu karena..."

"Kakak yang ngelarang Agam buat datang " sela Shania.

Keynal melirik pada Shania dengan muka datarnya.

"Kenapa ?"

"Kakak gak mau Agam bernasip sama dengan Nando "

"Kenapa dengan Nando ?"

"Pi.. Papi gak ingat ? Gimana Papi nekan Nando ? Papi bahkan membuat Nando takut buat nemuin Papi lagi. Padahal Nando cowok baik - baik dia..."

"Nando itu gak pantas buat kamu "

"Pi.. "

"Papi udah selesai. Agam, kita bicara di ruang kerja saya " ujar Keynal beranjak dari kursi nya.

"Papi.. " rengek Shania semakin cemas. Tapi Agam menahan nya.
Ia mengangguk pada Shania mencoba menenangkan nya. "Tapi Gam.. "

"Gakpapa. Percaya sama aku " ujar Agam lembut menenangkan kekasih nya. Kemudian ia menyusul Keynal meninggalkan ruang makan.

Shania menjadi cemas, ia menatap memohon bantuan Mami nya saat ini. Tidak ingin melirik pada Ares.
Ia tau kalau saat ini Ares sedang menatap lurus padanya.
Menatap nya dengan tatapan yang membuat Shania semakin takut.

"Mi.. "

"Kakak tenang aja.. semua akan baik - baik aja "

"Iya, Shan.. Abang yakin kalau Agam pasti bisa kok ngeyakinin Papa " ujar Biru ikut mendukung.

Selesai makan malam, semua duduk di ruang keluarga.
Ve menggeleng heran melihat Shania yang berdiri di depan pintu ruang kerja Keynal dengan cemas.

Sedangkan Ares duduk di samping nya sambil menatap kosong pada tivi yang sedang menayang kan acara realiti show favorit nya dan Gracia.

Biru dan Citra sudah lebih dulu berpamit pulang.
Shania berjalan mendekat pada Ve. Duduk di samping Veranda dengan cemas.

"Tenang aja, Papi gak akan nyakitin Agam kok "

"Tapi Mi..."

Cklek

Semua menoleh, pintu ruang kerja Keynal terbuka. Agam keluar dengan raut wajah yang susah di tebak. Namun ia sedikit memaksakan senyum nya pada Shania dan juga semuanya.

"Papi ngomong apa Bang ?" Gracia lebih dulu bertanya.

"Ngomong yang seharusnya aku tau " jawab Agam tersenyum. Lalu ia beralih pada Ve. " Tante, saya pamit pulang dulu " pamit nya. Ve mengangguk sambil tersenyum.

Agam melirik pada Shania dengan tatapan lemah.
Ia pun di antar Shania ke depan.

"Papi ngomong apa ?" Tanya Shania ketika Agam sudah duduk di atas motor nya.

My Senior (GreShan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang