16. Jagung Bakar di Pinggir jalan

10.1K 795 30
                                    

"Hahah... apa sih.. Nal aku lempar pake toples nih " suara tawa dari dapur terdengar ke telinga Gracia yang menuruni anak tangga dengan santai.

Ia tersenyum melihat ke duanya sudah berbaik 'kan setelah ribut kecil semalam.
Kini ia sendiri melihat Papi nya yang sedang merecoki sang Mami yang sedang memasak sarapan pagi.

Ini sabtu, tentu saja Papi nya libur kantor. Dan biasanya ia akan menghabiskan waktu dengan Maminya. Mungkin nanti akan keluar berdua untuk berkencan.

Dasar gak sadar umur

Batin Gre menggeleng melihat kedua orang tua 'nya. Namun ia juga bersyukur melihat awet 'nya kemesra'an kedua nya. Walau sudah dua puluh tahun menikah dan juga umur yang sudah tidak muda lagi. Kedua nya masih seperti pengantin baru.

Dengan tidak ingin mengganggu ke duanya ia memilih berbalik dan berjalan menuju ruang santai. Di mana Ares sedang duduk memangku laptop nya.

"Ngapain dek ?" Tanya Gracia melempar badan nya di samping Ares.

"Ngapain aja boleh " jawab Ares tanpa menoleh pada kakaknya itu.
Membuat Gracia mendelik pada nya dan kemudian ikut mengintip pada layar laptop adiknya. Yang sedang menanyangkan sebuah idol grup yang sedang bernyanyi.

"Itu nyanyi semua?" Tanya Gracia penasaran. Ares mengangguk sambil senyum - senyum tidak jelas.

"Nanti siang temenin Ares ka Fx yuk kak "

"Ngapain ?" 'Tanya Gracia padanya.

"Nonton Theater jkt48 " jawab Ares kini memberi senyuman paling manis pada kakaknya itu.

"Enggak! Gue mau ke puncak hari ini "

"Makan jagung bakar ?" Tanya Ares yang sudah dapat menebak rencana Gracia. Gre mengangguk sambil membalas chat dari Shani yang mengucapkan selamat pagi padanya. "Boleh di bungkus gak ya jagung bakar nya , se ingat Ares waktu aku nemenin kakak bulan kemarin Mami nitip boleh deh di bungkus. " ujar Ares kembali melanjutkan tontonan nya. Gre melirik padanya adik nya itu.
Lalu mengacak rambut Ares yang berantakan makin berantakan akibat ulah nya.

"Iyaa jelekk.. paham banget gue kode busuk loe " ucap nya malah mencubit pipi Ares.

"Hahahah.. kak Gre emang the best.. duh makin sayang Ares.. sini sini.. Ares cium... muaachj.. "

"Ihh.. Aressss!!.. jorok banget sih.. "

"Jahaha.. lebay banget deh.. biasanya juga kakak nyolong " ujar Ares menghindari serangan Gracia yang memukuli nya dengan bantal sofa.

Kedua tidak sadar kalau dari lantai dua Shania menatap iri pada Gracia yang bisa melakukan semua dengan mudah. Tanpa khawatir jantung nya mau copot.

***

"Pagi sayang " sapa Shani saat Gre masuk ke dalam mobilnya dan langsug mengcup mesra pipi gadis itu.

"Pagi juga, kamu udah sarapan ? " tanya Gracia. Shani menggeleng membuat Gracia mendesah malas. Lalu ia mengeluar 'kan kotak makan yang sudah di siapkannya tadi setelah mengganggu adik nya.

"Ini aku siapin nasi goreng buat kamu, abis ngerayu Ares sih tadi supaya dia mau bikin nasi goreng nya. "

"Ares bisa masak emang?"

"Di rumah yang masakan nya paling enak itu masakan Papi sama Ares. Dua cowok di rumah pada jago masak. Beda banget sama aku dan Kak Shania " jawabnya membuka tutup bekal. "Aku suapin..ayo aaa "

Shani membuka mulut nya untuk menerima suapan Gracia.

"Gimana ? "

"Kamu yakin ini Ares yang masak ?" Tanya Shani mengerut kan dahi nya. Gracia langsung mengangguk cepat. "Kok masakkan nya lebih enak dari pada di restoran langganan ku sih ?"

My Senior (GreShan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang