Gracia baru saja selesai membersihkan diri nya ketika mendengar suara mesin mobil di bawah.
Dan bergegas merapikan diri karena ia tau siapa yang pulang.Dengan bersamaan dengan Shania yang juga ikut keluar kamar.
Dan sama - sama berhenti di tengah anak tangga saat mendengar suara datar dan juga nada dingin Keynal yang bertanya pada Ares yang sedang duduk di sofa ruang keluarga."Siapa gadis tadi ?" Tanya Keynal berdiri tidak jauh dari Ares. Ia memasukkan ke dua tangan dalam saku celananya dan menatap penuh intimidasi pada anak laki - laki nya itu.
"Siapa ?" Tanya Ares membalikkan nya pada sang Ayah. Ia sedang berusaha sesantai dan tidak gugup. Sedikit aja dia salah menjawab maka tamat lah dia.
"Jangan berpura - pura tidak mengerti Ares , jawab saja dengan jujur "
"Ada apa ini ?" Tanya Ve yang baru keluar dari dalam kamar dan menatap heran pada Keynal yang sedang menyidang Ares.
"Nih, anak ke sayangan kamu, udah mulai berani meluk - meluk cewek di depan rumah. " Ve menghela napas berat nya. Lalu menoleh pada Ares yang sedang nyengir kuda.
"Udah lah Nal, Ares udah gede. "
"Gak.. gak ada yang boleh pacaran selama masih sekolah. Kamu juga Res, sudah berapa kali kamu cabut sekolah hah ,? Suka bolos lagi. Tidur di kelas, gak ngerjain tugas. Bikin ulah saat jam pelajaran pak Hamdan. Bikin bu Beti Nangis.. ya Tuhan... Ares kamu.. "
Semua melongo mendengar semua pernyataan Keynal yang selama ini tidak pernah di ketahui oleh mereka semua.
Mereka tidak pernah tau kehidupan sekolah Ares."Papi tau dari mana ? Ares gak pernah melakukan itu semua " jawab nya menyangkal. Ve menoleh pada Keynal seolah juga menanyakan hal yang sama.
"Kamu jangan suuzon sama anak sendiri deh, mana mungkin Ares senakal itu. Ares.. "
"Udah ya.. jangan bela dia lagi. Pak Gibran kepala sekolah udah lapor semua sama aku tadi siang. Bahkan... ini anak udah berani ngerokok "
"Hah ? Gak.. jangan menuduh anak ku ya Pi.. "
"Papi gak nuduh.. " geram Keynal. Sudah sejak siang tadi ia menahan emosi saat mengetahui semua kelakuan Ares selama ini yang tidak pernah di ketahui nya. Lalu ia menoleh pada Bi Ina yang baru saja selesai membereskan dapur. "Bi, tolong masuk kamar Ares dan bawa tas sekolah nya ke sini "
"Papi..! "
"Apa ? Kamu duduk diam di situ.. "
"Bi jangan.. "
"Bi cepat ambil " ujar Keynal lagi menatap tajam pada wanita tua yang mulai bingung. Dan ia menatap memohon maaf pada Ares yang kini mulai gelisah dan cemas. Lalu ia mengangguk dan menuruti ucapan Keynal.
Shania dan Gracia turun dari anak tangga berjalan menuju ruang keluarga berdiri di samping sang Mami.
"Kalau Papi dapat bukti kamu ngerokok.. papi kirim ke pesantren kamu " ancam Keynal membuat semua nya kaget.
"Keynal. !"
"Apa ? Udah ya.. aku pusing sama kerjaan dan sekarang dapat laporan kalau anak ku begini "
"Tapi gak dengan ngirim Ares ke pesantren juga "
"Biar dia kapok "
Semua terdiam, Ares masih duduk dengan gelisah. Ia menatap memelas pada sang Mami. Yang membuat Ve tidak tega, ia pun melangkah dan duduk di samping Ares.
"Ares gak ngelakuin semuanya kan ?" Tanya Ve. Laki - laki remaja itu menelan ludah nya. Lalu dengan ragu ia mengangguk. Ve mengusap kepala anak nya itu. Lalu menoleh pada Keynal yang menatapnya seolah mengatakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/112959666-288-k392879.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior (GreShan) End
FanfictionDi tengah sepi nya dunia ku, aku menemukan setitik keramaian saat aku bertemu dengan mu. Di tengah gelapnya hidup ku, aku menemukan setitik cahaya dari mu. _ Shani Indira Kamu tidak sendiri. Aku tidak akan membiarkan mu sendiri lagi. Aku akan selalu...