"Kamu dari mana?" Tanya Shania saat melihat Gracia memasuki rumah melalui pintu samping.
"Beli nasi uduk, kakak belum sarapan kan? " jawab Gracia menghampiri Shania yang duduk di sofa ruang santai. Ia menaruh plastik yang berisi nasi uduk di atas meja di depan kakaknya. Lalu matanya mulai mencari keberadaan Shani.
"Kak Shani mana?" Tanya Gracia pada kakaknya.
"Masih di kamar " jawab Shania menggeledah kantong plastik yang berisi empat bungkus nasi uduk. "Ini beli di Bu Ami?"
"Iya, "
"Kamu pake'in ikan semua ?" Tanya Shania lagi. Gracia kembali mengangguk.
"Ares telur "
"Shani alergi ikan "
"Hah? Terus ?"
"Punya Ares kasih Shani aja. Ares kan lumayan suka ikan " jawab Shania sambil berlalu menuju dapur untuk mengambil piring.
Gracia menghela napas, kemudian matanya menatap ke atas. Ia terlihat gelisah. Perasaan nya mulai tidak enak.
Entah kenapa, ia sendiri tidak tau.Merasa ada hal yang mengganjal ia melangkah menuju tangga. Menaiki satu persatu menuju lantai dua.
Sampai di atas ia berbelok ke arah kanan menuju pada pintu warna putih dengan gantungan boneka anjing kecil di pintu.
"Arghmmm.. Res... "
Gracia tercekat, itu erangan Shani. Ia menelan ludah nya sendiri. Perasaan nya menjadi tidak menentu sekarang.
Berbagai fikiran berkecambuk di kepalanya.Ares berada di dalam. Dan hanya berdua dengan Shani.
"Hiks.. Res plis.. henti kan.. emmb "
Suara berontakkan itu membuat Gracia penasaran dan juga gelisah. Maka dengan yakin dan tergesa ia membuka pintu.
Brak!!
Pintu di dorong kasar membuat Ares yang sedang di atas Shani kaget.
Gracia jauh lebih kaget melihat apa yang sedang adik nya lakukan pada Shani."Apa yang loe lakukan Res ?!" Jerit Gracia tertahan.
Ia menatap Shani yang sudah terisan hebat dan penampilan berantakkan. Gracia menatap tajam pada Ares.Ia melangkah tergesa, dan langsung menarik Ares untuk menjauh dari Shani.
Plak!
Tamparan Gracia mendarat di pipi Ares cukup keras.
"Loe Gilaa!! " bentak Gracia tidak percaya dengan kelakuan adik nya.
"Siapa yang gila?! Loe atau gue!!" Balas Ares tidak kalah marah. Mata nya memerah menatap Gracia dengan penuh emosi.
Plakk
Lagi Gracia menampar Ares dengan keras, dadanya kembang kempis menahan amarah. Mata nya berkaca dan memerah, kecewa yang teramat dalam.
Apalagi ia melihat sediri apa yang di lakukan adik nya pada wanita yang di cintai nya."Loe... " geram Gracia menunjuk Ares dengan penuh amarah.
"Ada apa ini?"
Tidak ada yang menjawab, Gracia masih menatap kecewa, marah pada Ares yang kaget melihat kedua orang tua nya di ambang pintu. Juga Shania yang menatap penuh tanya.
" astaga " suara Ve kaget melihat Shani yang menangis meringkuk di atas kasur dengan mencengkram selimut. Lalu pada Ares yang bertelanjang dada.
"Gre, Ares!" Ucap Keynal melangkah pada keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior (GreShan) End
FanfictionDi tengah sepi nya dunia ku, aku menemukan setitik keramaian saat aku bertemu dengan mu. Di tengah gelapnya hidup ku, aku menemukan setitik cahaya dari mu. _ Shani Indira Kamu tidak sendiri. Aku tidak akan membiarkan mu sendiri lagi. Aku akan selalu...