32. Keberanian....

7.4K 611 26
                                    

Ve sedang membereskan barang - barang Keynal saat ia menyadari kalau suaminya itu sedang melamun di samping nya.
Ia menatap heran dengan tatapan kosong Keynal pada bansal nya yang telah di rapi kan.

" sayang " tegur nya membuat Keynal menoleh padanya. "Kamu kenapa ?" Tanya Ve lembut. Keynal tersenyum tipis kemudian menggeleng kepalanya.

"Gak ada kok. Aku cuma kepikiran anak - anak aja " jawab Keynal. Kini ia mengambil tas di depan Ve. "Yuk. Aku udah kangen kamar kita " ujar Keynal lagi.
Ve hanya menggeleng. Gre masuk ke dalam kamar rawat Keynal sambil melihat - lihat kertas - kertas.

"Udah Gre ?" Tanya Ve. Gadis itu mengangguk. Lalu menyerahkan kertas - kertas administrasi pada Keynal.

"Shania sama Ares mana ?" Tanya Keynal pads Gre sambil melipat kertas - kertas tersebut.

"Di rumah, " jawab Gracia. Keynal mengangguk. Kemudian mengajak keduanya untuk segera pulang.

Keynal sudah terlihat sehat kembali. Walau fikiran nya kacau. Ia sesekali mencuri lirik pada Gracia. Mengamati anak gadis manja nya itu.
Menyelidik apa yang salah dengan Gre. Kadang ia juga berfikir apa yang salah dengan cara didik dirinya dan Ve.
Ia selalu memberi kasih sayang nya untuk anak - anak nya. Semua sama rata. Sesibuk apapun kerjaan nya. Ia selalu menyempatkan diri berkumpul dan memberi perhatian.

Ia tidak mau anak - anak nya kekurangan perhatian.

Keynal hanya menghembuskan napas lelahnya saat ia masuk mobil dan duduk di balik kemudi.

"Ares udah mau balik ke asrama lagi ya ?" Tanya Keynal sambil melajukan mobilnya.

"Harus kan ? Bentar lagi mau ujian akhir " jawab Ve menoleh pada Keynal dengan muka tidak rela.
Keynal dan Gre yang melihat itu hanya mengulum senyum.

"Kan biar dia lebih fokus, " jawab Keynal. Ve mengangguk lemah. "Oya, kamu masih ingat Shani kan ? "

"Iya "

"Dia masih pacaran sama Ares ?" Tanya Keynal. Ve melirik Keynal dengan heran. Kemudian menghela napas kasar.

"Kurang tau, mungkin udah enggak setelah ke jadian itu " jawab Ve lemah.

Di belakang Gre sudah duduk gelisah. Ia cukup kaget ketika Keynal menanyakan hal itu dan masih berfikir kalau Shani dan Ares pacaran.

"Shani gak terlihat benar - benar marah sama Ares kemarin " ujar Keynal melirik spion depan nya.

"Iya sih, tapi.... kok kamu jadi nanyain mereka ? Bukan nya kamu gak suka Ares pacaran dulu " ujar Ve mulai sadar kalau ada yang salah dengan Keynal.

"Aku kan cuma nanya, lagian aku berubah Fikiran. Dan Ares juga cowok jadi gak terlalu cemas aku nya " kelak Keynal. Membuat Ve memicing matanya mulai curiga.

Mobil memasuki pekarangan rumah ketika hari beranjak siang.
Mereka bertiga turun bertepatan dengan Ares yang baru pulang sekolah bersama dengan Biru.

"Pa " sapa Biru menyalami nya. Lalu beralih pada Ve melakukan hal yang sama. Begitu juga dengan Ares.

"Tumben di jemput Abang ?" Tanya Gracia membuka suara.

"Gak tau nih, tadi Ares nelfon tiba - tiba minta jemput " jawab Biru juga bingung. Sedang kan Ares terlihat tidak begitu perduli. Ia malah berbalik dan mendapati seorang laki - laki memasuki pekaranga rumah.

"Siang Om Tante, semuanya " sapa laki - laki itu dengan kalem dan juga sopan. Gre yang melihat siapa yang datang langsung memasanh wajah tidak sukanya.

"Siang Nino. Kamu sendiri ?" Jawab Ve. Nino mengangguk.

"Iya, mau main aja "

"Oo.. ayo masuk dulu. Ares juga baru pulang sekolah " ujar Ve lagi dengan ramah. Nino mengangguk.

My Senior (GreShan) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang