"Belum pak" ujarnya sambil mengerenyitkan dahinya.
"Hari ini libur, sekolah mau di pake rapat. Sana balik" ucap guru itu dan menuyuruh gadis itu pulang.
"Hah,, lah iya libur " ujar gadis itu sambil membetulkan tali tasnya.
"Emang temen temen kamu gak ada yang ngabarin apa?"
"Gak tau deh pak, saya gak ngecek handphone dari malem"
"Yaudah huss huss balik sana" usir guru itu lagi.
Gadis itu berlari menuju ke kantin untuk membeli minum. Saat dia sudah sampai di kantin favoritenya. Dia pun mengambil sebotol air putih.
Dia pun menarik kursi dan bokongnya pun mendarat.
Gluk gluk gluk , suara yang di keluarkan saat ia meneguk air minumnya. Dia pun berdiri dan membayar minumnya lalu bergegas pergi untuk pulang. Saat dia berjalan melangkah keluar, kuncir rambut pun putus dan membuat rambut sebahunya pun terurai..
"Ahh sial,pake putus. Gua gak bawa karet lagi , besok mah minta ibu jaenab seplastik ah" decaknya kesal sambil mencoba untuk mengkonde rambutnya, namun tidak berhasil rambutnya tetap jatuh kembali.
Dan akhirnya dia membiarkan rambutnya terurai. Lalu tak lama ada seseorang yang memanggilnya.
"Heyy, lu ngapain?" Tanyanya di belakang dia. Gadis itu reflek membalikan badan dan membuat rambutnya terkibas. Udah kek iklan shampo ya :v
"Ehh hana" ucap laki laki itu.
"Loh rio, lu ngapain disini?"
"Ada juga gue yang nanya gitu, ngapain lu disini?" laki laki itu berjalan mendekat menuju gadis itu.
"Gua gak tau kalo hari ini libur, makanya gua masuk sekolah. Kalo lu?"
"Gua lagi ngurusin futsal, gua mau tanding" katanya memberitahukan.
"Ouhh" jawabnya singkat
"Hmmm kayaknya ada yang beda deh dari lo" ucap cowo itu membuat gadis itu bingung.
"Hah? Apa? Btw dari pada diri disini terus menerus. Mending kita duduk di sana" ucapnya membuat cowo itu mengangguk dan mereka berjalan menuju tempat yang di tunjuk gadis itu. Mereka menuju ruang khusus untuk para murid berbincang bincang ataupun mengerjai tugas kelompok.
Sesampai disana mereka duduk di meja dekat kaca. Gadis itu mencoba mencepol kembali rambutnya, namun gagal.
"Udah lu gak usah di iket gitu, lu terlihat cantik kalo di gerai" ujar cowo itu sambil tersenyum jahil.
"Ha? Gak gak , gua gak mau rambut gue terurai. Gue gak mau di katain hantu lagi" kata gadis itu mengelak.
"Hantu? Siapa yang hantu, lu cantik kok kalo gitu, kenapa bisa di bilang hantu?" Ucapnya membuat gadis itu menahan rasa tersipu malu.
"Oke , gua akan ceritain. Tapi lo jangan ketawain gue ya" kata gadis itu.
"Ya ya ya, gue gak ketawa"
"Jadi gini..... pada malam jumat gue tuh disuruh beli nasi goreng di ujung komplek perumahan gue. Nah awalnya tuh gue gak mau, karena mager banget. Tapi karena di plototin ama bundadari yang sangat lembut, gua pun akhirnya nurut. Nah gue lagi itu gue cuman pake celana jeans sedengkul sama jaket item, dan satu lagi rambut gue gak gue kuncir....
The story
><"Ah elah males amat gua malam malam gini suruh beli nasgor, tapi ya mau gak mau harus nurut"
Gadis itu keluar rumahnya , lalu menutup kepalanya dengan tudung jaket hitamnya.
Baru setengah perjalanan...
"Wihh apaan tuh,mengkilat kilat"Dia menemukan sebuah rante dompet di jalan, dengan gesit dia ambil dan menggemgamnya.
Lalu dia melanjutkan perjalanannya, saat mau melewati pohon besar di tepi jalan ada segerombolan anak kecil memakai sarung di depannya. Kring... nada dering sms di ponselnya membuat ia berhenti dan berdiri tepat di pohon besar itu. Dan tetap masih menggemgam rante dompet temuannya di jalan.
Segerombolan anak kecil itu pun lewat. Bisiknya...
"Ehh lu lu, itu siapa? Hantu ya? Pegang rante woyy, Gua takut..dia diem ajah di situ megang rante , jangan jangan...."
Gadis itu menoleh dan rambutnya pun menutup setengah wajahnya.
"Setannnnnn... larii...." ucap anak anak itu sambil menunjuk nunjuk ke arah gadis itu.
"Mana setan??? Mana??? Mamahhh" gadis itu celingak celinguk ke kanan kiri. Lalu ikut berlari mengikuti anak anak itu.
"Woyyy setannya ngejar. Belok kemasjid woyy" teriak salah satu anak lari mewakili paling depan.
Gadis itu pun berhenti dan diam sejenak.
"Lah mana setannya? Perasaan tadi di pohon itu cuman gua doang. Apa jangan... jangan... GUA YANG DIBILANG SETAN AMA MEREKA?"
"WOYY LU BOCAH KAMPRETT , SUE GUA DI BILANG SETAN".
Dia pun berbalik arah dan melanjutkan perjalannya membeli nasi goreng
The end
><"Ahahhahah ngakak sumpah demi apapun, mereka bilang lu setan... hahahh" gelak tawa cowo itu membuat gadis itu manyun dan menatap sinis.
"Yehhh, tadi lo bilang gak bakalan ketawa. Gak asik ah" kata gadis itu rada kesal.
"Yayaya, gua gak bisa tahan han. Sumpah lucu banget hahahhah" jawabnya dengan masih tertawa.
"Ihh ngeselin deh. Huhh..." gadis itu membuang mukanya kesamping.
"Duhh jadi ngambek kan" jari cowo itu mencubit pipi gadis itu.
"Ihh apaan sih, nanti ada yang liat jadi gosip yang nggak nggak" ujarnya menepis jari cowo itu dipipinya.
"Nggak bakalan ada yang ngeliat lagi pula sekolah sepi siapa sih yang mau liat kita berdua" kata cowo itu meyakinkan.
Dertttt!! Handphone bergetar di ponsel cowo itu tanda pesan masuk.
"Emmm gua harus cabut ya, temen temen yang lain pada nyariin gua" kata cowo itu lalu berdiri.
"Iya" ucap gadis itu singkat
"See you next time" kata cowo itu lalu pergi di hadapan gadis itu.
Dan gadis itu berjalan keluar dari pelantaran sekolah.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Hayy guys... hmm gimana dengan part ini?
Tunggu kelanjutannya ya...
Oh iya, jangan lupa untuk vote and coment ya.... :)) :*Jadilah pembaca yang menghargai karya orang :))
Salam Hangat
Hana Azizah Ramadhani
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ketua Osis [REVISED]
Teen FictionPertemuan yang mengesalkan berbuah mengesankan...