Senin, pukul 07:25
Semua murid sudah di lapangan dan siap untuk upacara. Gadis itu masih sibuk mencari topi abunya di dalam tasnya.
"Aduhh dimana ya" decaknya, dan mulai panik
"Nyari apa han?" Tanya seseorang di belakang ia, saat ia menoleh
"Ahh ini ditt, gue keknya gak bawa topi" ucapnya masih mengobrak-abrik isi tasnya
"Yaudah pake topi gue ajah han" kata cowo itu lalu melepaskan topi di kepalanya dan menyodorkan kepada gadis itu.
"Eh gak usah dit, nanti lo yang di strap" tolak gadis itu
"Udah gapapa pakai ajah, sesama sahabat harus saling tolong menolong" katanya lalu tersenyum
"Keknya ini bukan tolong menolong , lo ngerelain kena strap demi bantu gue. Gak gak" kata gadis itu
"Wehh kalian masih disini, pantes di barisan gak ada" ucap seseorang tiba tiba dan itu adalah salah satu sahabatnya lagi bernama ucup.
"Ayok lah, ntar ketauan pak bambang bisa abis kita" lanjut katanya
"Hana gak bawa topi cup" kata adit memberitahu, gadis itu masih tampak panik
"Yaudah nih pake topi gue, gapapa biar gue yang kena strap" kata ucup dan melakukan hal yang sama seperti adit
"Gak gak gak, kalian gak boleh kena strap. Ini kesalahan gue, gue gapapa kok kena strap" kata gadis itu dan menarik tangan mereka berdua keluar.
"Tapi han.." ucap adit lalu di potong oleh gadis itu
"Udah, kalian jangan membantu gue. Ini kesalahan yang gue buat sendiri. Lebih baik kalian baris sanah" kata gadis itu meyakinkan mereka lalu melontarkan senyuman.
"Han, di belakang barisan gak ada pengawas. Sini lo gue tutupin" kata adit dan memposisikan di gadis itu di depannya.
Mereka bertiga berdiri di paling belakang barisan. Awalnya belum terjadi apa apa saat proses upacara berlangsung. Sampai saat amanat tiba, lengan gadis itu di tarik dan membuat gadis itu berjalan mundur selangkah.
"Ayo ikut saya" ucap seseorang yang ternyata itu seksi kedisiplinan dalam OSIS.
"Han,,, hannn" ucap ucup kaget, beberapa orang di sampingnya tampak melihat kearah mereka bertiga.
"Yang gak memakai atribut lengkap , harap kedepan" ucap pembina upacara saat masih dalam amanatnya.
Gadis itu di bawa kedepan dan di posisikan di samping tiang bendera, ternyata banyak yang tak memakai atribut lengkap dari anak kelas 10-12 sehingga ia tak merasa sendirian.
Gadis itu lalu menoleh kebarisan kelasnya, dan ternyata di samping Nathan itu adalah Rio di barisan paling awal. Gadis itu buru buru membuang muka dan menutupi wajahnya menggunakan telapak tangannya. Berdoa semoga ia tak melihatnya, betapa sangat malunya jika ia melihatnya.
"Ini anak anak, salah satu yang gak boleh di contoh ama kalian. Mau upacara kok gak pakai dasi, topi ama gesper" kata pembina upacara membicarai semua anak anak yang terkena strap.
"Ini lagi, perempuan cuman sendirian. Kamu perempuan bader amat ya. Biasanya perempuan yang paling lengkap bawaannya" ucapnya setengah bersindir, mata gadis itu terbelalak dan menengok kekanan kiri. Ternyata hanya dia sajah perempuan dalam barisan strap ini.
"Ya ampun hannn, lo udah gak bisa sembunyi lagi dalam penglihatan dia. Lo udah kesebut dalam suara di mic itu" gumannya di hati. Dan merasa cemas.
"Tenang han, lu cewe paling pemberani" ucap lelaki di sampingnya. Saat ia menoleh ia melihat kakak kelasnya yang pernah memboncenginya pulang saat bolos sekolah.
"Kak zay, lah kakak kena strap juga?" Tanya gadis itu pelan
"Iyalah han, topi gue di buat main adu gangsing ama bocah kelas" katanya membuat gadis itu sedikit tertawa kecil.
"Sutttt..." kata cowo disampingnya
"Jangan terlalu keras bisa ketahuan kita" lanjutnya lagi
"Kalian berdua kok asik ngobrol ya, coba ucap ulang apa yang barusan bapak sampaikan" kata pembina upacara menunjuk kearah gadis dan kakak kelas itu. Membuat mata mereka terbelalak.
"Gak bisa kan? Makanya kalo orang tua lagi bicara di denger. Kalian berdua masih tetep disini sampai jam istirahat ke1. Sisanya push up 30X" ucapnya di mic, membuat mereka di permalukan di depan semua orang.
Upacara telah usai, teman teman yang tadi terkena strap sudah melakukan push up sebanyak 30x. Sedangkan ia dan kakak kelasnya masih berdiri dan berubah menghadap posisi ke tiang bendera tak lupa dengan hormatnya.
"Maaf kak zay, maaf ini kesalahan gue" kata gadis itu menunduk.
"Yaelah han, slow ajah kali. Gue tuh udah biasa diginiin kalo tiap upacara. Lo baru pertama kali ya? Oh iya lupa lo mah langganan telat hahaha" kata cowo itu membuat gadis itu tertawa.
"Lo, tau gak han. Di jemur kek gini tuh enak tau. Yang pertama kita bolos jam pelajaran pertama, apalagi kalo gurunya killer super duhh enak tau gak ikut pelajaran yang bikin deg degan . Kedua, sekolah kita tuh kan gedung berlantai tingkat semua. Nah otomatis kan pasti lapangan kena bayangan gedung jadinya adem. Dan sorot sinar mataharinya gak begitu besar yang membuat kita gak panas" lanjutnya membuat gadis itu mengangguk angguk kepalanya.
"Oh iya ya , lo bener kak" kata gadis itu masih hormat kepada bendera.
"Tapi kalo kayak ginian itu bisa ngebosenin, apalagi kalo di strap sendirian. Duhh itu gak enak banget tau gak. Gue kalo gak ada guru lewat pelantaran sekolah langsung buru buru duduk ngaso ehh tataunya ketiduran. Tau tau udah bel jam istirahat pertama" kata cowo itu benar benar membuat gadis itu tertawa terbahak bahak dan menepuk lengan kakak kelas di sampingnya.
Saat gadis itu tertawa terbahak bahak dan menepuk lengan kakak kelasnya, sosok cowo yang perlahan membuat ia menyukainya menghampiri mereka. Dengan gaya maskulin, kedua tangannya di masukan kedalam saku celananya. Ketua Osis itu berhenti di hadapan mereka berdua.
"Lo berdua di bebasin dari hukuman" ucapnya tiba tiba dengan wajah serius tak menunjukan sedikit ekspresi apapun.
"Loh katanya sampai jam istirahat pertama, 15 menit lagi loh. Gak ah nanti di marahin pak bambang" kata kakak kelas kepada cowo itu
"Ini perintah dari dia buat gua sampein kekalian berdua" ucapnya membuat gadis itu diam dan tampak memperhatikan
"Okelah, enak atuh guenya. Han mau ikut gue kekantin?" Tawar kakak kelas kepada gadis itu
"Maaf saya ada urusan sebentar dengannya" ucap cowo itu menyerobot.
"Oh mm, bye han. See you" kata kakak kelas itu lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Beneran pak bambang bilang gitu? Ini masih 15 menit lagi loh yo" tanya gadis itu lalu berjalan mengikuti cowo itu
"Oh ya emang lo ada urusan apa sama gue?" Tanyanya lanjut
"Gak ada urusan apa apa tadi itu hanya alasan gua ajah karena lo begitu deketnya sama dia pas gua liat tadi, gua terpaksa buat nyudahin hukuman ini. Gua gak mau liat lo berduaan lama lama sama dia" kata cowo itu masih dengan nada dinginnya.
Gadis itu diam sejenak, lidahnya kelu dan hatinya berdebar. Sampai segitunya kah dia tak mau melihatku bersama yang lain?
*************************
HAPPY READING,, update lagi ini. Kayaknya untuk minggu kedepan aku gak update, ntah deh insyallah ya wkkwkw....Kejadian apa lagi nih wihh...
Ahhh makin suka nih ama alur ceritanya, berharap harap semoga gue kek di posisi Hana :v (ngarep). Nama boleh sama, takdir boleh beda.Gimana gimana kalian suka gak?
Yuk ah kalo suka mampir beri tanda bintang ☆
Salam Hangat
Hana Azizah Ramadhani
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ketua Osis [REVISED]
Teen FictionPertemuan yang mengesalkan berbuah mengesankan...