Roti untukmu

13.4K 675 16
                                    

Gadis itu keluar kelas dan membawa buku bukunya. Nampaknya hari ini ia kurang beruntung, karena kepergok tengah tidur lelap pada saat jam pelajaran matematika. Ntah rasanya kantuk itu sangat kuat melanda saat pelajaran guru kiler.

"Hufft" hembusan nafasnya keluar seakan pasrah atas kesalahannya.

Ia berjalan keluar kelas dan menuju ke perpus. Mungkin dengan mengerjakan tugas darinya di perpus membuatnya cepat selesai dengan meminta bantuan anak anak di perpus. Setelah sampai di perpus sayang sekali didalam sangat sepi hanya ada 2-3 orang nerd (maybe), banyak bangku yang kosong namun ia pun mencari cari tempat yang enak untuk duduk sendirian.

Setelah melihat bangku di pojok yang terhalang oleh rak buku telah di tinggali oleh anak kelas lain ia pun buru buru langsung menghampirinya dan mendudukinya. Gadis itu meraih buku paketnya dan mulai membukanya.

lalu ia melihat sekelilingnya, dan menangkap seseorang dalam matanya. Nampaknya orang itu tak asing baginya tak membutuhkan waktu lama untuk mengenal orang itu, hanya dalam 1 detik sajah gadis itu sudah hapal betul dengan orang itu.

"Rio" gumannya pelan. Lalu gadis itu memandanginya diam diam, sepertinya cowo itu tengah sibuk menyalin beberapa kalimat dari buku yang ia pegang. Atas beberapa perhatian kecil yang mulai tumbuh membuat gadis itu perlahan mulai suka akan sosoknya.

Mungkin karena merasa dia tengah di perhatikan dari kejauhan, dengan cepat Rio menengok kearah meja gadis itu dan membuat gadis itu buru buru membuang mukanya dan pura pura membaca.

Sesekali gadis itu melirik apakah cowo tadi masih memandanginya atau tidak. Rasa penasaran kian kuat gadis itu benar benar ingin melihat keberadaan cowo tsb. Satu lirikan cowo itu masih berada di tempatnya, lalu ia menaikan bukunya lagi untuk memberi jeda. Dua lirikan, ternyata cowo itu masih duduk di tempatnya. Tiga lirikan, cowo tersebut sudah menghilang dari tempat duduknya. Membuat buku yang di pegangnya ia taruh ke meja.

"Duarrr" kejut seorang di pundaknya. Reflek ia menoleh.

"Rrriioo" jawabnya dengan mata terkejut.

"Ouhh cewe ini yang dari tadi ngelirik lirik ke arah gue mulu" gumannya dengan nada sindiran.

Untung sajah, ia duduk di bangku yang tak terlihat oleh orang orang. Sehingga tidak menimbulkan gosip yang nggak nggak saat ia bersama sang ketos.

"Emmm nggak kok, geer nih" kata gadis itu mengelak.

"Alah, gak usah menghindar gue tau kok wkkwk" kata cowo itu sambil menarik kursi kosong disamping gadis itu , lalu meletakan buku pekerjaannya diatas meja.

"Btw, lo ngapain disini.Tumben tumbenan" lanjutnya.

"Ngerjain tugas" jawabnya menunduk karena masih menahan malu atas insiden tadi.

"Ouhh" kata cowo itu singkat

"Mmm kenapa lo gak kekelas? Udak selesai kan tugasnya?" Tanyanya .

"Belom kok, gua pengen duduk disini ya mau nemenin lo lah" ucapnya santai.

Deg! Jantungnya berdetak tak karuan.

"Nemenin gue? Buat apa? Bukannya lo benci gue?" Kata gadis itu terhentak.

"Ha? Sejak kapan gue benci lo" katanya badanya langsung menghadap ke gadis itu.

"Sejak kejadian yang lo liat 4 hari yang lalu"

"Ouhh, gue tau lo gak salah. Gua sempet denger saksi waktu sidang di BK. Dan maaf gue udah nuduh lo" katanya merasa bersalah.

"Iya gapapa, kadang orang hanya menyimpulkan hasil akhirnya yang dia liat tanpa mengetahui kejadian awalnya" ucap gadis itu lalu melanjutkan menulis.

Love Ketua Osis [REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang