"Maaf om, ini kesalahan saya. Tadi kami pulang sore setelah selesai belajar tapi karena kami lapar ,jadinya saya memutuskan mampir ke warung makan dulu" ucap cowo itu menjelaskan. Abang gadis itu hanya memperhatikan mereka saja
"Kamu tau, Ini sudah jam setengah 9. Kalo anak saya kenapa napa kamu mau tanggung jawab?, kamu udah melanggar peraturan papah nak" ucap papahnya membuat gadis itu sedih dan menunduk. Baru kali ini gadis itu melihat papahnya marah, hal langka yang dilakukan papahnya kepada gadis itu.
"Maaf om bukan saya bermaksud tidak sopan, tadi anak om lapar karena saya gak mau dia sakit karena kelaparan makanya saya memutuskan buat mampir untuk makan. Dari pada buru buru pulang tapi anak om kelaparan dan nantinya jatuh sakit. Dan ya om saya bakalan sepenuhnya menjaga anak om supaya tidak kenapa napa. Terserah om mau mempercayai saya atau tidak. Tapi buktinya saya membawa pulang anak om dengan selamat dan tidak kenapa napa" ucap cowo itu meyakinkan papah gadis itu
"Saya pegang omonganmu, jika anak saya kenapa napa karena kamu. Saya akan sangat sangat kecewa dengan kamu. Dan satu lagi saya berterima kasih sama kamu untuk malam ini" ucap papah gadis itu dan menarik tangan gadis itu masuk ke dalam rumahnya tetapi abangnya masih di depan pintu pagarnya bersama cowo itu.
"Lo siapanya adek gua?" Tanya abangnya tiba tiba
"Temen sekolahnya bang" ucap cowo itu
"Sekolah? Berarti gak sekelas ya? Lah kok bisa belajar bareng?" Tanya abangnya bingung
"Saya, ngebantuin adek abang buat belajar fisika" kata cowo itu masih berdiri didekat motornya
"Ouhh, Nama lo siapa?" Tanyanya lagi
"Oh ya bang, kenalin nama saya Rio Andika" ucapnya sambil menyodorkan tangganya untuk bersalaman
"Garta" jawab kakak laki laki gadis itu, dan menerima jabatan tangan dari Rio
"Gua suka gaya lo" lanjut katanya sesambil tersenyum melihat ke arah cowo itu
"Ha? Maksud abang?" Tanya cowo itu bingung
"Lo berani tanggung jawab di depan bokap gua" ucap abang gadis itu membuat cowo itu tersenyum kecil
"Ya, bukan berani bang. Saya tanggung jawab emang sudah seharusnya, karena saya sudah melakukan kesalahan" ucapnya sambil membenarkan jaket hitamnya
"Gua liat, tampang lo anak baik baik. Gua gak banyak berkutip tentang lo, gua hanya pengen lu jagain adek gua. Gua sih dukung dukung ajah lo deket ama adek gua, tapi bukan berarti kalian deket itu harus pacaran. Kalian masih kelas 2 fokus buat belajar" katanya
"Iya bang, saya jagain adek abang kok. Terimakasih sudah mempercayai saya" ucap cowo itu
"Yaudah gua masuk duluan" kata kakak gadis itu, lalu masuk kedalam rumahnya
Cowo itu memakai helmnya dan pergi dari pelantaran rumah gadis itu.
Papahnya mengasitahu kepada mamahnya atas kejadian tadi.
Setelah itu, gadis itu menjelaskan semua kejadian dari hasil penguman ulangan fisika sampai masuk BK dan cowo itu mau mengajarinya. Mamah dan papahnya mulai memahami tekad anaknya supaya bisa memperbaiki nilai yang buruk dan perilakunya.
"Yasudah papah percaya padamu, kamu pasti bisa. Papah mulai bangga sama kamu perlahan. Dan satu lagi besok kamu masih belajar sama dia?" Tanya papahnya
"Iya pah, soalnya aku remedialnya hari selasa. Jadinya harus kejar target" ucap gadis itu
"Mamah mah, bolehin aja kamu pergi sama dia asal tujuannya bukan buat hal yang lain" ucap mamahnya melanjutkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ketua Osis [REVISED]
Teen FictionPertemuan yang mengesalkan berbuah mengesankan...