Malam Ini

10.8K 485 13
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 7. Gadis itu berdandan rapi tak bermakeup. Dengan dandanan sederhana, baju t-shirt berwarna dongker dan celana jeans. Rambutnya akhir-akhir ini sering di urai.

Gadis itu duduk di ruang tamu bersama keluarga, abangnya mengeluarkan canda gurauan memecahkan gelak tawa semuanya.

"Kalo orang lagi jatuh cinta terlihat beda ya mah" kata abangnya berbicara ke mamahnya. Perkataannya sedikit menyindir ke gadis itu karena sedari tadi gadis itu memainkan ponselnya. Padahal ia hanya menunggu kabar dari temannya itu.

"Apasih bang, sirik ajah deh" kata gadis itu.

Mamahnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya bagus dong, berarti anak mamah udah kenal namanya cinta"

"Ya abang sih seneng-seneng ajah ya adeknya punya pacar. Kan bisa abang ledekin trus kalo lagi berduaan" sambar abangnya. Membuat bibir gadis itu mengerucut.

Ponselnya yang di pangku olehnya bergetar tanda notif masuk pesan.

[Rio]
Di depan rumah...

Gadis itu bergegas berdiri, mamah serta papah dan abangnya menatap gadis itu.

"Mau kemana?" Tanya papah dahulu.

"Ke depan rumah pah, temen hana dateng dia mau mmm nanya pr" kata gadis itu.

"Kenapa gak di suruh masuk ajah ke dalam?" Tanya papahnya, seketika gadis itu terdiam.

"Gak cuman sebentar kok" kata gadis itu.

"Ya apa salahnya mengajaknya masuk kedalam, memang siapa yang datang? Lia?" Kata papahnya lagi, namun kepala gadis itu menggeleng.

"Iya nanti kalau urusannya lama, aku ajak masuk ke dalam" lanjutnya, lalu berlari ke luar. Menghindari, pertanyaan tak terduga dari papahnya.

Gadis itu berjalan keluar, melihat motor khas cowo itu tengah di standarkan di depan pagarnya.

"Tumben cantik" kata cowo itu memulai percakapan. Ucapannya barusan membuat pipi gadis itu berdesir malu dengan pujian yang di lontarkan olehnya.

"Apasih deh"

"Lo masih marah ya?" Katanya mendekati gadis itu.

"Ya gitu deh" jawabnya sedikit pura pura sebal.

"Atas kejadian tadi Maaf, ya mungkin perlakuan gua itu kasar" kata cowo itu merasa bersalah.

"Sadar?" ujar gadis itu sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Pliss han, maafin gua" kata cowo itu hampir berlutut memohon.

"Ya ampun yo, lo gak usah sampai kayak gini" kata gadis itu membangunkan tubuh cowo itu.

"Gua udah maafin lo kok, sebelum lo chat minta maaf. Gua cuman mau nguji kesabaran lo dalam ngadepin gue ajah. Lo mampu gak? Lo bakalan ngakuin kesalahan lo gak?" Kata gadis itu melanjutkan, tampak bibir cowo itu tertarik kesamping membuat senyuman senang.

"Terimakasih" kata cowo itu lalu merenggangkan tangannya menarik gadis itu hampir masuk dalam pelukannya. Namun tercegah, oleh kedua tangan gadis itu. Mereka berdua dalam posisi saling malu.

Pipi gadis itu berdesir hangat, merah merona muncul di pipinya. Gejolak hatinya makin kian terasa, degup jantung makin berdebar hebat.

"Han" panggilnya menarik tangan gadis itu menuju ke motornya.

Sedikit helaan nafas, cowo itu mengambil jaket yang menutupi jok motornya, dilihat satu bucket bunga di baliknya. Di kasihnya bunga kepada gadis itu.

"Aku sayang kamu" ucapnya singkat, membuat lidah gadis itu kelu. Mulutnya sedikit ternganga. Bunganya masih terpegang olehnya

"Gak usah gombal deh, garing tau gak" kata gadis itu ketus. Tak menerima bunga yang di berikan olehnya.

"Gua serius han, gak bercanda. Lo mau nerima gue kan?" Kata cowo itu.

"Ntah, apa yang buat hati gue begitu terpikat sama sosok lo" katanya lagi, namun gadis itu masih dalam diam. Perasaan senang tak dapat tertahankan.

"Gua dari awal udah suka sama lo. Gua nyaman sama lo, gua tau mungkin ini buat lo terkejut. Gua seneng saat lo masih mau dekat dengan gue disaat gue sering melakukan kesalahan ke lo, gua sayang lo"

"Lo mau jadi pacar gue?" Lanjutnya lagi, membuat gadis itu terkejut. Tak sangka, malam ini dia akan di tembak olehnya.

"Tapi yo,, gua tuh.." ucap gadis itu sedikit terputus, perasaannya mulai berubah terasa sedikit cemas.

"Tapi apa??"

"Lia suka lo, gua gak mau nikung dia. Gua gak mau khianatin dia, gua gak mau hubungan persahabatan gua sama dia putus" kata gadis itu menjelaskan.

"Oh, jadi ini yang buat lo sering ngumpet ngumpet dari sosok lia, saat lo sedang bersama gua" kata cowo itu, gadis itu terdiam.

"Tapi , gua sayangnya sama lo" kata cowo itu, hatinya terasa berdebar sungguh malam ini ia harus mengambil keputusan yang tepat.

"Gua juga, tapi maaf gua gak mau buat lia nangis" kata gadis itu sedikit berbinar di matanya.

"Kenapa kita gak backstreet ajah?" Kata cowo itu , tiba tiba membuat gadis itu berkerut dahi.

"Backstreet? Lo pikir menjalankan sebuah hubungan dengan cara itu gampang? Gua gak sanggup pura pura nggak kenal lo di depan lia dan semua orang" ucap gadis itu reflek kata kata yang dia keluarkan begitu mengejutkan bagi cowo itu.

Dengan sedikit senyuman cowo itu berkata "Kalo gak sanggup, kenapa gak nerima cinta gue? Kalo lo nerima kita gak bakalan jalin hubungan backstreet" kata cowo itu benar .

"Tapi apa kata-kata orang ? tahu kalau kita pacaran? Lo siap dengan segala resiko yang bakalan datang jika lo pacaran sama gue?" Tanya gadis itu meyakinkan.

"Resiko? Gua gak takut. Emang gua salah pacaran sama lo? Nggak kan, gua berusaha dapetin cinta pertama gua. Gua gak peduli apa kata orang, disini gua berusaha buat sayang sama orang gua sayangin" kata cowo itu membuat lagi-lagi hatinya berdebar.

"Jadi mau nerima kan?" Katanya lanjut. Gadis itu masih terdiam.

"Jawabannya besok setelah pulang sekolah, lewat chat line" kata gadis itu masih menimbang-nimbang keputusan yang tepat.

"Okey, gua bakalan nungguin sampai kapanpun" kata cowo itu

"Yakin bunganya gak mau di terima?" Kata cowo itu, yang masih memegangi bunganya.

Gadis itu menerima bunga darinya, ia tak mau di sangka sebagai orang yang tidak menghargai pemberian orang lain.

"Terimakasih, untuk malam ini dan kotak musiknya" kata gadis itu tersenyum.

"Sama sama,, gue seneng lo masih mau nerima barang pemberian gue. Gapapa jika lo besok nolak cinta gue, asalkan barang barang dari gue masih lo terima dan simpen dengan baik" kata cowo itu berbalas senyum.

"Lo kok ngomong gitu sih?" Kata gadis itu.

"Hmm jadi mau nerima gue ya besok" kata cowo itu sedikit usil kepadanya.

"Ih apaan sih Rioo.. ngeselin deh" kata gadis itu sedikit cemberut.

"Jangan ngambek dong" toel jari telunjuk kepipi gadis itu.

"Yaudah sana masuk, mamah papah udah tau emang kalau lo diluar mau nemuin gue?" Kata cowo itu

"Udah, yaudah ya mau masuk. Udah malem" kata gadis itu

"Terimakasih banyak malam ini :)" lanjutnya.

"Gua tunggu jawabannya esok hari" ucap cowo itu, cowo itu bergegas memakai helmnya dan menyalakan motornya.

Gadis itu mengangguk, berjalan masuk kedalam. Laju motornya sudah tidak terlihat lagi di hadapannya.

***************************************
Happy reading....
Ketemu lagi sama kisah cintanya Rio dan Hana...

Yuk ah yang suka mampir beri vote di ceritaku... :))

Salam Hangat
Hana Azizah Ramadhani

Love Ketua Osis [REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang