[12/2/2019 - 24 IN KPOP]
[26/2/2019 - 3 IN TAENNIE]
[3/1/2019 - 5 IN ARMY]
[15/12/2018 - 1 IN BLINK]
[4/1/2018 - 28 IN FANFICTION]
[6/12/2017 - 50 IN FANFICTION]
Dijodohin sama guru ngeselin kayak dia? Bunuh diri gue! -Jennie
Saya nggak mau mengecew...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Braak!
Gue mendorong pintu kelas dengan keras. Membuat mata teman-teman gue menuju ke pintu.
"Kenapa lo? Datang-datang kaya orang kesetanan." tanya Namjoon sang ketua kelas, yang gue abaikan karena gue langsung duduk di kursi gue.
"Kenapa lo?" tanya Rose teman sebangku gue.
"Tanya aja tuh sama guru kesayangan lo!" jawab gue dengan nada ketus.
"Pak Taehyung kenapa? Bukannya tadi dia bilang mau rapat sama guru lain, ya? Harusnya lo tuh seneng kita bakal freeclass." ucap Jisoo di belakang gue.
Rose sama Lisa itu memang suka sama pak Taehyung, ganteng katanya. Ganteng apaan.
Nah, beda sama Jisoo yang satu pendapat sama gue, walau Jisoo nggak benci-benci amat kaya gue.
"Gue tadi lagi asik berduaan sama Chanyeol di kantin, eh dia datang-datang main ngomel gitu aja, mana gue nanti pulang disuruh temuin dia, lagi." ucap gue kesal sembari memukul meja.
"Lo juga malah ke kantin, udah gitu sama Chanyeol, lagi." ucap Lisa dibarengi dengan jarinya yang mendorong kepala gue.
"Kalian tuh sahabat gue atau sahabatnya si taekucing sih?"
"Halah, awas lo kepincut juga sama dia." ucap Rose.
"Nggak bakal."
"Iyain." ucap Lisa.
>>>>>>>>>
Gue sudah sampai di depan ruangan Pak Taehyung. Dan gue bahkan sudah nunggu hampir 10 menit, tapi itu orang masih belum bukain pintu. Untungnya sekolah gue masih rame, biasalah namanya juga SMA.
Pak Yoongi yang ruangannya di sebelah Pak Taehyung pun keluar. Gue rada-rada takut sih mau negur ini orang. Gimana ya, dia itu termasuk guru galak. Sebelas-dua belas lah sama si PakTaehyung.
"Hmm, permisi, Pak?"
"Kenapa?" tanya Pak Yoongi datar, bahkan tanpa melihat ke gue yang lagi ngajakkin dia ngobrol.
"Pak Taehyung mana, ya?"
"Sudah pulang dari tadi." jawab Pak Yoongi tetap datar.
"APA?! E-eh ya sudah deh, Pak. Terima kasih, ya."
"Hm." Pak Yoongi hanya berdeham dan langsung pergi.
Gue dari tadi nunggu di sini, ngetok sampe tangan gue merah tapi ternyata dia sudah pergi?!
Dengan kesal gue berjalan menuju parkiran sambil mengucap sumpah serapah. Saat gue hendak membuka pintu, handphone gue bunyi ada telepon dari nyokap.
"Halo, assalamualaikum," ucap gue masih dengan nada yang agak kesal.